Strategi false nine bukanlah suatu strategi baru dalam dunia sepak bola. Para pelatih, pemain, maupun para pecinta sepak bola sudah mengetahui strategi ini.Â
Faktanya, strategi ini sudah ada sejak era sepak bola modern muncul. Juan Peregrino Anselmo, seorang pemain timnas Uruguay yang bermain sebagai seorang False Nine di event Piala Dunia pada  tahun 1930.
Sejatinya, strategi false nine ini merupakan strategi yang diperankan oleh salah seorang pemain yang secara konsisten bergerak dari posisi luar kotak penalti ke lini pertahanan lawan. Perannya cukup strategis karena ia menjadi seorang player yang akan terus menjemput bola di lini tengah. Tujuan utamanya ialah membuat celah di bagian pertahanan musuh dengan cara menarik pemain bertahan lawan untuk meninggalkan posisinya.Â
Terciptanya strategi ini tidak lepas dari kreatifnya sang creator strategi tim dan juga pemain yang ia turunkan di lapangan. Contohnya ialah Lionel Messi yang bermain sebagai False Nine pada saat diasuh oleh Pep Guardiola.Â
Akan tetapi, ciamiknya strategi ini bak pisau bermata dua. Karena strategi ini ternyata malah mengorbankan posisi asli dari sang pemain tersebut.Â
Contohnya pada saat pertandingan eSport PES (Pro Evolution Soccer) yang dimainkan oleh seorang player bernama Putra. Ia mencoba menerapkan strategi ini, akan tetapi karena proses menjalankan strategi ini tidak cukup matang, tim yang ia pilih yaitu Totenham Hotspur pun malah kebobolan.Â
Di dunia nyata, strategi ini pun akan tidak berjalan efektif apabila pihak lawan menerapkan strategi "parkir bus" atau pihak lawan menggunakan formasi 4-2-3-1. Hal ini menyebabkan sulitnya tim yang menerapkan strategi false nine karena rapat serta disiplinnya barisan pertahanan lawan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H