Mohon tunggu...
Faatima Seven
Faatima Seven Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Moody

Loves writing. Founder and Writer at Asmaraloka Publishing http://ayreviuyu.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Film

Sarah Membunuh Mati Cintanya

7 Februari 2020   07:03 Diperbarui: 8 Februari 2020   09:38 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di antara dua cinta. (Image : Google)

AKU melihat jelas kepedihan di mata Sarah Van Heus tatkala ia dengan  tegas memutuskan bercerai dengan Doel. Aku juga melihat jelas bentuk cinta terdalamnya yang sepertinya tak mungkin 'replacement'. 

Dan aku melihat ia mengaktualisasikan logikanya walaupun harus menanggung semua konsekwensinya sendirian.  Pedih sepanjang zaman namun dihadapinya dengan kepala tegak. Dan ia bahagia dengan keputusannya walaupun melukai hati para penontonnya dan juga hatinya sendiri.

Aku seperti melihat karakterku sendiri dalam kekerasan hati seorang Sarah. Kasih sayang dan 'compassionate'nya terhadap orang lain membuat ia membunuh mati cintanya sendiri. Ia bahagia dalam penderitaannya. Dan aku paham makanya aku tak marah pada keputusan Sarah.

Aku denger film terakhir si Doel ini diboikot oleh beberapa kalangan. Ketidakpercayaandiri si Doel dikomplain banyak orang karena seolah anti poligami. Padahal dia Islam dan dua hati telah terikat padanya, kenapa gak disatukan dalam marwah poligami? Ia punya' kesempatan mengindahkan nilai poligami tetapi ternyata dilemparnya jauh. 

Adapun Zaenab, walaupun ia sepertinya Ikhlas ingin menyerahkan Doel pada Sarah tetapi sesungguhnya ia sedang merajuk dan sedang menekan Doel dengan tabiat kewanitaannya agar Doel memilih. Zaenab tidak Ikhlas dengan keputusannya sendiri makanya melarikan diri. Berbeda sekali dengan karakter Sarah yang 'strong personality' dan tahu APA yang dilakukannya.

Zaenab naif. Dia tak paham yang dilakukannya. Dia kira dia ikhlas tetapi sebenarnya dia ngambek. Itu terungkap dalam sikap bencinya pada Doel karena dia 'kira' bahwa Doel pasti akan memilih Sarah. Satu sisi dia merasa tak percaya diri. Untunglah dia hamil, sehingga situasi hormonal bisa menjadi 'arap maklum'.

Sarah sebaliknya. Walaupun dia punya' banyak alasan untuk benci Doel tetapi sikapnya pada Doel selalu sangat penuh cinta dan rindu. Alam bawah sadarnya tak pernah membenci Doel. Cuma akalnya saja yang membuat dia melakukan keputusannya.

Yang menarik, dalam sebuah wawancara khusus Tim si Doel di channel Tulayni TV, Sarah Van Heus eh... Cornelia Agatha seolah masih terbawa alur film. Ia seperti masih sedang memerankan Sarah sehingga body language-nya menunjukkan kemarahan dan juga kecemburuan yang terselebung. Dan ia mengakui bahwa peran Sarah itu memang sangat mengakar kuat dijiwanya seolah itu adalah kehidupan riil. 

Bahkan ia mengakui secara lugas bahwa sisi emosional Sarah lah yang sering muncul  dan teraktualisasi tatkala ia curhat di MedSos. "Ketika Saya menulis bait-bait puisi di Twitter misalnya, itu sebenarnya cuitan-cuitan karakter Sarah buat Doel," ungkapnya. 

Dan di acara wawancara itu, Sarah eh Cornelia... selalu menjaga jarak baik dari Rano Karno maupun Maudy Kusnaedi. Bahkan keduanya sempat terlibat konflik kecil yang lucu ketika Cornelia bilang bahwa Sarah sangat mencintai Doel dan disergah sama Maudy, "Cinta sih meninggalkannya!"

Hmmm... jangan-jangan Cornelia jatuh hati sama Rano ya? Dan uniknya, Rano Karno bahkan tak memberitahu Cornelia dan Maudy tentang endingnya. Siapà yang dipilih Rano, keduanya tak tahu dan mereka akan tahu ketika nonton bersama penonton.(fs)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun