Mohon tunggu...
Farros Shaffira
Farros Shaffira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencegahan Stunting: Kegiatan Posyandu Melati 6 dan KKM Kelompok 194

1 Februari 2024   16:27 Diperbarui: 3 Februari 2024   19:01 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Gondowangi, 6 Januari 2024 -- Sebuah dedikasi kesehatan menggelora meliputi Dusun Pohbener, mengundang senyum dan harap di setiap sudut Posyandu Pohbener Melati 6. Pada tanggal 6 Januari 2024, Posyandu menjadi tempat pelaksanaan kegiatan kesehatan rutin bagi balita di wilayah tersebut.

Suasana ceria mulai terasa saat langkah-langkah awal diambil. Anak-anak balita dari berbagai sudut Dusun Pohbener dibawa ke Posyandu untuk menjalani sesi penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Tim Posyandu yang terdiri dari kader dan dibantu anggota Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 194 dengan penuh kecermatan memastikan setiap langkah diukur secara akurat.

Proses penimbangan dan pengukuran tidak hanya menjadi aktivitas rutin, tetapi juga membawa sejuta harapan. Hasil yang dicatat menjadi dasar pemantauan pertumbuhan dan kesehatan anak-anak balita di Dusun Pohbener. Setelah itu, balita mendapatkan puding dari pihak posyandu sebagai penghargaan atas partisipasi mereka. Puding ini tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi, karena terbuat dari kacang hijau.

Selain puding, balita juga mendapatkan susu kotak dan biskuit regal dari KKM kelompok 194. Susu kotak dan biskuit regal ini merupakan salah satu bentuk upaya KKM kelompok 194 untuk menurunkan tingkat stunting di Dusun Pohbener. Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat akibat kurangnya asupan gizi, yang dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak di masa depan. Stunting ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya. Dampak buruk dari kondisi ini terutama terlihat pada perkembangan fisik dan kognitif anak-anak.Menurut Koordinator KKM kelompok 194, Nanang, kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa KKM selama 40 hari di Dusun Pohbener.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 25 balita dan orang tua mereka. Seiring matahari yang berada diatas kepala, Posyandu Pohbener Melati 6 menutup kegiatan dengan sukses. Tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan rutin, tetapi juga menanamkan semangat dan edukasi kepada masyarakat. Kehadiran Posyandu bukan hanya sebagai tempat penimbangan, tetapi juga sebagai pusat kebaikan dan harapan bagi pertumbuhan generasi penerus Desa Gondowangi yang lebih sehat dan berkualitas. Serta mempererat hubungan antara masyarakat, posyandu, dan KKM kelompok 194.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun