Kisah Kelompok 186 Mengajar di TPQ Al-Hidayah, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur : Langkah Kecil, Dampak Besar
Kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan salah satu bentuk pengabdian nyata mahasiswa kepada masyarakat. Dalam program ini, kami mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi di TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur'an) Al-Hidayah yang terletak di Dusun Bodean Krajan, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Artikel ini mengulas secara mendalam pengalaman kami selama melaksanakan kegiatan pengajaran di TPQ tersebut.
Kegiatan KKM di TPQ Al-Hidayah dimulai pada 23 Desember 2024 dan akan berakhir pada 24 Januari 2025. Sebagai mahasiswa dari berbagai jurusan non-pendidikan seperti Manajemen, Sastra, dan Teknik, ini adalah pengalaman pertama kami terjun langsung mengajar di lembaga pendidikan agama. Kehadiran kami di TPQ bertujuan untuk membantu para ustadz dan ustadzah dalam proses pengajaran, mengingat mereka harus menangani 8 kelas dengan tingkat pembelajaran yang beragam. Kelas-kelas ini mencakup Isti'dad (kelas persiapan) hingga Jilid 3, dengan masing-masing tingkatan terbagi menjadi dua kelas.
Selain membantu tenaga pengajar, kami juga ingin menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Anak-anak di TPQ diharapkan tidak hanya mempelajari Al-Qur'an, tetapi juga menikmati proses belajar dengan antusias. Dengan mendukung kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung pendidikan keagamaan.
Setiap hari Senin hingga Sabtu, kami hadir di TPQ mulai pukul 15.30 hingga pukul 17.00. Selama sesi ini, kami mendampingi anak-anak dalam membaca, memahami, dan menghafal Al-Qur'an. Kelas-kelas dibagi berdasarkan tingkatan kemampuan, sehingga setiap anak mendapatkan perhatian sesuai dengan kebutuhan mereka.
Kami memulai dengan membantu kelas Isti'dad, di mana anak-anak yang baru memulai belajar Al-Qur'an diajarkan huruf-huruf hijaiyah. Pada tingkat yang lebih tinggi, seperti Jilid 1 hingga Jilid 3, anak-anak diajarkan membaca Al-Qur'an dengan tajwid yang benar. Dalam setiap kelas, kami berupaya menciptakan suasana yang kondusif dengan memberikan perhatian kepada setiap siswa.
Kehadiran kami sebagai peserta KKM di TPQ Al-Hidayah membawa suasana baru yang disambut baik oleh anak-anak dan para pengajar. Dalam satu minggu pertama, terlihat antusiasme yang luar biasa dari anak-anak. Mereka merasa senang karena mendapatkan perhatian tambahan dari kami. Suasana kelas menjadi lebih hidup, dan mereka semakin termotivasi untuk belajar.
Para ustadz dan ustadzah juga menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan kami. Dengan adanya 8 kelas yang harus dikelola, tambahan tenaga pengajar sangat membantu meringankan beban mereka. Kegiatan ini memberikan dampak positif, baik bagi anak-anak yang belajar, para pengajar, maupun kami sebagai mahasiswa.
Mengajar di TPQ adalah tantangan sekaligus pengalaman berharga bagi kami. Sebagai mahasiswa dari jurusan non-pendidikan, kami harus menyesuaikan diri dengan dinamika pengajaran anak-anak. Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda, sehingga kami belajar untuk lebih sabar, kreatif, dan adaptif dalam menghadapi mereka.
Bagi kami, momen ini menjadi langkah awal dalam memahami realitas masyarakat. Kami belajar langsung bagaimana pentingnya pendidikan agama dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia. Selain itu, kami juga menyadari betapa besar peran para ustadz dan ustadzah yang dengan penuh dedikasi mendidik anak-anak meskipun dengan keterbatasan sarana dan prasarana.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pengajar dan pengurus TPQ Al-Hidayah yang telah menerima kami dengan hangat. Kerjasama mereka membantu kami menjalankan tugas KKM dengan lancar. Tak lupa, kami juga meminta maaf apabila ada perkataan atau tindakan yang kurang berkenan selama kegiatan berlangsung.
Untuk anak-anak TPQ Al-Hidayah, kami berpesan agar mereka terus semangat belajar Al-Qur'an. Jadikanlah ilmu agama sebagai landasan yang kuat untuk kehidupan. Selain itu, jangan pernah bosan untuk terus belajar, baik dalam hal ilmu agama maupun ilmu pengetahuan umum, karena kedua hal tersebut sangat penting untuk masa depan mereka.
Sekian, Terimakasih...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H