Seperti yang kita ketahui, kisruh sepakbola Indonesia yang berkepanjangan setahun lebih semenjak bergulirnya Liga Primer Indonesia (LPI) garapan Arifin Panigoro untuk menyaingi ISL versi PSSI rezim Nurdin Halid, berlanjut ke Kongres PSSI 2010 yang batal dilaksanakan di Kepri akibat kisruh pendukung calon Ketua Umum PSSI, kisruhnya berlajut lagi saat Kongres Luar Biasa (KLB) oleh Komite Normalisasi bentukan FIFA, sampai akhirnya terpilih Ketua Umum PSSI 2011-2014 Prof. Dr. Djohar Arifin Husein, MBA (DAH) saat KLB ulang di Solo. Sampau disini, saat itu kondisi sepakbola kita sepertinya akan normal kembali, karna yang terpilih adalah calon alternatif dari pihak-pihak yang bertikai merebut kekuasaan sepakbola Indonesia.
Namun, saat kondisi kepengurusan transisis tersebut muncullah Program-program baru PSSI dengan membuang hampir/total semua program-program pengurus PSSI rezim NH, seperti pemecatan pelatih timnas Affred Riedl, penambahan peserta Liga Profesional dan perubahan namanya dari ISL (Indonesia Super League) ke IPL (Indonesia Primiere League) dan seterusnya dilanjutkan dengan program-program lainnya yang katanya dalam rangka reformasi/refolusi sepakbola Indonesia. Kemudian dipihak yang kurang senang, satu persatu, terutama eks pengurus rezim NH, yang sempat diam dan menghilang entah kemana, tiba-tiba, sedikit demi sedikit, mulai membuka suara dan bermunculan menyuarakan akan ketidaksukaan cara-cara dan program-program DAH yang dianggap menyudutkan kepengurusan mereka khusunya dan kekacauan sepakbola Indonesia pada umumn, sampai akhirnya pemecatan empat anggota komeks yang dianggap tidak sejalan dengan semangat revolusi/reformasi sepakbola Indonesia memulai perlawan terhadap PSSI DAH.
Akhirnya IPL yang sah menurut PSSI DAH berjalan dan dijalankan oleh PT. LPIS, perusahaan bentuka DAH dan Farid Rahman atas nama PSSI katanya, selanjutnya pihak yang kontra dengan PSSI berikut sebagian peserta ISL musim lalu juga dijalankan dengan kendaraan PT. Liga Indonesia (LI) yang juga perusahaan milik PSSI NH.
Dan kemudian dilanjutkan dengan kompetisi dibawahnya yang dijalankan oleh masing-masing pihak. tentunya PSSI menganggap ISL dan kompetisi dibawahnya yang dijalankan PT. LI dianggap ilegal. Samaai akhirnya pihak yang kontra dengan PSSI membentuk KPSI (Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia).
Sampai kemudian, PSSI akan membuat Kongres Tahunan dan KPSI akan membuat KLB yang akan dilaksanakan Minggu, 18 Maret 2012. mudah-mudahan kali ini akan mencapai klimaksnya (mudah-mudahan ini benar-benar sebenarnya klimaks, jadi nggak ada kisruh lagi kedepananya). Dan kita berharap ini sebagai Final Kekisruhan Sepakbola yang uniknya nggak digelar di lapangan hijau di hotel berbintang V.
Semoga saja ada salah satu pemenangnya, biar bisa dikasih trophy (pengakuan) oleh FIFA.
Yang terpentinga jangan draw (seri) karena kalau hasinya seri, akibatnya Sepakbola Indonesia akan dibanned FIFA.
Mari berprediksi dengan analisis yang cerdas.
Salam sepakbola Indonesia.
