Mohon tunggu...
Mochammad Farros Fatchur Roji
Mochammad Farros Fatchur Roji Mohon Tunggu... Programmer - IT Engineer at Solar Nusantara

NoA Method || Anti Usury

Selanjutnya

Tutup

Money

Tinjauan Etika dan Moral Bisnis Pinjaman dalam Konteks Riba

25 November 2024   09:22 Diperbarui: 25 November 2024   09:58 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Riba merupakan praktik yang memiliki implikasi serius terhadap etika dan moral dalam transaksi bisnis. Berikut adalah tinjauan komprehensif mengenai aspek etika dan moral terkait riba dalam konteks bisnis pinjaman:

Definisi dan Konsep Dasar

Riba adalah penambahan nilai atau bunga yang melebihi jumlah pokok pinjaman[2]. Dalam konteks bisnis, riba mengacu pada keuntungan yang diperoleh melalui bunga atau tambahan tidak wajar pada pinjaman atau transaksi jual beli[1].

Aspek Etika dan Moral

Ketidakadilan Ekonomi

Praktik riba menciptakan ketidakadilan ekonomi karena mengeksploitasi pihak yang membutuhkan dana, terutama masyarakat kecil[4]. Sistem ini secara tidak langsung mencekik para pihak yang membutuhkan modal untuk pengembangan usaha atau pemenuhan kebutuhan hidup[4].

Transparansi dan Kejujuran

Etika bisnis yang benar menuntut transparansi dan kejujuran dalam setiap transaksi. Praktik riba sering kali mengaburkan nilai sebenarnya dari transaksi dengan menambahkan bunga yang tidak wajar[1].

Dampak Sosial

Riba memiliki dampak negatif yang signifikan pada:
- Individu: dapat terjerat dalam siklus utang yang sulit diatasi[2]
- Masyarakat: memperburuk kesenjangan ekonomi dan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi yang lebih luas[2]

Alternatif Etis

Sistem Bagi Hasil

Sebagai alternatif dari sistem riba, ekonomi modern menawarkan konsep bagi hasil (*profit sharing*) yang lebih adil dan transparan[6]. Sistem ini memastikan bahwa keuntungan dan risiko dibagi secara proporsional antara pemberi dan penerima dana[3].

Prinsip Keadilan

Transaksi bisnis yang etis harus didasarkan pada prinsip keadilan, di mana:
- Harga harus wajar
- Transaksi dilakukan dengan kesepakatan yang jelas
- Keuntungan dan risiko dibagi secara proporsional[3]

Implikasi Praktis

Untuk menghindari praktik riba dalam bisnis pinjaman, pelaku bisnis perlu:
- Memastikan transparansi dalam setiap transaksi
- Menghindari eksploitasi pihak yang membutuhkan
- Mengutamakan sistem bagi hasil yang lebih adil[7]

Referensi

[1] An-Nur, "Etika Bisnis dan Unsur Riba dalam Transaksi Jual Beli: Kajian Lintas Agama," [Online]. Tersedia: https://an-nur.ac.id/esy/etika-bisnis-dan-unsur-riba-dalam-transaksi-jual-beli-kajian-lintas-agama.html. [Diakses: 25-Nov-2024].

[2] Sharia Knowledge Centre, "Apa Itu Riba?," [Online]. Tersedia: https://www.shariaknowledgecentre.id/id/news/apa-itu-riba/. [Diakses: 25-Nov-2024].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun