Malam itu, Nanik S Deyang seolah menjadi manusia paling berbahagia di dunia. Wajahnya bersinar cerah dan riang sekali seolah wajah yang tak pernah menangis. Aktifitasnya yang selalu ingin membahagiakan orang lain seolah dibayar lunas Sang Rabb dengan mengirimkan Prabowo Subianto ke malam perayaan ulang tahunnya. Kehadiran Prabowo itupun menegaskan bahwa Nanik S Deyang memang memiliki tempat yang spesial di hati tokoh nasional dan juga internasional itu.
Itulah sekilas Nanik S Deyang. Sebegitu banyak orang yang menyukainya, maka banyak pula yang membenci dan mencibirnya. Ia bahkan sering dikhianati oleh orang-orang di dekatnya. Hal yang biasa dalam kehidupan sesungguhnya sebagaimana kehidupan diciptakan dalam konsep yin yang. Yang jelas, ia hampir tak pernah mendendam pada para pengkhianatnya. Ketika mereka datang kembali padanya dengan keadaan yang tak lebih baik, ia akan merangkul mereka kembali dan memenuhi harapan mereka darinya. Keteladanan itu diakuinya diserap dari sikap dan pribadi Prabowo Subianto. “Prabowo itu... entah dari apa hatinya dibuat. Pemaaf dan penyayang,” katanya.
Selamat ulang tahun, Mbak Nanikku.
Semoga Allah Ta'ala menguatkan kekuasaan dan kemampuanmu dalam menyantuni para dhuafa dan memperluas gerakanmu dalam mengasihi dan merawat para mustadh'afin yang notabene adalah kalangan yang sangat dicintai Allah Ta’ala sebagaimana firmanNya, “Aku ada dalam wajah-wajah kemiskinan di depanmu.”
Oh ya, satu hal lainnya yang membuat respekku mengkristal padanya adalah... ia bukanlah perempuan perokok. So cool, yes?. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H