Selain itu, paparan terus-menerus terhadap nikotin dalam rokok juga dapat memicu ketergantungan, membuat remaja sulit untuk berhenti merokok meskipun menyadari dampak buruknya.Â
Hal ini dapat mengganggu kegiatan sehari-hari dan mengarah pada ketergantungan yang semakin dalam. Selain itu, perilaku merokok pada remaja juga dapat memicu munculnya perilaku negatif lainnya, seperti mengabaikan tanggung jawab, meningkatkan risiko terlibat dalam perilaku menyimpang, atau bahkan masalah sosial yang lebih luas.
Untuk menangani masalah peningkatan jumlah perokok remaja, diperlukan penerapan solusi terbaik. Solusi yang paling baik yaitu pendidikan yang menyeluruh sejak kecil mengenai risiko rokok, didukung oleh kampanye anti-rokok yang efektif, dapat meningkatkan kesadaran remaja akan bahaya merokok dan dampak negatifnya.Â
Selain itu, penegakan aturan yang lebih ketat terhadap penjualan dan distribusi rokok kepada remaja sangat penting. Selanjutnya, remaja juga perlu didorong untuk memilih lingkungan pergaulan yang positif, yang dapat membantu mereka menjauh dari tekanan dan pengaruh merokok. Dengan solusi ini, semoga dapat mengurangi angka perokok remaja dan mendorong pola hidup sehat di kalangan generasi muda.
Sumber :
Â