Mohon tunggu...
Puisi

Mutiaraku yang Hilang

5 April 2019   13:46 Diperbarui: 5 April 2019   13:49 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tampangmu sungguh indah kupandang, senyummu membawa kesejukan yang akan selalu ku kenang, tawamu menjadikan tangis tak karuan menghilang.
Tapi semua itu sudah menghilang ditelan ombak tak karuan.
hanya tersisa cinta yang terus saja melekat dalam jiwa yang tak lagi tentram.
ingin rasanya ku memilikimu, tapi aku sadar itu hanyalah lamunan bodoh dari otakku.
tapi jujur, mencintaimu adalah hal terindah bagiku, ingin rasanya ku tetap pada cintaku ini.
menetap walau sakit terus mengguyur jiwa ini, menetap walau sudah pasti tak akan dapat ku miliki.

Aku akan tetap, tetapi bukan menjadi penduduk hatimu, melainkan menjadi penikmat tetapmu, mutiaraku yang hilang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun