Mohon tunggu...
Zaskia Fasha Kristiantoro
Zaskia Fasha Kristiantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Nama: Zaskia Fasha Kristiantoro Tempat Lahir: Sidoarjo, Indonesia Tanggal Lahir: 02 Maret 2006 Pendidikan: SMA Muhammadiyah 10 Surabaya SMP Negeri 25 Surabaya SDN Banyu Urip 3 Surabaya Progam Studi: Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga Pandangan Hidup : "Pendidikan mengubah perempuan menjadi pionir ekonomi,memimpin dengan inovasi dan inspirasi"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam Memberantas Korupsi

7 Januari 2025   15:30 Diperbarui: 7 Januari 2025   15:30 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Korupsi (Sumber: Freepik)

Korupsi adalah masalah besar yang sudah lama menghambat perkembangan Indonesia. Selain merusak perekonomian, korupsi juga menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Oleh karena itu, pemberantasan korupsi harus menjadi prioritas utama. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan dengan peran aktif dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tampaknya ada angin segar dalam upaya memberantas korupsi. Dalam tulisan ini, saya ingin meninjau bagaimana langkah cepat yang diambil oleh Presiden Prabowo dalam menangkap para koruptor, serta bagaimana kinerja KPK belakangan ini.

Langkah Cepat Presiden Prabowo dalam Memberantas Korupsi

     Pada sepuluh hari pertama setelah dilantik menjadi presiden, Prabowo Subianto berhasil menangkap banyak tersangka korupsi dari berbagai kasus besar. Beberapa di antaranya melibatkan korupsi yang merugikan negara dalam jumlah besar, seperti kasus ekspor minyak sawit yang merugikan hingga Rp 1 triliun dan kasus impor gula yang menyebabkan kerugian hingga Rp 400 miliar. Total kerugian yang ditimbulkan oleh tindakan korupsi ini mencapai Rp 3,1 triliun. Angka ini menunjukkan betapa besar dampak buruk korupsi terhadap negara.

     Keberhasilan Presiden Prabowo dalam menangkap para koruptor dengan cepat merupakan langkah yang sangat berarti, mengingat biasanya penanganan kasus korupsi di Indonesia cenderung lambat. Presiden Prabowo menekankan bahwa keserakahan adalah akar dari korupsi, dan hal tersebut harus segera diberantas agar Indonesia bisa maju tanpa ada pihak yang hanya mementingkan kepentingan pribadi. Keberanian untuk mengambil langkah tegas ini tentu perlu dukungan dari seluruh lapisan masyarakat agar dapat membawa perubahan yang lebih baik.

Kinerja KPK yang Terus Meningkat

     Selain tindakan cepat Presiden Prabowo, KPK juga terus bekerja keras dalam memberantas korupsi. Pada tahun 2024 saja, KPK sudah menetapkan lebih dari 100 tersangka dari berbagai kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik. Salah satu kasus besar yang disorot adalah penangkapan Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan, yang diduga terlibat dalam korupsi impor gula. Selain itu, ada juga kasus korupsi dana desa yang melibatkan pejabat desa dan proyek-proyek besar seperti pembangunan Tol Padang-Pekanbaru.

     KPK, sebagai lembaga yang independen, memiliki peran sangat penting dalam memberantas korupsi. Namun, lembaga ini juga menghadapi banyak tantangan, seperti tekanan politik dan upaya untuk menyembunyikan bukti-bukti. Untuk itu, KPK perlu dukungan yang kuat agar bisa terus bekerja efektif, serta sistem hukum yang lebih transparan dan responsif terhadap perkembangan zaman.

Kolaborasi Pemerintah dan KPK yang Harus Diperkuat

     Salah satu hal positif yang perlu kita hargai adalah kolaborasi antara Presiden Prabowo dan KPK dalam menanggulangi korupsi. Presiden Prabowo memberikan dukungan penuh kepada KPK, yang sangat penting agar lembaga ini bisa bekerja tanpa hambatan. Kerja sama yang baik antara pemerintah dan KPK akan mempercepat proses pemberantasan korupsi dan memperbaiki sistem pemerintahan di Indonesia.

     Namun, kita tidak bisa hanya melihat keberhasilan dalam menangkap para pelaku korupsi. Yang lebih penting adalah apakah penangkapan tersebut mampu menghasilkan perubahan yang lebih sistemik. Apakah korupsi dapat diberantas dengan benar atau hanya mengubah para pelaku tanpa menyentuh akar permasalahan? Pemberantasan korupsi harus menciptakan sistem yang transparan dan akuntabel, agar tidak ada ruang bagi korupsi untuk tumbuh kembali.

Pemberantasan Korupsi juga Berarti Perubahan Budaya

     Pemberantasan korupsi bukan hanya tentang penegakan hukum, tetapi juga tentang perubahan budaya. Korupsi sudah begitu mengakar dalam masyarakat dan birokrasi, sehingga perlu ada perubahan cara pandang dan perilaku. Penyuluhan mengenai bahaya korupsi, penegakan hukum yang lebih tegas, serta penguatan sistem pengawasan menjadi langkah-langkah yang penting agar korupsi bisa benar-benar diberantas. Tanpa perubahan budaya ini, pemberantasan korupsi tidak akan memberikan hasil yang maksimal.

Peran Generasi Muda dalam Membantu Pemberantasan Korupsi

     Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, saya percaya bahwa generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pemberantasan korupsi. Melalui pendidikan, kita bisa membentuk pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya integritas, transparansi, dan kejujuran. Pemahaman ini sangat penting karena generasi muda adalah masa depan bangsa, dan kita harus bisa menjadi contoh dalam menjalani kehidupan yang bebas dari korupsi.

     Selain itu, masyarakat juga harus aktif dalam mengawasi pemerintah dan memberikan kritik yang membangun. Partisipasi masyarakat sangat diperlukan agar pemerintahan bisa berjalan lebih bersih dan transparan. Kita semua, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari komunitas, harus ikut berperan dalam menciptakan Indonesia yang bebas dari korupsi.

     Pemberantasan korupsi memang bukan hal yang mudah dan memerlukan waktu yang lama. Namun, dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, KPK, dan masyarakat, kita bisa melihat perubahan yang positif. Presiden Prabowo Subianto dengan langkah cepatnya dan KPK dengan kinerja yang semakin baik menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi bukanlah hal yang mustahil. Tantangan yang masih ada adalah memastikan bahwa pemberantasan korupsi tidak hanya berhenti pada penangkapan para pelaku, tetapi juga menghasilkan sistem yang lebih transparan dan akuntabel.

     Pemberantasan korupsi membutuhkan kerja sama dari semua pihak. Jika kita semua, pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat, saling bekerja sama, saya yakin Indonesia bisa menjadi negara yang lebih bersih dan lebih adil. Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk turut serta dalam mewujudkan Indonesia yang bebas dari korupsi, dan saya percaya kita bisa mencapainya jika kita semua berkomitmen untuk itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun