Mohon tunggu...
Farros Shaffira
Farros Shaffira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Selebriti Tiktok vs. Pedagang Tradisional: Pertarungan di Tiktok Shop Live

18 September 2023   22:53 Diperbarui: 23 September 2023   18:23 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by rawpixel.com on Freepik

Tren TikTok shop live juga mengajukan pertanyaan penting tentang etika dan tanggung jawab. Apakah selebriti TikTok dan pengguna populer yang menjual produk harus mematuhi aturan ketat dalam mengidentifikasi produk asli dan palsu? Apakah mereka harus dengan jelas mengungkapkan bahwa mereka akan menerima komisi jika pemirsa membeli produk yang mereka promosikan?

Kita harus menyadari bahwa sebagian besar selebriti TikTok dan pengguna populer yang menjual produk mungkin bukan pengusaha berpengalaman. Mereka mungkin tidak tahu bagaimana memeriksa atau mengidentifikasi produk yang mereka jual. Ini bisa menjadi masalah besar jika produk palsu atau berbahaya masuk ke pasar.

Selain itu, masalah tanggung jawab juga muncul. Jika seorang pemirsa membeli produk yang dipromosikan oleh selebriti TikTok dan mengalami masalah dengan produk tersebut, siapa yang harus bertanggung jawab? Apakah selebriti TikTok itu sendiri atau platform TikTok? Ini adalah pertanyaan penting yang perlu dijawab.

Mengeksplorasi Peran Sistem Informasi

Dalam semua kompleksitas tren TikTok shop live, sistem informasi memainkan peran yang semakin penting. Sistem informasi mencakup segala sesuatu mulai dari infrastruktur teknologi yang mendasari platform TikTok hingga alat yang digunakan oleh selebriti TikTok selama siaran langsung mereka. Ini juga mencakup manajemen data kompleks yang diperlukan untuk mengatur inventaris produk, melacak penjualan, dan mengirimkan produk kepada pembeli.

Bagi selebriti TikTok yang menjadi pengusaha dalam TikTok shop live, sistem informasi adalah kunci kesuksesan mereka. Mereka memerlukan alat yang efisien untuk mengelola pesanan, memproses pembayaran, dan menjaga hubungan dengan pemasok dari China. Ini adalah titik di mana teknologi dan bisnis sangat berkaitan erat.

Namun, bagi pedagang kaki lima, sistem informasi dapat menjadi hambatan besar. Mereka mungkin tidak memiliki sumber daya atau pengetahuan yang diperlukan untuk mengadopsi teknologi yang diperlukan untuk bersaing. Pada akhirnya, ini mengakibatkan kesenjangan digital yang semakin melebar antara pedagang lokal dan pengusaha TikTok.

Medefinisikan Ulang Bisnis, Etika, dan Tanggung Jawab

Di era di mana teknologi semakin merasuk ke dalam setiap aspek kehidupan kita, perlunya terus mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi dari tren baru. Tren TikTok shop live adalah contoh menarik tentang bagaimana teknologi dan bisnis dapat memiliki dampak mendalam pada berbagai pemangku kepentingan.

Saat ini adalah waktu yang tepat bagi para pemangku kepentingan---mulai dari pemerintah hingga platform media sosial, selebriti TikTok, pedagang lokal, dan konsumen---untuk bersatu dan mendiskusikan cara mengatur tren ini dengan lebih baik. Ada kebutuhan untuk menemukan keseimbangan antara hiburan dan bisnis, antara pertumbuhan global dan perlindungan lokal.

Mungkin ada potensi untuk menguatkan regulasi pada platform TikTok terkait dengan cara produk dapat dipromosikan dan tindakan yang harus diambil jika produk bermasalah. Mungkin juga ada peluang untuk melibatkan pedagang lokal dan memberi mereka akses lebih besar ke platform digital untuk bersaing dengan pengusaha TikTok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun