Mohon tunggu...
Feby Artani
Feby Artani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UNDIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Tematik UNDIP X UNICEF, Bantu Bidan Desa dalam Pendataan Imunisasi

25 November 2021   21:20 Diperbarui: 25 November 2021   21:45 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banjarejo, Kabupaten Kendal (25/11/2021) – Pandemi Covid-19 mengakibatkan segala kegiatan menjadi tiba-tiba terhenti. Dampak yang ditimbulkan akibat covid-19 dirasakan oleh banyak pihak, salah satunya di sektor kesehatan khususnya di Desa Banjarejo. Sektor kesehatan yang dimaksud disini yaitu layanan posyandu dimana akibat Covid-19 menjadi terhenti. Berhentinya layanan posyandu sangat berdampak bagi pemberian imunisasi pada bayi khususnya baduta. Jelas pastinya pemberian imunisasi menjadi terhambat karena masih berlakunya anjuran “di rumah saja” pada beberapa bulan yang lalu. Hal ini membuat orangtua baduta menjadi khawatir terkait kesehatan anaknya karena terlambatnya pemberian imunisasi. Beberapa keluhan terkait hal tersebut telah disampaikan oleh beberapa orangtua. Banyak dari mereka terus berusaha mencari kemana-mana hingga mendapatkan dosis imunisasi. Namun, hasilnya pun nihil hingga akhirnya mereka pasrah dan menyerahkan semua kepada pemerintah dan berharap agar imunisasi segera tersedia, mereka takut jika pemberian imunisasi terlambat akan berpengaruh terhadap kesehatan anak kedepannya.

Akibat stok dosis imunisasi yang kosong dan terlambatnya pemberian imunisasi, menyulitkan bidan desa untuk mendata dan me-monitoring tiap-tiap baduta yang belum/sudah melakukan imunisasi selama pandemi. Tidak adanya stok imunisasi di posyandu, membuat orangtua berusaha mencari ke beberapa layanan kesehatan lainnya, sehingga pendataan yang dimiliki oleh bidan desa tidak lengkap dan kesulitan dalam memantau nya. Munculnya permasalahan tersebut membuat mahasiswa KKN UNDIP bergerak untuk membantu melakukan pendataan berbasiskan teknologi survey yang pernah didapatkan selama perkuliahan. Program tersebut tentunya telah dikoordinasikan dengan bidan desa terkait bagaimana pelaksanaannya. Berdasarkan penuturan beliau, “lebih baiknya pendataan juga dikoordinasikan dengan para kader posyandu di tiap dusun untuk memudahkan dalam perolehan data.” Berdasarkan penuturan tersebut mampu dijadikan masukan bagi mahasiswa dalam keberlangsungan pelaksanaan kegiatan.

Koordinasi dengan Bidan Desa
Koordinasi dengan Bidan Desa

Langkah awal yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan mendatangi rumah kader posyandu di tiap dusun. Setelahnya, mahasiswa melakukan pendataan menggunakan Survey123. Survey ini merupakan metode pengumpulan data yang mudah digunakan. Dalam pembuatan survey ini menambahkan beberapa pertanyaan yang akan diajukan seperti nama baduta, nama orangtua baduta, no hp, tanggal lahir dan umur baduta, tanggal pelaksanaan imunisasi selama pandemi, alasan mengapa imunisasi dilakukan, alamat rumah, dan posisi titik rumah. Posisi titik rumah digunakan sebagai acuan dalam persebaran datanya. Hasil dari pembuatan Survey123 akan dibagikan kepada orangtua baduta di Desa Banjarejo untuk mengisi form survey tersebut. Namun pada kenyataannya, orangtua enggan untuk mengisi hingga berakhir pada pendataan dilakukan secara door to door.

Tampilan Survey123 Untuk Pendataan Imunisasi
Tampilan Survey123 Untuk Pendataan Imunisasi

Pendataan imunisasi dilakukan di empat dusun yang ada di Desa Banjarejo, yaitu dusun Villa Siberi, dusun Rejowinangun, dusun Segunug, dan dusun Banjarejo. Hasil pendataan tersebut nantinya dibuatkan peta digital seperti WebMap dan WebApp. Peta tersebut dibuat dari titik rumah yang didapatkan selama proses pendataan. Peta dari WebMap dan WebApp merupakan visualisasi dari software ArcGIS Online. Dari peta tersebut dapat memunculkan informasi terkait beberapa pertanyaan yang diajukan dalam Survey123, dengan hanya meng-klik titik rumah tertentu akan muncul pop-up informasi imunisasi baduta tersebut.

Selain pembuatan peta persebaran secara digital, mahasiswa KKN UNDIP juga membuat storymaps untuk menampilkan beberapa penjelasan terkait imunisasi dan memvisualisasikan hasil pembuatan peta dalam satu tempat yang menarik dan informatif tersebut. Sehingga, dalam satu storymaps akan mengandung beberapa informasi terkait imunisasi dan hasil dari pembuatan WebMap dan WebApp, serta ringkasan hasil pendataan imunisasi baduta di masa pandemi ini. Diketahui bahwa jumlah baduta yang telah dilakukan pendataan sebanyak 53 baduta yang tersebar pada empat dusun di Desa Banjarejo.

Tampilan Storymaps 
Tampilan Storymaps 

Peta digital persebaran imunisasi tersebut akan diserahkan kepada bidan desa sebagai bentuk penyelesaian masalah terkait pendataan imunisasi di masa pandemi. Beliau mengatakan bahwa “peta persebaran yang dibuat oleh mahasiswa KKN UNDIP ini sangat membantu saya dalam melakukan pendataan imunisasi khususnya di masa pandemi. Peta yang dibuat ini bagus karena disajikan secara menarik dan mudah diakses oleh siapapun, tidaknya hanya berisi hasil pendataan namun juga informasi seputar imunisasi.” Ucap beliau saat peta persebaran diserahkan.

Penyerahan Peta Persebaran Imunisasi Baduta Hasil Pendataan Menggunakan Survey123
Penyerahan Peta Persebaran Imunisasi Baduta Hasil Pendataan Menggunakan Survey123

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun