Mohon tunggu...
faruq abdullah
faruq abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

good things are going to happen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Novel "Orang Alim dari Klampis"

12 Juli 2021   13:16 Diperbarui: 12 Juli 2021   14:08 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Unsur Intrinsik Novel

 Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik termasuk unsur yang membangun cerita karya sastra itu sendiri (Nurgiyantoro 2015:30). Menurut Aminuddin (2009:66). Bagian unsur intrinsik dalam karya sastra sebagai berikut.

1. Tema

Tema adalah ide pikiran yang menjalin suatu struktur cerita. Stanton dan Kenny (dalam Nurgiyantoro 2015:114) mengemukakan bahwa tema adalah makna yang terkandung dalam sebuah cerita. Menurut Aminuddin (2013:91). Tema adalah dasar ide cerita yang dipaparkan oleh pengarang dalam sebuah karya fiksi.

Tema dari Novel Pulang Pergi Karya Tere Liye adalah perjuangan. Bujang sebagai tokoh utama berusaha untuk melindungi kehormatan keluarganya dari serangan keluarga lain. Seorang anak lelaki yang dibesarkan oleh keluarga yang terusir mencari jati diri dan hakikat kehidupannya. Selain itu, Bujang ingin menjaga keseimbangan ekonomi dunia dengan berusaha untuk menjaga keseimbangan antar penguasa shadow economy, latar cerita novel ini juga di berbagai Negara.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan Penokohan dalam novel Pulang Pergi Karya Tere Liye: Bujang, Salonga, Thomas, Yuki, Kiko, White, Maria, Junior, Kritney Otets, Sergei, Basyir, Diego, Natascha, Samad, Catrina, Frans, The Fam-Kill-ly, Ivan, Elena, Nyonya Belka, Anna, Elsa, Dimitri, Nenek, Kakek, Yuri Kharlistov, Ina, Hiro, Ayako, Setra, Maggie, Kapten Arturs, Paman Dimitri.

Tokoh adalah pelaku cerita yang memiliki watak atau karakter yang berbeda. Menurut Aminuddin (2009:79) tokoh adalah pemeran yang terdapat dalam peristiwa cerita fiksi dan menjalin suatu cerita. Jones (dalam Nurgiyantoro 2015:247) penokohan merupakan gambaran tentang seorang tokoh yang ditampilkan dalam sebuah cerita

Penokohan Thomas:

(perfeksionis)

Bukti Kutipan: "Aku ini seorang konsultan, Kawan. Yeah, aku haru meng-update kepalaku dengan banyak informasi baru tentang dunia keuangan terkini. Lagipula, aku selalu nyenyak tidur setelah membaca beberapa halaman. Itu kebiasaan yang diajarkan Opa."---Thomas (halaman 127)

(jenius) 

Bukti Kutipan: "Media sosial raksasa tempat banyak orang mem-posting foto, status, atau aplikasi transportasi online misalnya, itu juga milik penguasa shadow economy---disamarkan lewat start-up yang sesungguhnya dimodali oleh keluarga penguasa shadow economy. Berapa besar nilai bisnis kalian? Nyaris seperempat dari GDP (Gross Domestic Product) dunia, bukan? "Dan puluhan tahun berlalu, tetap tidak diketahui siapapun. Bahkan di negara-negara maju sekali pun. Ada tapi tidak terlihat. Tidak ada tetapi sejatinya ada. Kalian terus bergerak senyap. Seolah itu mudah sekali dilakukan."---Thomas (Halaman 43)

 

Penokohan Bujang:

(sopan santun)

Bukti Kutipan: "Aku tidak akan melakukan itu, Thomas. Kita memang baru berkenalan 48 jam terakhir, tapi kau adalah temanku saat ini. keluargaku. Jalan hidup kita seperti ditakdirkan bertemu. Maka aku akan selalu menghormatimu. Pegang kata-kataku, besok lusa, bahkan jika keputusanmu sangat kubenci, aku akan tetap menghormatimu."---Bujang (halaman 351)

 

Penokohan Natascha:

(antagonis)

Bukti Kutipan: "Natascha, orang kepercayaan Otets yang memimpin Black Widow, menghancurkan acara pernikahan Bujang dan Maria, bahkan membunuh Otets."

(halaman 250)

3. Alur atau Plot

Alur atau plot

Secara tradisional orang menyebutnya dengan istilah alur atau jalan cerita, sedangkan dalam teori-teori yang berkembang lebih dikenal dengan istilah struktur naratif, susunan, dan sujet. Aminuddin (2013:83) alur adalah rangkaian cerita yang terjadi di dalam peristiwa dan menjadi cerita yang dibawakan oleh para pemain dalam cerita. 

Menurut Stanton (dalam Nurgiyantoro, 2015:167) mengemukakan plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, dan disebabkan secara sebab akibat. Hal ini terjadi karena alur mempunyai sifat dapat menjelaskan dirinya sendiri dibandingkan dengan unsur-unsur yang lain. 

Pengenalan tokoh, kemudian menceritakan tentang Bujang yang tak tahu harus kemana setelah pulang dan pergi. Bujang yang sedang berkunjung ke makam orang tuanya mendapatkan sebuah pesan misterius. Bertuliskan pesan dari Krestniy Otets, pemimpin brotherhood Bratva.

4. Gaya Bahasa

Gaya bahasa atau cara pemilihan bahasa yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan kesan tertentu. Gaya bahasa yang digunakan dalam Novel Pulang Pergi Karya Tere Liye menggunakan bahasa yang mudah dipahami menggunakan pilihan diksi yang sesuai.

5. Latar (setting)

Latar atau Setting adalah latar sebuah peristiwa berupa tempat, waktu, dan suasana yang berkaitan dengan gejala dan kegiatan jiwa Aminuddin (2013:67). Latar atau setting yang disebut juga sebagai dasar berupa tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa yang terdapat di dalam cerita Abrams (Nurgiyantoro, 2015:302). Oleh sebab itu setting sangat mendukung plot cerita.

Latar yang terdapat dalam novel Pulang Pergi Karya Tere Liye:

Latar Tempat: Kota Tondo di Manila menjemput Salonga dan Junior, lanjut ke Rusia (Moskow & St. Petersburg), Pulau Kotlin, Estonia, Latvia, Belarusia, Ukraina,di Kota Kiev.

Latar Waktu: latar waktu pada novel Pulang Pergi Karya Tere Liye terjadi pada siang dan malam hari. Konflik yang terjadi pada Bujang juga terjadi pada siang dan malam hari. Salah satunya ketika melakukan pertempuran.

Latar Sosial: Tokoh utama Bujang adalah lahir dari keluarga penguasa shadow economy yang sangat kaya di Rusia.

Latar Suasana: Menegangkan, karena terjadi beberapa kali pertempuran yang di ceritakan di novel ini.

Bukti kutipan: "Pulang-pergi masih menyajikan kisah seru tentang pertarungan dalam dunia shadow economy. Kali ini musuhnya adalah pengkhianat di keluarga Bratva. Lalu kenapa Bujang ikut bertempur sedangkan dia sudah undur diri dari keluarga shadow economy Nah, alasan dari jawaban inilah yang membuat Bujang dengan tim terbaiknya melawan pengkhianat di Rusia."

6. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan titik pandang dari sudut mana cerita itu dikisahkan atau pusat pengisahan (Nurgiyanto, 2010:18) atau biasa di artikan juga posisi pengarang dalam membawakan cerita. Jadi, dari pengertian di atas merupakan titik pandang dari sudut nama cerita itu dikisahkan. Pada dasarnya sudut pandang dapat dibedakan menjadi dua macam (Ratna,2015:319)

 yaitu:

a. Sudut pandang orang pertama Berkaitan erat dengan pencerita dan penulis sehingga seolah-olah ikut mengalami secara langsung dalam ceritanya.

b. Sudut pandang orang ketiga

Pencerita tidak berhak memihak terhadap tokoh dan

kejadian karena berada di luar cerita.

Sudut pandang yang terdapat dalam Novel Pulang Pergi Karya Tere Liye menggunakan sudut pandang orang pertama

 

7. Amanat

Pelajaran yang bisa diambil dari novel ini, sekuat apapun penjahat yang dihadapi, jika punya tim yang solid---mau saling percaya dan mau saling menolong, seperti Bujang, Salonga, Thomas, Maria, White, Yuki, Kiko dan Junior, maka ini bukan perkara jumlah. 

Bahkan, jumlah pasukan yang dikerahkan Bujang dan Maria---lewat bantuan Paman Dimitri juga anggota Bratva yang masih setia, kalah jumlah dengan lawan yang kuat, tapi sekali lagi pertempuran ini bukan hanya tentang jumlah pasukan, tapi juga tentang strategi yang digunakan. 

Strategi yang baik, insting Bujang yang tidak keliru, membuat tamat sudah riwatn lawan yang kuat sekali pun. Dalam pertempuran sengit atau situasi penting, satu hal yang pasti jangan terpancing emosi, dalam situasi genting tetap harus tenang dan berpikir cepat, sekali terpancing emosi, urusannya kelar---mudah saja mengalahkan orang yang terpancing emosi karena sudah tidak berpikir jernih lagi. 

Pelajaran lainnya, mari belajar dari karakter Nenek dan Kakek yang ditemui Bujang, untuk tidak sibuk mengurus hidup orang lain, tapi fokus mengurus hidup sendiri. Kemudian kompak dalam tim, saling mendukung keputusan yang sudah diambil, serta berpikir jangka panjang seperti yang dilakukan Bujang.

UNIVERSITAS PAMULANG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun