Mohon tunggu...
Fathimah Iffatul A
Fathimah Iffatul A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Kebidanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Stunting: Tantangan Kesehatan yang Mengancam Masa Depan Generasi Muda

5 Januari 2025   08:43 Diperbarui: 5 Januari 2025   08:43 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dampak Stunting terhadap Kesehatan dan Perkembangan Anak

Stunting akan berdampak pada kesehatan dan tumbuh kembang anak. Di antaranya dapat menyebabkan gangguan perkembangan kognitif, seperti kesulitan belajar, kemampuan bicara terlambat, dan penurunan kemampuan memori. Pertumbuhan fisik pada anak-anak yang mengalami stunting cenderung lebih lambat dibanding usia anak rata-ratanya. Sehingga sering kali anak yang mengalami stunting tubuhnya lebih pendek. Dalam jangka panjang stunting juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, hingga kanker. 

Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Mereka memiliki peran penting dalam membangun peradaban yang lebih baik. Apabila stunting tidak segera diatasi hingga di masa yang akan datang, maka akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Solusi dan Upaya Pencegahan Stunting

Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam pencegahan stunting. Pentingnya untuk memperhatikan 1000 HPK bagi tumbuh kembang anak. Pemenuhan gizi pada masa emas ini dapat menentukan perkembangan kecerdasan serta kesehatan jangka panjang. Serta ibu dapat memperhatikan pemberian ASI eksklusif yang tepat dan dilanjutkan MPASI. Menjaga kebersihan dan sanitasi yang baik penting untuk dilakukan. Menjaga kebersihan alat makan akan mencegah anak terpapar penyakit seperti masalah pencernaan hingga kecacingan yang menjadi penghambat penyerapan nutrisi. 

Lingkungan yang bersih juga mendukung tumbuh kembang anak yang baik. Dengan adanya fasilitas kesehatan yang memadai dapat mempermudah bayi dan ibu untuk mendapatkan layanan perawatan kesehatan yang layak. Posyandu dapat menjadi salah satu sarana strategis dalam membantu penekanan angka stunting di Indonesia. 

Posyandu memiliki kegiatan yang mendukung peningkatan derajat kesehatan serta memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Posyandu juga memiliki berbagai program-program yang dapat meningkatkan pengetahuan ibu terkait ciri serta dampak dari stunting. Pentingnya untuk mendapatkan edukasi dan penyuluhan bagi ibu hamil dan menyusui terkait stunting, pola asuh yang baik untuk mencegah stunting. 

Referensi:

Hawi, A., Afnibar, S. N. U., Syaifulloh, M., & Mukhlis, H. 2020. "Emotional and Social Character Development during Growth Period." Journal of Critical Reviews, 7(8), 2013-2018.

Rokom. 2023. "Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%." Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 4 Januari 2025, dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230125/3142280/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-216-dari-244/.

Sukirno, R. 2019. "Kesabaran Ibu Merawat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)." Journal of Psychological Perspective, 1(1): 1-14. Diakses pada 4 Januari 2025, dari https://www.ukinstitute.org/journals/jopp/article/view/joppv1i101.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun