Pendidikan menjadi isu yang menarik untuk diperbincangkan dan dikritisi, baik bagi pemerhati maupun praktisi pendidikan. Pendidikan menjadi kebutuhan yang sangat vital dalam kehidupan masyarakat, bukan hanya persoalan pemenuhan pengetahuan, namun pendidikan merupakan instrumen untuk mempersiapkan generasi bangsa yang berkarakter dan mampu berkontribusi bagi kemaslahan masyarakat (Suprijono, 2020: 251). Namun, di tahun 2020 Indonesia masih mengalami masa pandemi Covid-19 dengan kasus yang masih tinggi. Namun, Indonesia saat ini bersiap menghadapi kejadian endemik karena penurunan parameter penilaian kasus Covid-19. Situasi pandemi ini sendiri menjadi tantangan kreativitas setiap orang dalam memanfaatkan teknologi untuk memajukan dunia pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mencanangkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), tepatnya pada awal tahun 2020. Salah satu program Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka adalah hak belajar tiga semester di luar program akademik. . Program ini merupakan amanat dari berbagai peraturan/legislator perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dan sivitas akademika perguruan tinggi. Berbagai bentuk kegiatan pembelajaran di luar universitas, antara lain magang/magang di industri atau tempat kerja lainnya, melakukan pengabdian masyarakat di desa, mengajar di unit pengajaran, mengikuti pertukaran pelajar, melakukan penelitian, melakukan kegiatan usaha, melakukan penelitian/proyek mandiri, dan berpartisipasi dalam program kemanusiaan. Semua kegiatan ini harus dilakukan di bawah bimbingan guru. Kampus independen akan dapat memberikan pengalaman kerja kontekstual yang akan meningkatkan keterampilan mahasiswa secara keseluruhan, siap kerja atau menciptakan lapangan kerja baru.
Banyak pakar pendidikan berharap Indonesia melakukan reformasi pendidikan. Namun, konsep ini, khususnya reformasi pendidikan, masih belum jelas. Menurut Giroux, secara global, konsep reformasi pendidikan umumnya dikedepankan untuk mengubah pendidikan agar semakin tidak kritis. Jika kita kaitkan dengan perspektif Henry Giroux mengenai pedagogi kritis, dimana perspektif pedagogi kritis sudah banyak digunakan untuk merespon perubahan dalam sistem pendidikan dalam bentuk berbagai kajian. Perubahan cepat yang terjadi pada dunia pendidikan dipengaruhi oleh derasnya arus globalisasi sehingga turut memberi corak perubahan wajah pendidikan. Digitalisasi pembelajaran yang terjadi di masa pandemi Covid-19 perlu disikapi secara serius agar para pendidik memahami bahwa perubahan yang terjadi saat ini tidak hanya karena faktor epidemiologis tetapi juga memiliki keterkaitan kekuatan antar substruktur. Model pedagogik yang penting ini harus selalu dipertahankan dalam menyikapi segala perubahan yang terjadi di dunia pendidikan. Perspektif pedagogi kritis sudah banyak digunakan untuk merespon perubahan dalam sistem pendidikan dalam bentuk berbagai kajian. Contohnya program Merdeka Belajar -- Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini. Program ini dimunculkan atas dasar kritisi masyarakat terhadap pendidikan. MBKM merupakan suatu ajang perubahan guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dilihat dari kegiatan -- kegiatan yang ada didalamnya. Semua memiliki tujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.
DAFTAR PUSTAKA :
Hidayat, Rakhmat. 2013. Pedagogi Kritis: Sejarah, Perkembangan dan Pemikiran. Jakarta: Rajawali Pers
Suprijono, A. 2020. Kesiapan Dunia Pendidikan Menghadapi Era New Normal
Wattimena, R. A. 2018. Pedagogi Kritis. Universitas, 28(2), 180-199.
Panjaitan, Johanes Kornelius & Juanda Manullang. 2022. Relevansi Pendidikan Kritis Henry Giroux dengan Pendidikan Agama Kristen di Indonesia. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 4 No. 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H