Kabupaten Malang -- Kondisi minat baca di Indonesia menempati peringkat yang cukup rendah. Menurut studi yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2015 terhadap anak berusia 15 tahun, Indonesia menempati peringkat 44 dari 70 negara pada kategori membaca. Satu tahun kemudian, dari studi yang dilakukan oleh Central Connecticut State University (CCSU), Indonesia menempati peringkat 60 dari 61 negara.
Seperti halnya di Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Talok, Kec. Turen, Kab. Malang. Minat membaca siswa di SD tersebut tergolong cukup rendah. Sebagaimana yang disampaikan oleh kepala sekolah SDN 2 Talok, ibu Lilik Mufidah, S.Pd bahwa para siswa SDN 2 Talok kurang tertarik dengan kegiatan membaca yang berdampak pada prestasi mereka di sekolah.
Apalagi di era teknologi sekarang, di mana anak-anak lebih tertarik dengan smartphone mereka daripada membaca buku. Menurutnya, diperlukan stimulus atau dorongan yang meningkatkan minat baca siswa.
Maka dari itu, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelompok 09 Universitas Negeri Malang (UM) membuat program kerja, yaitu menciptakan sudut baca dan mading kelas di SDN 2 Talok. Tujuan dari program tersebut yaitu mewujudkan generasi yang gemar membaca. Program diawali dengan sosialisasi rencana konsep dan desain sudut baca dan mading terhadap guru-guru di SDN 2 Talok pada hari Sabtu (20/03/2021).
Kemudian program direalisasikan pada hari Jumat--Sabtu (26--27/03/2021) Â di kelas 3 dan dapat diterapkan di kelas lainnya. Desain sudut baca dibuat semenarik mungkin dengan konsep minimalis yang membuat siswa menjadi tertarik untuk membaca dan betah berlama-lama di dalamnya. Sedangkan desain mading menampilkan keberagaman adat dan budaya yang ada di pulau Jawa untuk menambah pengetahuan.Â
Selain itu, untuk mendukung terwujudnya program tersebut, tim KKN UM juga membuka donasi buku bacaan dan buku cerita yang akan dimanfaatkan untuk sudut baca.
Diharapkan dengan terwujudnya program ini dapat meningkatkan kegemaran membaca siswa SDN 2 Talok, Kec. Turen, Kab. Malang dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk turut berusaha mewujudkan generasi gemar membaca.
