Mohon tunggu...
Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pujangga

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Puluh Sembilan Februari

29 Februari 2020   12:45 Diperbarui: 29 Februari 2020   12:44 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://obraczki.pl/

Ada apa dengan dua puluh sembilan Februari?
Dulu, kau pernah menyematkan sebuah cincin bermata biru
Kita bertunangan, katamu penuh seri
Itu terjadi dua puluh sembilan tahun yang lalu

Cincin ini sendiri di penantian
Dirimu sudah terikat erat pada cincin yang berbeda
Dan aku? Patah dalam kesendirian
Memeluk rasa setia yang hampa

Empat tahun sekali, berhamburan sesal dan maafmu
Terima kasih kau tetap mengenangku
Namun tangis tak pernah kering di dua puluh sembilan
Cincin ini tak pernah lepas dijari tangan

Aku tidak menunggu
Tidak mengharap kembali
Rasa cinta juga sudah membeku
Aku hanya tak putus mengenang di dua puluh sembilan Februari

@fatmisunarya, 29 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun