Kedua, pada visualisasi data yang dihadirkan terdapat diagram batang (bar graph), diagram lingkaran (pie chart), dan timeline yang disampaikan dalam bentuk narasi. Narasi sendiri adalah sebuah pendekatan terhadap perancangan informasi yang bertujuan memandu pemirsa melalui sekumpulan informasi pilihan yang membentuk sebuah cerita (Lankow, et al., terj., Alex, 2002: 21). Infografik tersebut juga disajikan dalam bentuk informasi campuran kualitatif yang merupakan informasi yang tidak numeris dan kuantitatif yang meliputi pengukuran apapun yang biasanya dalam bentuk numeris (Lankow, et al., terj., Alex, 2002: 21).
Ketiga, terdapat ikonografi berupa bola sepak berwarna oranye. Ikonografi digunakan sebagai jalan pintas komunikasi yang bagus menggunakan unsur-unsur visual sebagai pengganti verbal (Lankow, et al., terj., Alex, 2002: 52).
Keempat adalah penggunaan logo timnas belanda di tengah diagram lingkaran. Jika diibaratkan sebagai manusia, logo adalah wajah yang berfungsi sebagai alat identifikasi serta pembeda antara satu dengan yang lain (Rustan, 2009: 12-13).
Kelima, semua tipografi yang digunakan pada infografik ini merupakan jenis sans serif yaitu jenis huruf yang tidak meiliki kait, kaki, atau serif pada ujung hurufnya. Kesan yang ditimbulkan ialah modern, kontemporer, dan efisien (Wirya, 1999: 32).
Kritik dan Redesain
Berangkat dari identifikasi dan interpretasi diatas infografik tersebut bisa dibilang sudah cukup baik terutama pada penyusunan layout dari setiap data yang ada. Alur baca yang diciptakan sudah mampu memudahkan para audiensnya untuk membacanya. Sayangnya, terdapat beberapa hal yang kurang pas seperti penggunaan warna biru yang dirasa kurang tepat untuk merepresentasikan aura kompetisi. Penggunaan shadow pada latar belakang diagram batang dan timeline dirasa tidak perlu karena menurut Edward Tufte dalam buku “Infografis Kedasyatan Bercerita Visual” katangan Jason Lankow, dkk hal tersebut termasuk dalam chartjunk (unsur-unsur grafis yang tidak diperlukan yang tidak mengkomunikasikan informasi). Ia percaya bahwa sampah grafis (chartjunk) hanya mengalihkan perhatian pembaca dan mendistorsi data, jadi mengurangi integritas grafis dan menurunkan nilainya (Lankow, et al., terj., Alex, 2002: 35).
Atas dasar kritik di atas ada upaya membuat redesain dari infografis tersebut meliputi, warna biru digantikan dengan warna ungu yang melambangkan kebesaran dan kejayaan (Sanyoto, 2009: 48). Serta menghilangkan efek shadow pada latar belakang diagram batang dan timeline.
Kesimpulan
Pada dasarnya penciptaan sebuah karya desain harus memperhatikan setiap unsurnya secara detail. Karena seyogyanya karya desain harus dapat tersampaikan dengan baik kepada audiens agar dapat dipahami informasinya dengan baik. Selain itu desainer harus memiliki kesadaran terhadap desainnya agar tidak menjadikan desainnya berlebihan.
Daftar Pustaka