Mohon tunggu...
Farsya
Farsya Mohon Tunggu... Lainnya - Undergraduate Public Relations Student

mahasiswa tingkat satu alias maba

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Pelajar Mempersiapkan New Normal?

2 Juni 2020   13:00 Diperbarui: 2 Juni 2020   13:03 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat kini sedang dihebohkan dengan istilah "New Normal".  New normal memungkinkan masyarakat untuk beraktivitas normal di tengah pandemi Covid-19 ini dengan syarat tetap mengikuti protokoler kesehatan. Selain itu, new normal juga dianggap sebagai salah satu bentuk pemulihan ekonomi dan telah dikaji oleh Kemenko Perekonomian. Secara bertahap toko, mall, cafe, dan fasilitas umum akan dibuka. Tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi, tentunya kebijakan ini memiliki pengaruh di bidang pendidikan.

Semenjak diberlakukannya WFH (work from home), kegiatan belajar mengajar pun dilakukan secara online atau daring. Tentu terdapat banyak kendala yang dirasakan mulai dari akses internet, metode yang kurang efektif, keterbatasan gadget, dll. Namun, hal itu dilakukan demi keselamatan kita dan mengurangi risiko penularan Covid-19. Dengan adanya New Normal, masyarakat diperbolehkan untuk kembali melakukan aktivitas secara langsung atau tatap muka termasuk bekerja dan bersekolah.

Banyak yang menilai kegiatan belajar mengajar secara daring dirasa kurang efektif. Namun, disisi lain terdapat kekhawatiran jika kegiatan belajar dilakukan secara normal di sekolah atau kampus karena jumlah korban yang terinfeksi virus corona terus bertambah hingga menyentuh angka 26.940 (Data covid.go.id per 1 Juni 2020). Belum terdapat kejelasan teknis yang diberikan oleh pihak sekolah atau universitas tentang kegiatan belajar selanjutnya. 

Namun, terdapat beberapa pihak yang mulai menginformasikan sistem pembelajaran yang akan dilakukan semester depan salah satunya Universitas Padjadjaran. Ibu Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE. selaku rektor memaparkan kegiatan pembelajaran dan kemahasiswaan semester ganjil 2020/2021 pada acara Rilis Konsolidasi Terbuka "Satu Hari Bersama Ibu" 20 Mei lalu. Disitu tertera bahwa jika memang peraturan PSBB memiliki pelonggaran, maka akan diterapkan model online-tatap muka (blended learning).

Kita ambil contoh dari Unpad, apabila blended learning benar diberlakukan, lembaga pendidikan perlu mempersiapkan teknis yang jelas dan detail sehingga penyebaran virus tetap bisa dikendalikan. Tentu terdapat kekhawatiran jika hal itu terjadi. Kekhawatiran ini sudah terjadi di Korea Selatan. Setelah sekolah kembali dibuka, jumlah positif corona kembali bertambah. Alhasil, kegiatan belajar pun kembali dilakukan secara online di rumah. 

Lantas, bagaimana para pelajar harus mempersiapkan diri untuk menjalani new normal?

Selain dari pemerintah dan lembaga pendidikan, tentunya pelaksanaan new normal harus didasari atas kesadaran diri sendiri dalam mengikuti protokoler kesehatan. Kita harus selalu menjaga kebersihan, rajin cuci tangan, dan menghindari kerumunan. Barang--barang yang harus disiapkan dan dibawa nantinya antara lain 

1. Masker

Sejak awal maraknya virus corona ini, masker menjadi salah satu benda wajib yang harus dikenakan untuk menghindari penularan virus. Jangan lupa membawa masker cadangan dan menggantinya setiap hari!

2. Sabun Cuci Tangan

Kita harus selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan. Jika tidak ditemukan sabun di tempat umum, kita dapat tetap mencuci tangan menggunakan sabun yang kita bawa di tas.

3. Hand Sanitizer

Cara termudah membunuh kuman selain dengan mencuci tangan adalah menggunakan hand sanitizer. 

4. Alat Makan

Saat kita makan di tempat umum, kita tidak tahu siapa yang memakai alat makan itu sebelumnya. Menggunakan alat makan sekali pakai seperti plastik atau styrofoam sangat tidak bagi lingkungan. Oleh karena itu, lebih baik jika kita membawa alat makan pribadi yang dapat dicuci dan dipakai kembali.

5. Helm Pribadi

Buat kalian para pengguna ojek online tentunya harus menggunakan helm pribadi agar mencegah penularan dari helm yang dikenakan oleh penumpang sebelumnya.

6. Alat Ibadah

Bagi yang beragama Islam tentunya harus melaksanakan shalat. Pemakaian mukena atau sarung di masjid secara umum juga memungkinkan penularan virus terjadi. Oleh karena itu bawalah peralatan salat pribadi.

7. Vitamin

Selalu menjaga imun tubuh dapat membuat kita tidak mudah tertular oleh virus. Oleh karena itu, konsumsilah makanan sehat dan vitamin agar kesehatan selalu terjaga.

Pada fase new normal ini, masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan hidup yang baru yaitu dengan terbiasa menjaga kebersihan. Semoga new normal dapat terlaksanakan dengan baik. Selalu jaga kebersihan dan hindari kerumunan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun