Mohon tunggu...
Ferry Mursidi
Ferry Mursidi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dag-Dig-Dug, Menanti Antasari dan Iwan Bopeng Kembali Bikin Sensasi

18 April 2017   13:47 Diperbarui: 18 April 2017   14:17 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta tinggal beberapa jam lagi. Detak jantung kandidat, partai pengusung, penyandang dana, tim pemenangan sampai relawan makin berdegub kencang. Momen ini tidak saja menjadi penentuan siapa yang akan memimpin 5 tahun kedepan, dan tapi momen dimana mampukah mengalahkan kandidat yang didukung penguasa, pengusaha dan oknum berseragam.

Tapi satu hari menjelang pencoblosan ini, saya malah menanti keluarnya Antasari Azhar dari persembunyiannya. Siapa tahu narapidana yang minta pengampunan kepada Jokowi tersebut kembali bikin sensasi seperti putaran pertama. Karena melihat dari apa yang dia lakukan, Antasari kan tergolong sosok yang sulit ditebak dan malahan sulit dipegang omongannya. Saat bebas bersyarat pada akhir 2016, Antasari menyampaikan kalau dia ingin hidup tenang dan tidak akan mempersoalkan kejadian yang menurut dia tidak benar. 

Tapi kenyataannya, menjelang dan setelah mendapatkan pengampunan dari Jokowi. Antasari malah bikin sensasi, termasuk satu hari menjelang pemungutan suara putaran pertama. Antasari seperti ingin membalas jasa atas pemberian pengampunan atas apa yang dia akui, karena pemberian pengampunan dari Presiden tersebut bukan menghapus perbuatan tapi mengampuni hukuman. 

Dan aksi Antasari membuahkan hasil, paling tidak dengan sensasi yang telah dia lakukan, merugikan dan menggerus suara salah satu kandidat. Boleh dibilang, Antasari punya peran dalam menjatuhkan elektabilitas saingan Ahok menjelang pemungutan suara. 

Entah kenapa pasca pemungutan suara putaran pertama, Antasari menghilang bersamaan dengan tidak ditemukannya Iwan Bopeng yang di TPS melecehkan TNI. Persamaan kedua orang ini adalah mereka sama-sama mendukung Ahok-Djarot, jika Antasari mendukung saat menghadiri debat. Sedangkan Iwan Bopeng mendukung saat dilapangan.

Sudah dua bulan, kedua sosok ini menghilang. Padahal banyak yang merindukan mereka, pendukung Ahok yang lain tentu sangat senang Antasari kembali membuat sensasi yang bisa menguntungkan paslon mereka. Sedangkan Iwan Bopeng banyak yang ingin bertemu dengan dirinya, mungkin saja itu anggota TNI ataupun anggota keluarga TNI. 

Kalau Antasari dan Iwan Bopeng mengaku tidak bersalah, kenapa tidak hadir saja ke publik dan melakukan aktifitas seperti biasa saat putaran pertama. Kenapa harus menghilang dan memunculkan persepsi negatif ditengah masyarakat.

Semoga kita bisa segera bertemu dengan Antasari, Iwan Bopeng dan Rani Juliani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun