Mohon tunggu...
fathor rasi
fathor rasi Mohon Tunggu... -

Fathor Rasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Hak Angket MenkumHAM vs Lapindo, Pemenangnya Siapa?

3 April 2015   06:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:36 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1428018517178534583

[caption id="attachment_358846" align="aligncenter" width="450" caption="www.mediaindonesia.com"][/caption]

Putusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna yang mensahkan Golkar kubu Agung Laksono mempertegas garis antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP).

Reaksi keras politisi KMP atas putusan Menkumham tersebut menambah panasnya iklim politik di Senayan. Sebut saja Fadli Zon yang merasa gerah dengan putusan tersebut dengan mendesak Presiden Jokowi agar mengevaluasi bahkan mencopot Menteri Hukum dan HAM Yasonna.

Golkar kubu Ical sendiri, sebagai pihak yang paling merasa dirugikan oleh keputusan tersebut, berusaha membalas Menteri Yassona melalui hak angket untuk menyelidiki keputusannya terhadap perselisihan Partai Golkar.

Putusan sela Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menjadi energi baru bagi kubu Ical untuk berupaya menggolkan hak angket Mengkumham itu. Partai Golkar kubu Aburizal dikabarkan terus berkoordinasi dengan seabrek agenda pertemuan-pertemuan dengan pimpinan partai politik anggota KMP.

Semua partai politik anggota Koalisi Merah Putih (KMP) memberi sinyal siap mendukung usulan hak angket, meskipun suara dari Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak utuh 100 persen. Bahkan, Demi mendapatkan dukungan penuh, Ketum Golkar versi Munas Bali dikabarkan akan bertemu Ketum Partai Demokrat, SBY.

Meski demikian, Golkar kubu Agung Laksono yang sudah merapat ke KIH tentunya tidak berdiam diri atas manuver tersebut dengan cara membentengi MengkumHAM dari serangan hak angket KMP sebagai bentuk balas jasa.

Hasilnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai akan menggalang hak angket terkait masalah lumpur Lapindo untuk mempertanyakan kepada pemerintah terkait masalah kemanusiaan yang terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur.

Jika perang hak angket terjadi, maka episode perseteruan dua kubu Golkar akan terus bergulir tanpa ujung. Hal ini membuktikan bahwa Golkar sebagai partai yang besar mengalami krisis sosok solidarity maker untuk memutus mata rantai kekisruhannya internalnya. Tidak akan ada pemenang dalam kekisruhan akut Golkar ini sebab rakyat sudah bosan melihat aksi saling cakar kedua kubu demi berebut kekuasaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun