Mohon tunggu...
Lulu' Fatkhiyah
Lulu' Fatkhiyah Mohon Tunggu... -

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perkembangan Kognitif Selama Tiga Tahun Pertama

28 Maret 2015   09:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:53 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bab ini kita akan melihat kemampuan kognitif infant dan toodler dari beragam pandangan, perilaku, psikometerik, piagetian, pengolahan informasi, neurosains kognitif, dan konteks sosial.

Dalam perkembangan kognitif terdapat enam pendekatan dan banyak dari mereka yang mengambil satu dari enam pendekatan ini pada studi mereka, karena keenam pendekatan ini membantu dalam memahami bagaimana kognitif itu berkembang.

a.Pendekatan Tingkah Laku Pendekatan ini untuk mempelajari perkembangan kognitif yang berpusat pada mekanisme dasar dari belajar.

b.Pendekatan Psikometrik Pendekatan ini untuk mempelajari perkembangan kognitif dengan mengukur perbedaan kuantitatif dalam hal kemampuan yang menyusun kecerdasan dengan menggunakan tes yang memperkirakan beragam kemampuan ini.

c.Pendekatan Piaget Pendekatan ini untuk mempelajari perkembangan kognitif yang menggambarkan tahap kualitatif dalam fungsi kognitif. Tahap ini berfokus pada bagaimana struktur pikiran dalam beraktivitas dan beradaptasi dengan lingkungan.

d.Pendekatan Pengolahan Informasi Pendekatan ini untuk mempelajari perkembangan kognitif dengan menganalisis proses yang meliputi hal menerima dan menggunakan informasi. Dan pendekatan ini berfokus pada persepsi, pembelajaran, memori, dan pemecahan masalah. Pendekatan ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana anak itu mengolah informasi dari waktu mereka memperolehnya hingga mereka menggunakannya.

e.Pendekatan Neurosains-Kognitif Pendekatan ini untuk mempelajari perkembangan kognitif dalam hubungan antara proses otak dengan kognitif.

f.Pendekatan Konteks Sosial Pendekatan ini untuk mempelajari perkembangan kognitif yang berfokus pada pengaruh lingkungan khususnya orang tua dan pengasu lainnya.

·Pendekatan Tingkah laku (Mekanisme dasar dari belajar)

Bayi lahir dengan kemampuan untuk belajar dari apa yang mereka lihat, dengar, cium, rasa, dan sentuh, dan mereka memiliki beberapa kemampuan untuk mengingat apa yang telah mereka pelajari. Meskipun teori belajar mengenali kematangan sebagai faktor yang membatasi, minat utama mereka berada didalam mekanisme belajar. Dan dua tipe sederhana yang dipelajari behavioris adalah pengondisian klasikal, yaitu didasari oleh asosiasi stimulus yang tidak biasanya menimbulkan respons dengan stimulus lain yang mendapatkan respons tersebut. dan yang kedua yaitu pengondisian instrumental, pengondisian instrumental ini berdasarkan asosiasi perilaku dengan konsekuensinya.

·Pendekatan Psikometrik (Tes perkembangan dan Intelegensi)

Tujuan pengetesan psikometrik adalah untuk mengukur secara kuantitatif faktor yang diperkirakan membentuk kecerdasan dan dari hasil pengukuran, untuk memprediksi performansi di masa depan.

·Pendekatan Piaget (Tahap sensorimotor)

Melalui tahap ini (semenjak lahir hingga usia dua tahun), infant belajar tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka melalui aktivitas motorik dan sensoris yang berkembang.

Tahap sensorimotor adalah tahap pertama dari piaget dalam perkembangan kognitif, saat bayi belajar melalui sensoris dan aktivitas motorik.

Subtahap dari tahap sensorimotor :

1.lahir hingga satu bulan, misal bayi mulai menghisap ketika payudara ibunya ada dalam mulutnya

2.sekitar satu hingga empat bulan, misal bayi ketika diberi botol, bayi tersebut mampu menyesuaikan isapannya pada dot karet karena si bayi budah biasa dikasih ASI

3.sekitar empat hingga delapan bulan,misal bayi mendorong sereal yang kering melalui pinggir kursi makannya dan melihat satu persatu bagian sereal yang jatuh ke lantai

4.sekitar hingga delapan sampai dua belas bulan, misal bayi menekan tombol pada mainan musiknya dan terputar dan dia menekan lagi dan memilih tombol yang lain sebagai pengganti lagu lain

5.sekitar dua belas hingga delapan belas bulan, misal ketika kakak bayi tersebut memegang papan buku ke penghalang tempat tidurnya, dan bayi tersebut berusaha untuk mengambinya.

6.sekitar delapan belas hingga dua puluh empat bulan, misal ketika bayi main kotak, dan mencari dengan hati hati lubang yang tepat untuk tiap bentuk sebelum mencoba dan akhirnya bayi itu berhasil.

·Pendekatan Pengolahan Informasi (Persepsi dan Respresentasi)

Peneliti pengolahan informasi mengukur proses mental melalui habituasi dan tanda tanda lainnya dari kemampuan visual dan persepsi. Berlawanan dengan ide piaget, penelitian menyatakan kemampuan representasional ada sejak lahir.

·Pendekatan Neurosains-Kognitif (Struktur kognitif otak)

Penelitian otak terkini membuktikan asumsi piaget bahwa kematangan adalah faktor utama dalam perkembangan kognitif, dan beberapa penelitian telah menggunakan pindaian otak untuk menentukan tempat struktur otak berdampak. tempat fungsi kognitif, dan untuk memetakan perubahan perkembangan. Pindaian otak menyediakan bukti fisik dari lokasi dua sistem memori jangka panjang yang terpisah yaitu memori implisit (Pemanggilan tidak sadar, sebagian besar kebiasaan dan keterampilan, kadang disebut memori prosedural), dan memori ekplisit (memori sadar yang disengaja, secara umum berupa fakta, nama, dan peristiwa).

·Pendekatan Sosial Kontekstual (Pembelajaran dari interaksi denga pengasuh)

Interaksi sosial dengan orang dewasa berkontribusi pada kompetensi kognitif melalui berbagai aktifitas yang membantu anak belajar keterampilan, pengetahuan, dan nilai nilai penting dalam budaya mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun