Mohon tunggu...
Faruq Abdulhaq
Faruq Abdulhaq Mohon Tunggu... -

Saya Faruq Hack, Penulis Kompasiana yang siap menginspirasi anda semua lewat pemikiran hebat yang akan saya tuangkan di sini

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Ajaib Membirukan Langit

31 Agustus 2018   22:28 Diperbarui: 31 Agustus 2018   23:02 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gue dulu yang nerbangin!", teriak Rojali kepada adik laki-lakinya. Di pagi yang pura-pura mendung itu, mereka nekat memanjat atap rumah untuk menjajal pesawat drone yang baru didapat dari hasil menang lotre tarik benang di sekolahnya.

"Yaah, tadi kan udah suit gue yang menang, pinjem lah bang!", bela adiknya yang tak mau mengalah. Suara mereka cukup keras sehingga mengusir burung-burung yang sedang memadu kasih di kabel listrik komplek perumahan ibukota. Abang tukang bubur di seberang rumahnya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka yang buat gaduh di pagi hari.

"Udah abang dulu yang nerbangin, kamu kan belum bisa, nanti abang ajarin deh", jawab Rojali. Akhirnya sang adik pun mengalah sambil tetap mengunyah potongan martabak sisa semalam dengan muka masamnya.

Setelah drone berhasil terbang, Rojali tersenyum, tapi senyum itu perlahan berubah menjadi muka bingung saat menatap layar smartphonenya. Alih-alih mendapatkan pemandangan indah pagi hari, yang mereka lihat sekarang adalah kekecewaan.

Langit Jakarta sudah tidak biru seperti dulu, karena tertutup polusi dari banyaknya asap kendaraan yang kurang ramah lingkungan. Akhirnya kakak-beradik itu pun turun dari atap rumah dengan muka kecewa dan hati yang luka.

Saking kecewanya, mereka lupa menurunkan drone yang masih terbang tak kenal arah. Tiba-tiba drone itu bergerak cepat dan mendarat tepat ke dalam panci tukang bubur tadi. Dengan muka merah dan jidat mengkerut, tukang bubur itu berteriak, "Gue kapok jualan bubur di sini!".

Lalu ia menendang gerobak buburnya hingga terbalik dan pergi meninggalkan ibu-ibu yang tadi mengantri serta tangisan bayi yang panik dan kelaparan. Dua minggu kemudian, diketahui tukang bubur itu beralih profesi menjadi seorang youtuber yang aktif mereview makanan, terutama aneka bubur di daerah Jabodetabek. -- TAMAT.

____________

Salah satu kebutuhan primer semua makhluk hidup yang ada di bumi adalah udara yang bersih. Baik manusia, hewan, maupun tumbuhan membutuhkan udara dan lingkungan yang bersih untuk tetap hidup.

Tetapi kondisi langit hari ini mungkin sudah jauh dari kata bersih. Langit biru yang dahulu bisa kita lihat di manapun kini hanya bisa kita nikmati di daerah pegunungan dan desa-desa. Langit perkotaan khususnya daerah ibu kota sudah tidak bersih dan sehat. Banyak hal yang bisa menjadi faktor tercemarnya udara perkotaan. Mulai dari berdirinya pabrik-pabrik yang belum menerapkan amdal, pembuangan limbah sembarangan, serta meledaknya jumlah kendaraan yang beroperasi di jalanan.

Dari beberapa faktor tersebut, sebenarnya kita dapat mengatasinya dan menciptakan kembali langit biru seperti dulu dimulai dari diri sendiri, terutama manajemen penggunaan kendaraan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun