Mohon tunggu...
fatahillah adnan rosyiq
fatahillah adnan rosyiq Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - drafter

saya suka bermain futsal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) bagi Generasi Muda Arsitektur

7 Oktober 2024   04:27 Diperbarui: 7 Oktober 2024   04:27 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan kewarganegaraan (PPKN) sangat penting bagi generasi muda, terutama mereka yang memilih bidang arsitektur. Ini mungkin terlihat tidak langsung terkait, tetapi pemahaman mendalam tentang kewarganegaraan dapat membangun arsitek yang memiliki kesadaran sosial dan budaya yang tinggi selain menjadi ahli dalam mendesain bangunan.

Ada beberapa peran penting PPKN bagi generasi muda arsitektur:

1. Memahami Konteks Sosial dan Budaya

Kearifan Lokal: PPKN mengajarkan betapa pentingnya menghargai dan melestarikan kearifan lokal. Ini terlihat dalam arsitektur ketika desain bangunan menggunakan elemen tradisional, yang menghasilkan ruang yang unik dan sesuai dengan identitas budaya masyarakat setempat.


Keberagaman: Arsitek dapat lebih baik memahami keberagaman budaya ketika mereka membuat ruang publik yang inklusif dan memenuhi kebutuhan berbagai kelompok masyarakat.

Seorang arsitek merancang sebuah bangunan bukan hanya sebuah struktur, tetapi juga sebuah tempat yang akan dihuni dan digunakan oleh orang. Perilaku orang, interaksi sosial, dan identitas budaya mereka semua sangat dipengaruhi oleh ruang ini. Oleh karena itu, memahami konteks sosial dan budaya secara menyeluruh sangat penting.

Untuk apa pentingnya?

1.) Keterlibatan Sosial:

Identitas: Tempat-tempat yang menggambarkan tradisi dan prinsip-prinsip lokal akan lebih mudah diterima dan dihargai oleh masyarakat.


Akar Budaya: Arsitek dapat menciptakan ruang yang sesuai dengan cara hidup masyarakat dengan mempelajari tradisi dan kebiasaan mereka.


Keterlibatan Masyarakat: Mengambil bagian dalam proses perancangan akan meningkatkan rasa memiliki bangunan dan kepeduliannya.

2.) Fungsi yang Terbaik:

Kebutuhan Masyarakat: Desain yang baik harus memenuhi persyaratan fungsional dan sosial pengguna.


Aktivitas Harian: Memahami bagaimana orang beraktivitas setiap hari akan membantu Anda membuat ruang yang efisien dan nyaman.


Adaptasi: Bangunan harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan budaya yang terjadi.

3.) Berkelanjutan:

Harmonisasi: Konstruksi yang selaras dengan lingkungan sosial dan alam akan lebih berkelanjutan.


Pelastarian: Memahami konteks budaya suatu tempat membantu menjaga warisan arsitektur dan mencegah identitasnya hilang.

Contoh penggunaan:

Arsitektur vernakular: Arsitektur tradisional yang disesuaikan dengan budaya dan iklim lokal.


Ruang Publik Inklusif: Desain yang memenuhi kebutuhan berbagai kelompok masyarakat, termasuk orang dengan disabilitas.


Renovasi Bangunan Bersejarah: Menjaga karakter asli bangunan sambil mengubahnya untuk fungsi kontemporer.


Arsitektur Komunitas: Menciptakan tempat di mana orang berinteraksi satu sama lain dan memperkuat hubungan mereka satu sama lain.

Bagaimana Cara Mengaplikasikannya?

Riset Mendalam: Mempelajari budaya, sejarah, dan kondisi sosial masyarakat di lokasi proyek.


Kolaborasi: Bekerja sama dengan antropolog, sejarawan, masyarakat setempat, dan ahli budaya lainnya.


Observasi Langsung: Melakukan wawancara dan mengamati aktivitas sehari-hari Masyarakat


Analisis Konteks: Mengevaluasi variabel sosial, budaya, keuangan, dan lingkungan yang berdampak pada desain.

Kesimpulan :
Arsitektur tidak hanya menjadi sebuah karya seni, tetapi juga menjadi alat untuk memperkaya kehidupan manusia dan memperkuat identitas suatu tempat. Untuk membuat arsitektur bermakna, berkelanjutan, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, diperlukan pemahaman tentang konteks sosial dan budaya seseorang.

2. Meningkatkan Kesadaran lingkungan

Kelestarian: PPKN menanamkan prinsip pelestarian lingkungan. Ini mendorong arsitek untuk merancang bangunan yang ramah lingkungan, menggunakan bahan yang berkelanjutan, dan menerapkan konsep seperti bangunan hijau.


Tanggung Jawab Sosial: Dampak Sosial Rencana: Arsitek yang memahami PPKN akan lebih peduli terhadap dampak sosial rancangannya. Mereka akan berusaha keras untuk membuat lingkungan yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

Pendidikan Kewarganegaraan (PPKN) sangat penting untuk meningkatkan kesadaran lingkungan pada generasi muda, terutama mereka yang memilih bidang arsitektur. Dengan mempelajari prinsip-prinsip lingkungan yang diajarkan dalam PPKN, para arsitek masa depan dapat merancang bangunan yang tidak hanya indah tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Untuk apa pentingnya?

1.) Tanggung Jawab terhadap Bumi: Sebagai warga negara, kita memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa lingkungan kita tetap sehat untuk generasi mendatang.


2.) Dampak Pembangunan: Kegiatan pembangunan, termasuk konstruksi bangunan, memengaruhi lingkungan secara signifikan.


3.) Kualitas Hidup: Orang akan lebih baik hidup dalam lingkungan yang sehat dan lestari.

Penerapan dalam Arsitektur
1.) Desain Ramah Lingkungan:
Penggunaan Energi Berkelanjutan: Memanfaatkan energi dari sumber terbarukan seperti matahari dan angin.
Pengendalian Air Hujan: Mengambil dan memanfaatkan air hujan untuk berbagai tujuan.
Penggunaan Material Lokal: Mengurangi jumlah barang yang diangkut dan mengurangi emisi karbon.
Ventilasi Alami: Meningkatkan sirkulasi udara alami untuk mengurangi penggunaan AC.

2.) Konsep Green Building:

LEED (Leadership in Energy and Environmental Design): Sistem sertifikasi bangunan hijau yang diakui secara internasional.

Green Star: Sistem penilaian bangunan hijau yang dikembangkan oleh Green Building Council Australia.

3.) Biomimikri: Menciptakan solusi arsitektural inovatif dengan meniru desain alam.

4.) Pemilihan Lokasi yang Strategis: Mengambil faktor lingkungan seperti topografi, iklim, dan ekosistem di sekitarnya.

Contoh penerapan dalam dunia nyata

1.) Atap Hijau: Menyediakan habitat bagi satwa, menyerap air hujan, dan menurunkan suhu perkotaan.
2.) Dinding hijau: Meningkatkan kualitas udara, mengurangi polusi suara, dan memberikan tampilan yang menarik.
3.)Sistem Pengolahan Air Limbah: Menghasilkan air limbah yang dapat digunakan kembali sebagai air bersih.

Bagaimana PPKN Bermanfaat?

1.) Nilai-nilai Lingkungan: PPKN mengutamakan keberlanjutan, pelestarian alam, dan kepedulian lingkungan.
2.) Kewarganegaraan Global: PPKN mengajarkan pentingnya kerja sama internasional dan perubahan iklim.
3.) Kemampuan Berpikir Kritis: PPKN mengajarkan siswa berpikir kritis dan menemukan cara baru untuk menyelesaikan masalah lingkungan.

Kesimpulan

Dengan memahami PPKN dengan baik, arsitek masa depan dapat membantu membuat lingkungan binaan yang berkelanjutan. Bangunan yang dirancang dengan mempertimbangkan elemen lingkungan tidak hanya akan membantu orang hidup lebih baik, tetapi juga akan membantu menjaga Bumi tetap hijau.

3. Membangun Etika Profesi

Integritas: Pentingnya integritas dan kejujuran diajarkan dalam PPKN. Nilai-nilai ini membantu arsitek membuat keputusan dan menjalankan proyek.


Tanggung Jawab: Arsitek memiliki tanggung jawab yang besar terhadap masyarakat. PPKN membantu arsitek memahami tanggung jawab ini, sehingga mereka dapat menghasilkan karya yang berkualitas tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Pendidikan Kewarganegaraan (PPKN) tidak hanya mengajarkan siswa tentang hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, tetapi juga mengajarkan prinsip moral yang penting untuk diterapkan dalam berbagai bidang, seperti profesi arsitektur. Kewajiban profesional seorang arsitek tidak terbatas pada kemampuan teknis; mereka juga harus bermoral, bertanggung jawab sosial, dan berdedikasi pada kualitas.

Untuk apa pentingnya?

1.) Kepercayaan Publik: Orang-orang akan lebih mempercayai profesi arsitektur jika mereka mengikuti standar profesional yang tinggi.
2.) Kualitas Bangunan: Karya yang berkualitas dan berkelanjutan akan dibuat oleh arsitek yang berpegang pada etika.

3.) Pengembangan Profesi: Etika profesional yang kuat akan mendorong perkembangan profesional arsitektur secara berkelanjutan.

Aplikasi dalam Arsitektur:

1.) Integritas:

Jujur dan Transparan: Memberikan informasi yang akurat kepada klien dan pihak terkait
Tidak Korupsi: Tidak menerima suap atau gratifikasi.

2.) Tanggung Jawab Sosial:

Kesejahteraan Masyarakat: Mendesain bangunan yang memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak merugikan lingkungan.

Keadilan Sosial: Memastikan akses yang adil ke ruang dan fasilitas publik.

3.) Komitmen terhadap Kualitas:

Standar Profesional: Menjunjung tinggi standar profesional dalam setiap proyek.
Inovasi: Terus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk membuat desain inovatif.

4.) Kerahasiaan: Menjaga informasi klien dan proyek pribadi.

Contoh penerapan dalam dunia nyata:

1.) Konsultan yang Jujur: Merekomendasikan kontraktor dan material terbaik, bukan yang mendapatkan keuntungan pribadi.
2.) Arsitek yang Peduli: Desain bangunan yang ramah disabilitas.
3.) Tim Proyek yang Solid: Bekerja sama dengan orang lain dalam tim proyek dengan cara yang menghormati dan menghargai satu sama lain.

Bagaimana PPKN Bermanfaat?

1.) Nilai-nilai Moral: Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab ditanamkan dalam PPKN.
2.) Kewarganegaraan yang Baik: PPK mengajarkan pentingnya berkontribusi pada masyarakat dan menjadi warga negara yang baik.
3.) Pemahaman Hukum: PPKN memberikan pemahaman dasar tentang hukum Indonesia.

Kesimpulan:
Untuk seorang arsitek dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, etika profesi adalah dasar. Generasi muda dapat memahami pentingnya etika profesi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pekerjaan arsitektur. Oleh karena itu, arsitek memiliki kemampuan untuk berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan secara positif.

4. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi

Berpikir Kritis: PPKN mendorong generasi muda untuk berpikir kritis dan menemukan solusi untuk berbagai masalah. Ini dapat memunculkan ide-ide desain yang inovatif dan menjawab tantangan zaman dalam arsitektur.


Berkolaborasi: PPKN mengajarkan pentingnya berkolaborasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Kemampuan untuk berkolaborasi dalam proyek arsitektur sangat penting untuk mencapai hasil terbaik.

PKN tidak hanya mengajarkan siswa hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, tetapi juga membantu mereka menjadi lebih kritis dan inovatif. Sangat penting bagi seorang arsitek untuk memiliki kemampuan ini untuk membuat desain yang inovatif dan menjawab tantangan zaman.

Untuk apa pentingnya?

1.) Solusi yang Unik: Solusi untuk masalah arsitektur seringkali tidak konvensional.
2.) Adaptasi terhadap Perubahan: Arsitektur harus mampu mengikuti perkembangan teknologi dan tren desain karena dunia arsitektur terus berubah.
3.) Keunggulan Kompetitif: Seorang arsitek akan memiliki keunggulan kompetitif karena desain yang inventif.

Penerapan dalam Arsitektur

1.) Berpikir Kritis:

Menganalisis Masalah: Menemukan masalah yang kompleks dan menemukan sumbernya.
Evaluasi Solusi: Memilih yang paling efektif dengan membandingkan berbagai opsi.

2.) Kreativitas:

Ide-ide Baru: Membuat konsep desain yang unik dan unik.
Eksperimen: Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru.

3.) Inovasi:

Teknologi Baru: Menggunakan teknologi baru dalam desain arsitektur.

Material Baru: Menggunakan material baru yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Contoh penerapan dalam dunia nyata:

1.) Desain Bangunan Hijau: Menggunakan teknologi terbaru untuk membuat bangunan yang hemat energi dan ramah lingkungan.
2.) Recycle and Reuse: Membuat komponen desain yang unik dengan menggunakan barang bekas atau limbah.
3.) Arsitektur Parametris: Pembuatan bentuk geometri yang kompleks dan tidak konvensional dengan software computer.

Bagaimana PPKN Bermanfaat?

1.) Kebebasan Berpendapat: PPKN menekankan pentingnya kebebasan berpendapat dan berbicara secara terbuka.
2.) Kerja Sama: PPKN mendorong orang untuk bekerja sama dan bekerja sama dengan orang lain sehingga ide-ide menjadi lebih baik.
3.) Pemahaman terhadap Masalah Sosial: PPKN membantu orang memahami masalah sosial, yang dapat membantu mereka membuat rencana yang bermanfaat.

Kesimpulan:

PPKN memainkan peran penting dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam bidang arsitektur. Dengan mengajarkan siswa kemampuan berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah, dan semangat untuk terus belajar, PPKN membantu mencetak generasi arsitek yang mampu menjawab tantangan zaman dan menciptakan lingkungan binaan yang lebih baik.

Singkatnya, PPKN membantu generasi muda arsitektur menjadi profesional yang memiliki keterampilan teknis dan kesadaran sosial, budaya, dan lingkungan yang tinggi. Dengan demikian, arsitek dapat membuat karya yang tidak hanya estetis, tetapi juga bernilai bagi masyarakat dan lingkungan.

Contoh PPKN yang digunakan dalam Arsitektur:

1.) membuat bangunan yang memenuhi kebutuhan orang disabilitas.
2.) Dalam proyek kontemporer, gunakan material lokal dan teknik konstruksi tradisional.
3.) menciptakan ruang publik yang mendukung interaksi sosial dan aktivitas masyarakat
Konstruksi yang hemat energi dan ramah lingkungan.

ditulis oleh:

Fatahillah Adnan Rosyiq

24051530056

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun