Mohon tunggu...
fasyayestia
fasyayestia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perkenalkan nama saya Fasya Yestia Wibowo atau biasa dipanggil Fasya. Saya lahir di Jombang pada tanggal 24 Februari 2006, sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini, saya merupakan mahasiswa baru semester 1 Fakultas Perikanan dan Kelautan Program Studi Akuakultur Universitas Airlangga.

Hobi saya adalah membuat lettering font, membuat tulisan-tulisan yang indah dengan setuhan warna dari spidol, crayon, maupun pensil warna.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengolahan Kulit Kentang Menjadi Keripik : Manfaat dan Potensi Sebagai Camilan Sehat

27 Desember 2024   11:55 Diperbarui: 27 Desember 2024   12:16 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya, 17 Desember 2024

Selama ini kita telah mengetahui bahwa kentang merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat, bagian dari kulit kentang sering sekali disepelekan dan dianggap sebagai limbah dari tanaman kentang, padahal kulit kentang ini juga masih memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi.

Limbah rumah tangga merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, volume sampah domestik di Indonesia mencapai sekitar 64 juta ton per tahun, dan lebih dari 60% diantaranya berasal dari sampah organik, seperti kulit buah, sayuran, dan sisa makanan lainnya. Salah satu jenis limbah organik yang banyak dihasilkan adalah kulit kentang, yang sering kali dibuang begitu saja setelah proses pengolahan pangan.

Tingginya jumlah limbah rumah tangga, khususnya limbah organik, menjadi tantangan besar dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Menurut laporan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia hanya mampu mengelola sekitar 10% dari sampah organik yang ada, sementara sisanya berakhir di TPA, menyebabkan pencemaran tanah dan air, serta emisi gas rumah kaca.

Pengolahan Kulit Kentang Menjadi Keripik

Pengolahan limbah kulit kentang ini bisa dijadikan sebagai pembuatan pupuk organik cair berbasis limbah pertanian dari kulit kentang, sebagai bahan baku kompos, digunakan untuk menghilangkan uban, dan yang pasti bisa jadikan cemilan keripik yang lezat dan renyah.

Pengolahannya dengan cara digoreng agar bisa menjadi keripik kulit kentang. Prosesnya pun sama seperti pengolahan keripik kentang yaitu melalui beberapa tahapan seperti pengupasan kulit kentang, perendaman di air garam, dan juga penggorengan deep frying atau penggorengan deep frying fat.

Menurut Elizabeth (2009), frying fat sangat mempengaruhi karakteristik produk pangan yang digoreng seperti flavor, cita rasa, tekstur, umur simpan serta sifat gizinya, karena frying fat akan diserap ke dalam makanan. Ia juga mengungkapkan bahwa kontrol sederhana terhadap kualitas penggorengan dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor seperti perubahan warna, pembentukan buih, asap, perubahan aroma dan evaluasi sensori terhadap produk yang dihasilkan. Artinya kentang mengandung asam amino sehingga sangat baik bagi kesehatan.

Manfaat Keripik Kulit Kentang

Nilai Ekonomi pada pengolahan kulit kentang menjadi keripik menciptakan peluang usaha baru, memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan komunitas, termasuk petani serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, produk ini memiliki potensi besar di pasar sebagai camilan sehat yang kreatif. Manfaat Kulit kentang mengandung banyak serat, vitamin, dan mineral, membuatnya menjadi bahan makanan berkualitas tinggi.

Keripik yang terbuat dari kulit kentang bisa menjadi pilihan camilan yang sehat, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi. Mengolah kulit kentang menjadi keripik tidak hanya memberikan nilai lebih pada limbah pangan, tetapi juga menawarkan solusi praktis dan berkelanjutan untuk berbagai masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun