Menetapkan jadwal yang teratur dapat membantu seseorang mempertahankan disiplin dalam hidupnya. Memiliki jadwal yang teratur akan membantu Anda mengatur waktu dengan lebih baik dan menyelesaikan aktivitas sesuai rencana.
3. Buatlah kebiasaan yang baik dan konsisten
Kebiasaan yang baik dan konsisten dapat membantu seseorang meningkatkan kedisiplinan dalam hidupnya. Kebiasaan baik ini bisa ditransfer ke kehidupan sehari-hari, seperti bangun pagi, berolahraga atau membaca buku setiap hari.
4. Fokus pada proses daripada hasil
Ketika Anda ingin mencapai suatu tujuan, jangan terlalu fokus pada hasil akhir yang ingin Anda capai. Alih-alih, fokuskan proses pada tujuan itu dan nikmati prosesnya. Dengan berfokus pada proses, seseorang dapat meningkatkan kedisiplinan dalam menyelesaikan setiap langkah untuk mencapai tujuan tersebut.
5. Konsistensi
Konsistensi dapat membantu memperkuat disiplin karena melakukannya secara konsisten dapat membangun kebiasaan dan pola pikir yang positif terhadap sebuah tindakan. Begitu seseorang terbiasa melakukan suatu aktivitas secara konsisten, hal itu akan menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.
Kesimpulan dari beberapa poin di atas adalah untuk selalu tekun. Dalam artian jika kita tekun dalam melakukan sesuatu, setiap hari, sedikit demi sedikit, walaupun hanya satu langkah setiap hari, namun jika kita tekun, kita sudah lebih dekat dengan tujuan kita. Sebagaimana yang dikatakan oleh James Clear di dalam bukunya "Atomic Habits", "Perubahan yang kecil dan konsisten pada akhirnya dapat memberikan hasil yang besar dan mengubah hidup kita secara signifikan."
Perlu diingat, kalau semua hal tersebut lebih mudah dikatakan dari pada dilakukan. Namun tidak ada yang mustahil, semua bisa dilakukan jika kita sudah memiliki tekad untuk setidaknya mengambil langkah pertama, karena memang yang paling berat itu langkah pertama, jika sudah mengatasi hal tersebut langkah berikutnya akan lebih ringan dibandingkan yang sebelumnya.
Manajemen Waktu
Elemen terakhir yang akan dibahas pada artikel ini adalah mengenai manajemen waktu. Perlu diingat, waktu adalah satu-satunya hal yang hingga saat ini, kita sebagai manusia belum bisa menguasai ataupun mengendalikannya. Dalam konteks mempercepat, memperlambat, ataupun mengulang kembali waktu yang telah terjadi. Hal tersebut hingga saat ini adalah suatu hal yang hampir sangat mustahil untuk dilakukan. Mengingat akan hal tersebut, peribahasa akan "waktu adalah uang" bukanlah sesuatu yang ringan. Peribahasa itu mengatakan bahwa, ya memang waktu adalah uang, yang menginterpretasikan bahwa waktu itu sudah seperti layaknya uang bagi kita. Jika kita melakukan manajemen yang baik terhadapnya, maka waktu itu akan sangat menguntungkan bagi kita. Namun, sebaliknya jika kita membuang-buang waktu yang kita miliki, maka kita selangkah atau mungkin dua langkah lebih dekat menuju penyesalan yang panjang.
Penulis selalu menganggap bahwa waktu itu merupakan elemen penting yang ada dalam dunia ini. Dampaknya sangat besar bagi kita manusia, makhluk yang fana ini. Hingga tidak ada yang akan pernah bisa menggantikan waktu yang sudah terbuang, bahkan uang sekalipun tidak ada artinya lagi jika melawan waktu yang tidak dapat dihindarkan itu. Maka dalam konteks ini, nilai waktu lebih tinggi dari pada uang. Juga seperti peribahasa "Nasi sudah menjadi bubur" yang dimana menurut penulis peribahasa itu memiliki makna jika tidak ada yang bisa (hingga saat ini) membalikkan waktu, maka apa pun hal yang sudah terjadi tidak akan bisa ditarik kembali.
Definisi Manajemen Waktu
Manajemen Waktu atau dalam Bahasa Inggris yaitu Time Management yang terdiri dari dua kata yaitu Time dan Manage. Secara bahasa Manage memiliki arti yaitu mengatur atau mengelola. Sedangkan Time secara bahasa memiliki arti yaitu waktu. Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengarahan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu organisasi. Tujuan dari manajemen yaitu untuk memaksimalkan efisiensi dan efektivitas organisasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan profitabilitas atau keuntungan bagi organisasi.
Proses manajemen meliputi beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan evaluasi. Perencanaan meliputi menetapkan tujuan, menetapkan strategi, mengembangkan rencana aksi, dan mengalokasikan sumber daya. Pengorganisasian melibatkan pembagian tugas, pengelompokan kegiatan, dan pemberian wewenang. Pembekalan meliputi motivasi, pelatihan, bimbingan dan kepemimpinan. Pemantauan mencakup mengukur kinerja, memantau kemajuan dan menerapkan tindakan korektif jika dirasa diperlukan. Terakhir evaluasi tersebut meliputi evaluasi hasil, evaluasi proses dan juga umpan balik atau feedback.
Seperti sebelumnya, dalam buku "7 Habits of Highly Effective People" Stephen R. Covey memandang manajemen waktu sebagai bagian dari manajemen diri yang lebih luas. Covey menekankan pentingnya mengidentifikasi dan memprioritaskan tugas berdasarkan nilai dan tujuan hidup seseorang, dan kemudian membuat rencana tindakan yang konkret dan terukur untuk mencapai tujuan tersebut. Covey juga mengemukakan bahwa sebaiknya setiap individu menghabiskan lebih banyak waktu dalam tugas-tugas yang penting tetapi tidak mendesak, daripada tugas-tugas yang tidak penting tetapi mendesak.