Mohon tunggu...
Nana Mardziyah
Nana Mardziyah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Introvert girl

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ineffable

10 Februari 2024   13:08 Diperbarui: 10 Februari 2024   13:11 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teramat menyakitkan ketika harapan tak sesuai kenyataan

Kini aku dihancurkan oleh pikiran ku sendiri.

Kepalaku terasa pecah oleh pukulan

Kecemasan, kesedihan dan kekecewaan yang memaksa untuk terus terjaga  disepanjang malam.

Seolah berkompromi menjadi satu agar mengakhiri hidup ini

Aku hanya diam dengan luka tak berdarah yang menggerogoti diri,

Berbagai pemikiran yang ku paksa bungkam.

Karena banyak mata yang memberikan tatapan tajam,

Banyak telinga yang enggan mendengarkan.

Aku merasa tak mempunyai sesiapa

Ketika aku berada dikeraimaian aku terlihat baik-baik saja terus tersenyum dalam kepalsuan

Ketika sendiri aku kembali menangisi diri.

Lemah dan tak berguna.

Sejuta kata tak lagi mampu mendeskripsikan tentang luka

Hanya ada air mata yang terus berlomba lomba menjatuhkan diri

Atau mungkin aku yang tidak bisa memahami diriku, untuk luka yang mana air mata itu jatuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun