Desa Kebonsari merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Lokasi Kebonsari berada di area tengah peta Kabupaten Jember.Â
Desa Kebonsari terdiri dari 6 lingkungan yaitu Lingkungan Kebonsari, Lingkungan Krajan, Lingkungan Sadengan, Lingkungan Sumberdandang, Lingkungan Sumberpakem, dan Lingkungan Sumbersari. Luas wilayah Kebonsari sendiri kurang lebih 3,94 km2.Â
Berdasarkan data BPS tahun 2019 jumlah penduduk di Desa Kebonsari mencapai 9.803 jiwa. Sebagian besar di Desa Kebonsari terutama di Lingkungan Sumberpakem bermata pencaharian di bidang usaha barang dan jasa.Â
Lingkungan Sumberpakem terutama di RW (Rukun Warga) 31 mayoritas penduduk bekerja menjadi kuli bangunan, menjual sembako, mendirikan toko kelontong, dan usaha-usaha kecil lain salah satunya usaha Kerupuk Ikan. Usaha Kerupuk Ikan sendiri berada di lingkungan RT 03 RW 31 Sumberpakem Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Covid-19 merupakan sebuah virus mematikan yang mudah menyebar. Adanya virus tersebut mengakibatkan terbatasnya mobilitas masyarakat yang perlahan mempengaruhi pendapatan. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan usaha yang paling merasakan dampak dari adanya virus tersebut.Â
Pendapatan UMKM kian menurun diimbangi dengan produksi yang juga tidak banyak. Salah satu pelaku usaha yang mengelola kerupuk ikan di Kelurahan Kebonsari yang berdiri sejak tahun 2016 turut merasakan dampak dari pandemi yaitu menurunnya stok atau bahan mentah dari produsen, sehingga produksi kerupuk ikan menurun.
Dikarenakan stok yang berkurang, maka penjualan juga berkurang sehingga keuntungan yang didapat tidak sebanyak saat sebelum pandemi.Â
Sebelum pandemi penjualan kerupuk bisa mencapai 1 kwintal per hari, akan tetapi saat ini hanya 30 kg saja. Penurunan penerimaan mengakibatkan tenaga kerja juga berkurang, hingga hanya dari keluarga inti saja.
Dari sini, Saya Faruka Elmadzani Mahasiswa KKN Back to Village III Universitas Jember mengambil tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 dengan tujuan mengembangkan wirausaha agar dapat berdaya saing dan berkelanjutan.Â
Tujuan ini dapat dicapai dengan beberapa program kerja seperti mendesain ulang logo, membuat banner, dan memperluas pemasaran dengan mencari agen baru. Usaha yang digeluti oleh target tidak hanya sebatas usaha kerupuk melainkan juga tanaman hias dan membuka warung kecil di sebelah rumah.Â
Usaha tanaman hias milik target tidak berjalan dengan baik dikarenakan proses pengiriman susah dan pelanggan kian menurun. Program kerja yang bisa saya terapkan terkait pemasaran dan promosi produk secara online, dan bagaimana teknik memotret produk agar lebih menarik. (Faruka Elmadzani; Pertanian; Universitas Jember; DPL Ns. Mashuri, M. Kep)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI