Mohon tunggu...
Farrel witama Haryanto
Farrel witama Haryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu komunikasi yang berorentasi kepada seni dan hal abstrak

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

The Art of Doing Nothing: Filosofi Patrick Star dari Serial Spongebob SquarePants

16 Desember 2023   03:04 Diperbarui: 16 Desember 2023   03:20 1849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest/Sticker Mania

Patrick Star adalah karakter dari serial Spongebob SquarePants, bintang laut berwarna pink sahabat Spongebob yang telah menemani masa kecil kita. Patrick dikenal dengan karakternya yang kurang pintar dan pemalas walaupun kadang dia terlihat jauh lebih jenius dari orang sekitarnya, dalam salah satu episode dia mengatakan bahwa dirinya adalah ahli di bidang The Art of Doing Nothing. Lalu apakah itu The Art of Doing Nothing?

The Art of Doing Nothing adalah seni untuk tidak melakukan apa-apa, berbeda dengan bermalas-malasan. The Art of Doing Nothing lebih merujuk kepada momen istirahat untuk memberi arahan yang lebih pasti dalam menentukan arah hidup atau menentukan karir.

Mengajarkan kita untuk lebih memaknai setiap peristiwa dan mengolahnya menjadi sesuatu yang menggembirakan. Meski hanya berdiam diri sejenak sambil meminum teh atau kopi dan evaluasi diri.

Dalam Taoism ada kata berbunyi "Wu-wei"  yang berarti tidak beraksi atau tidak melakukan apa-apa, menurut Taoism, Doing Nothing atau tidak melakukan apa-apa dapat membuat kita lebih sadar dan menghargai situasi yang ada dan alam sekitar kita. Doing Nothing dapat membuat kita menjadi masa kini dalam sebuah momen dan membuat kita lebih memperhatikan dunia. 

Tidak melakukan apa-apa juga adalah bentuk meditasi, yang sangat berguna untuk kesehatan mental kita. Meditasi adalah praktek dalam melepaskan Sense of Effort yang kita miliki, membuat kita lebih tenang. Tidak melakukan apa-apa adalah hal yang bagus untuk pemikiran dan mental kita. Mengurangi stress dan beristirahat, tidak melakukan apa-apa dapat memberikan istirahat bagi otak kita dari stimulasi konstan yang diterima yang nantinya dapat meningkatkan kreativitas dan problem-solving. 

Kita sebagai manusia pada umumnya sering terjebak pada rasa iri terhadap pencapaian o1rang lain, maka tidak heran semakin banyak orang-orang yang mengobral pencapaian, bahkan saling sikut-menyikut, saling balapan, saling unggul-unggulan untuk memanjat tangga karier, memang tidak salah, tetapi wajar jika semakin hari tingkat stress dan bunuh diri semakin tinggi karena kecenderungan memaksa untuk produktif atau sebaliknya mengikuti kemalasan dan berharap segalanya berubah dengan sendirinya.  

Dilansir dari Databoks.com (2023/10/18). Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri), ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari hingga 18 Oktober 2023. 

pinterest/Silvia Nieto
pinterest/Silvia Nieto

Mengapa karakter Patrick Star karena secara simbolis dia mewakili semangat hidup "Carpe Diem" atau "Seize the day"  dia hidup dengan cara menikmati saat ini, seperti menangkap ubur-ubur, bermain balon gelembung atau sekedar bermain dengan Spongebob. Tanpa mengkhawatirkan masa depan atau menyesali masa lalu, pendekatan ini memberikan kita inspirasi untuk mengejar dan menghargai kebahagian serta kepuasan di dalam setiap momen yang ada. 

Patrick hidup dengan menjadi dirinya sendiri membiarkan cara yang alami dan tidak memaksakan kehendaknya pada dunia, sikap santai patrick yang tidak terlalu khawatir tentang pencapaian dan keberhasilan, melainkan membiarkan aliran kehidupan membawanya.

Di balik sifat konyol dan bodohnya dia mengajarkan kita untuk merdeka atas diri sendiri dan tidak terlalu memusingkan hal-hal yang bersifat eksternal dan fokus pada diri sendiri. 

Sekian terimakasih,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun