Mohon tunggu...
MUHAMMAD FARRELL
MUHAMMAD FARRELL Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa perfilman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transportasi Angkot dalam Aspek Teknologi

30 Maret 2023   03:44 Diperbarui: 30 Maret 2023   03:50 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Salah satu angkutan umum yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah angkutan umum yang cukup populer pada masanya namun sayang seiring berkembang nya jaman dan teknologi saat ini, transportasi tersebut mulai menjadi sepi bahkan dibeberapa kota angkutan umum tersebut sudah tidak ada atau berkurang. Angkutan umum ini adalah Angkot.

Angkot merupakan sebuah singkatan dari angkutan kota, angkot ini merupakan suatu sarana trasnportasi yang terdapat di perkotaan yang berbentuk sebuah kendaraan umum yang memiliki rute dan rute tersebut sudah ditentukan. Berbeda dengan bus yang memiliki tempat pemberhentian khusus nya yaitu halte, angkot atau angkutan kota ini dapat berhenti untuk menaikkan penumpang atau menurunkan penumpang di mana saja sesuai dengan keinginan penumpang tetapi sesuai dengan rute nya (Adi, 2001).

Angkot atau angkutan kota ini pertama kali diperkenalkan kepada publik pada akhir tahun 1970-an bertepatan di Jakarta dengan nama awal yaitu mikrolet. Mikrolet ini bertujuan untuk menggantikan oplet yang dia anggap sudah terlalu tua, jalan yang terseok seok, dan sering mengalami mogok atau gangguan mesin, hal tersebut sering terjadi pada oplet sehingga membuat jalan menjadi tidak lancar atau macet. Nama mikrolet ini merupakan sebuah singkatan dari gabungan kata mikro yang berarti kecil dan oplet, tetapi di berbagai daerah nama angkutan umum ini dikenal sebagai angkot.

Angkutan umum ini memiliki tarif yang bervariasi, tarif yang diberikan kepada para penumpangnya tergantung dengan seberapa jauh jarak yang ditempuh oleh penumpang menggunakan angkot ini. Dalam satu mobil angkot ini biasanya berisikan kurang lebih 12 penumpang, tetapi terkadang di berbagai waktu dalam satu angkot bisa berisikan 12 orang lebih bahkan sampai ada yang menggantung di pintu angkotnya. Biasanya hal itu bisa terjadi pada waktu pulang anak sekolah yang pulang menggunakan angkutan umum untuk sampai kerumah nya. 

Akan tetapi angkot ini memiliki kekurangan yang berimbas terhadap kemacetan yang terjadi di jalanan. Berbeda dengan oplet yang sering mengalami gangguan mesin, angkot sendiri memiliki perilaku sopir yang kadang merugikan. Seperti sering berhenti secara mendadak dan berhenti di sembarang tempat hingga membuat jalan tersebut tersendat dalm mengalami kemacetan. Selain itu juga, angkot selalu melakukan kegiatan ngetem atau menunggu dengan cara menepi dengan waktu yang lama untuk menunggu penumpang hingga angkot nya terisi hingga penuh atau tersisi dengancukup.

Dalam setiap rute atau jalur operasi dari angkutan kota ini dapat dikenali dan diketahui melalui warna khas dari masing masing angkutan umum. Seperti warna pink, hijau, biru bahkan sampai memiliki kombinasi dari beberapa warna. Selain dapat dikenali melalui warnanya, angkot pun dapat di kenali melalui kode yang berupa huruf atau angka yang biasanya tertera pada kaca dari mobil atau dari badan mobilnya.     

Angkot sendiri memiliki berbagai macam istilah panggilan yang berbeda beda tergantu berdasarkan daerah nya masing masing. Di Jakarta angkutan kota ini biasa disebut mikrolet, di Surabaya disebut bemo dan di Badung dikenal dengan sebutan angkot.

Tetapi seiring berjalan nya waktu dan semakin berkembangnya teknologi, angkot ini menjadi transportasi yang mulai tergerus oleh jaman. Keberadaan angkot menjadi semakin berkurang karena pada dasarnya masyarakat lebih memilih menggunakan angkutan umum yang lebih efisien dari segi waktu dan mobilitas, akan tetapi pada segi biaya hal tersebut tidak jauh berbeda bahkan bisa lebih murah tarif yang di tawarkan oleh angkot dibanding angkutan umum lain nya atau angkutan umum yang berbasis online. 

Para supir angkot pun mengeluh mengenai adanya transportasi online tersebut, hal itu membuat mereka menjadi sepi penumpang bahkan dari sebagian rekan nya sudah mulai untuk membantinf stir dari supir angkot ke hal lain, dll. 

Keberadaan transportasi online tersebut bagaikan pisau bermata dua yang memiliki 2 pilihan, yaitu dengan maraknya transportasi online ini membuat penghasilan yang diterima oleh para pengemudi angkutan umum menjadi berkurang akan tetapi pada sisi lain hal itu membuat terciptanya lapangan kerja baru bagi para supir transportasi online serta dapat memberikan kemudahan dalam memberikan layanan bagi para konsumen nya.

Lokus yang dicapai dalam inovasi dan artikel ini mencakup di daerah Jawa Barat terutama di daerah kota Bandung. Konteks yang dituju adalah masalah transportasi umum dari aspek teknologi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun