Mohon tunggu...
faskal
faskal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Si "Tayo" ala Kota Tangerang

4 Januari 2019   15:25 Diperbarui: 4 Januari 2019   15:55 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Pasti sudah kenal dong dengan Tayo, ya tayo adalah salah satu karakter utama dalam serial kartun anak - anak. Tayo berbentuk bus mini dengan warna dasar biru yang bisa berbicara layaknya manusia. Ternyata Kota Tangerang juga memiliki "Tayo" juga loh, BRT namanya atau Bus Rapid Transit.

Berbeda dengan tayo yang memiliki warna dasar biru, brt memiliki warna dasar hijau dan brt tidak bisa bicara loh ya beda dengan tayo yang bisa bicara..

BRT awalnya diluncurkan pada tahun 2016, namun sayang selama tahun 2016 brt belum mampu memberikan peningkatan penumpang yang signifikan. Baru pada tahun 2018 trend tayo muncul dan viral, sejak saat itu brt mulai diperbincangkan dan akibatnya meningkatkan jumlah penumpang brt.

Saat ini BRT melayani 2 koridor yakni koridor Terminal Poris - Jatake dan Teminal Poris Plawad - Terminal Cibodas. Perjalanan brt tidak semudah yang diharapkan karena pada awal peluncuran koridor 2, brt ditentang oleh para pengemudi angkutan umum yang merasa tersaingi oleh adanya brt. Sejak saat itu brt koridor 2 sempat berhenti beroperasi, namun selang beberapa waktu brt koridor 2 mulai beroperasi kembali dengan disepakatinya kesepakatan yang menyatakan bahwa brt koridor 2 hanya boleh beroperasi mulai dari jam 9.00-15.00 dan diluar jam tersebut brt koridor 2 hanya melayani trayek Terminal Poris Tangerang - Palem Semi.

Kehadiran brt merupakan wujud kepedulian pemerintah kepada masyarakat kota tangerang dalam bidang pelayanan transportasi yang baik, nyaman dan memadai. Namun sepertinya peluncuran koridor 2 terasa sangat janggal. Karena koridor 2 diluncurkan pada bulan yang sama dengan bulan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang yang baru tahun jabatan 2018-2023.

Sehingga mengakibatkan kurangnya pertimbangan pemerintah terhadap mode transportasi lain yang ada dalam trayek brt koridor 2, yang berujung unjuk rasa menentang brt oleh para pengemudi angkutan umum.

Terlepas dari itu semua, saya pribadi mengucapkan terimakasih kepada pemerintah kota tangerang yang telah menghadirkan brt karena saya pun sebagai pengguna brt koridor 2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun