Mohon tunggu...
Fasih Radiana
Fasih Radiana Mohon Tunggu... -

Kalimatku sederhana, hanya ingin berbagi cinta lewat sederet kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuan, Siapa Dia?

27 September 2013   21:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:18 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan, mengapa kau masih juga lekati matanya? Bukankah ia belum tentu bagian dari rusukmu? Bukankah ada aku yang mengejakan abjad cinta untuk kutelan bersamamu? Tapi kau malah meracuniku dengan luka.

Tuan, apa masih juga kaucari separuhmu? Bagaimana bisa dengan mudah kau menunjuknya menjadi bagianmu. Kau bermain-main dengan sesuatu yang sakral. Kau anggap apa cinta perempuan?

Tuan, selagi aku masih bisa memaafkanmu ... berhentilah merayu. Putar langkah menuju rumahmu. Siapa tahu Tuhan telah mengantar jodoh sampai ke gagang pintu. Tapi kau justru menguncinya bersama seseorang yang entah siapa.

Tuan, siapa dia? Andai aku bisa meraba wajahmu, kan kucambuk kau dengan hujat berkali lipat. Sebab tak bisa sabar menungguku.

Tuan, bisa kaujelaskan seperti apa rasanya menggandeng jemari yang belum menjadi hakmu? Apa bisa kaujelaskan, perempuan lancang, bagaimana rasanya dipeluk lengan yang mungkin saja jodohku? Lalu bisa kalian pertanggungjawabkan padaku?

www.fasihradiana.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun