Penggunaan alat otomatisasi dalam pengujian, seperti Selenium atau JUnit, dapat membantu mempercepat proses dan mengurangi kesalahan manusia.
5. Deployment
     Deployment adalah tahap di mana perangkat lunak dipasang dan diaktifkan pada lingkungan produksi sehingga dapat digunakan oleh pengguna akhir. Proses ini melibatkan konfigurasi sistem, pengelolaan infrastruktur, dan, jika diperlukan, migrasi data dari sistem lama.
Langkah-langkah dalam deployment:
- Memastikan lingkungan produksi telah siap, termasuk server, jaringan, dan konfigurasi perangkat lunak.
- Melakukan pengujian akhir pada lingkungan produksi untuk memastikan perangkat lunak berjalan sesuai dengan harapan.
- Memberikan pelatihan kepada pengguna akhir agar mereka dapat memanfaatkan perangkat lunak secara optimal.
- Meluncurkan perangkat lunak secara bertahap (rollout) untuk meminimalkan risiko gangguan.
6. Pemeliharaan
     Tahap pemeliharaan adalah bagian tak terpisahkan dari siklus hidup perangkat lunak. Setelah perangkat lunak digunakan oleh pengguna, pembaruan berkala diperlukan untuk memperbaiki bug, menambahkan fitur baru, atau menyesuaikan perangkat lunak dengan perubahan lingkungan bisnis atau teknologi.
Jenis pemeliharaan:
- Pemeliharaan Korektif: Memperbaiki masalah atau bug yang ditemukan setelah perangkat lunak dirilis.
- Pemeliharaan Adaptif: Menyesuaikan perangkat lunak agar dapat berfungsi dengan baik di lingkungan yang berubah.
- Pemeliharaan Perfektif: Meningkatkan kinerja atau fungsionalitas perangkat lunak berdasarkan umpan balik pengguna.
Pemeliharaan yang baik memerlukan komunikasi yang terus-menerus dengan pengguna untuk memastikan perangkat lunak tetap relevan dan bermanfaat.
Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak
     Metodologi pengembangan perangkat lunak menentukan pendekatan yang digunakan dalam SDLC. Beberapa metodologi yang umum digunakan adalah:
- Model Air Terjun (Waterfall) Pendekatan linier di mana setiap tahap harus diselesaikan sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Model ini cocok untuk proyek dengan kebutuhan yang stabil. Namun, kurangnya fleksibilitas membuat model ini kurang efektif untuk proyek yang dinamis [3].
- Metodologi Agile Agile adalah pendekatan iteratif yang berfokus pada kolaborasi, fleksibilitas, dan pengiriman perangkat lunak yang dapat digunakan dalam waktu singkat. Kerangka kerja seperti Scrum dan Kanban sering digunakan. Agile memungkinkan tim untuk merespons perubahan kebutuhan dengan cepat, menjadikannya pilihan populer untuk proyek modern.
- Model Spiral Pendekatan ini menggabungkan elemen dari model iteratif dengan evaluasi risiko. Setiap iterasi menghasilkan prototipe yang semakin mendekati produk akhir. Model spiral sangat berguna untuk proyek yang melibatkan banyak ketidakpastian atau kompleksitas teknis.
- DevOps DevOps adalah budaya kerja yang mengintegrasikan tim pengembangan dan operasi untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengiriman perangkat lunak. Dengan mengotomatiskan proses seperti pengujian dan deploymen, DevOps membantu mengurangi waktu siklus pengembangan .
Tren Terkini dalam Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)