Geladi Homisasi adalah sebuah kegiatan yang diselenggarakan oleh LPH Universitas Katolik Parahyangan dan harus diikuti oleh semua mahasiswa UNPAR yang mengikuti Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia, Logika, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Kegiatan ini diselenggarakan untuk menanamkan Spiritualitas dan Nilai Dasar Unpar atau disingkat SINDU sekaligus mengingatkan para mahasiswa UNPAR untuk selalu menerapkan sesanti UNPAR, yaitu Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti yang berarti berdasarkan ketuhanan menuntut ilmu untuk dibaktikan kepada masyarakat sehingga ketika para mahasiswa ini lulus mereka bisa menggunakan ilmu yang sudah mereka dapat pada masa perkuliahan untuk membantu sesama manusia.
Geladi Hominisasi dimulai dengan adanya tugas pra geladi yang diberikan melalu surel pada tanggal 18 Oktober 2022. Pada tugas pra geladi ini, saya diminta untuk melakukan 2 buah tugas. Tugas yang pertama adalah saya diharuskan untuk mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya 3 stanza lalu saya diharuskan untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan. Pertanyaan yang diberikan adalah saya diminta untuk menceritakan bagian syair mana yang paling menarik bagi saya dari lagu kebangsaan Indonesia Raya 3 stanza.Â
Lalu tugas yang kedua adalah saya diharuskan untuk memilih salah satu film dokumenter dari total 10 film dokumenter yang disediakan lalu saya diharuskan untuk menjawab 3 buah pertanyaan. Pertanyaan yang pertama adalah film dokumenter apa yang saya pilih. Pertanyaan yang kedua adalah apa yang menjadi keprihatinan saya terkait dengan tema budaya, lingkungan, ketahanan pangan. Pertanyaan yang ketiga adalah apa tindakan kecil yang bisa saya lakukan sebagai anak muda untuk mempertahankan tradisi/budaya, lingkungan, ketahanan pangan.
Pada saat hari H, acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan juga pembukaan yang dibuka oleh penjelasan mengenai apa itu Geladi Hominisasi melalui sebuah tayangan video. Setelah itu sesi pertama berisikan mengenai pentingnya mengikuti sekaligus tujuan mengikuti Geladi Hominisasi ini. Lalu setelah itu ada sebuah games yang kami ikuti melalui quizziz tentang Bangsa Indonesia.Â
Setelah selesai bermain games, kami diminta untuk masuk ke breakout room berdasarkan kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya dan saya ditempatkan di kelompok 7. Kami masuk ke dalam breakout room ini untuk berdiskusi sekaligus mengerjakan tugas yang diberikan. Namun sebelum itu, kami diberikan arahan bagaimana cara berdiskusi dan cara mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik dan benar.Â
Kami diminta untuk selalu aktif berdiskusi di zoom dan kami diminta untuk mengerjakan tugas dengan metode "SWOT". Setelah penjelasan selesai kami pun masuk ke breakout room dan mulai mendiskusikan tugas yang diberikan. Tugas yang diberikan adalah kita harus mempresentasikan topik yang sudah ditentukan. Kelompok kami mendapatkan topik Sumpah Pemuda.Â
Dari hasil diskusi yang dipandu oleh Ibu Asnita, kami memutuskan untuk mempresentasikan topik ini dengan cara bermain drama. Drama kami menggambarkan bagaimana suasana pada saat Kongres Pemuda. Setelah selesai berdiskusi, kelompok kami masuk ke breakout room lain yang berisikan 4 kelompok, yaitu kelompok 4,5,6, dan 7.Â
Lalu kami mempresentasikan hasil diskusi dari kelompok masing-masing. Setelah masing-masing kelompok selesai mempresentasikan topiknya masing-masing, kelompok 4 dipilih untuk presentasi di final battle mewakili breakout room kami.
Acara pun dilanjutkan dengan final battle presenter antara kelompok 1,4,10,dan 14. Final battle tersebut pun dimenangkan oleh kelompok 4. Setelah Final Battle ini selesai, acara dilanjutkan dengan tanya jawab dengan pemenang mengenai apa yang mereka dapat dari acara Geladi Hominisasi ini sekaligus kami mendapatkan sebuah penjelasan lagi bagaimana cara menjadi manusia yang lebih baik lagi. Setelah itu, Geladi Hominisasi ditutup dengan doa secara Agama Islam.
Setelah Geladi Hominisasi selesai, kami diminta untuk mengerjakan tugas pasca geladi yang sudah diberikan. Tugas pasca geladi yang diberikan adalah saya diminta untuk membuat narasi mengenai Geladi Hominisasi ini dan juga refleksi pengalaman saya mengenai geladi ini.
Refleksi pengalaman saya dari Geladi Hominisasi ini adalah dilatih untuk berpikir lebih kreatif dan kritis lagi meskipun dalam waktu yang singkat. Selain itu, melalui diskusi kelompok saya juga dilatih untuk mau menerima pendapat dari orang lain dan juga berani untuk mengemukakan pendapat saya. Saya juga dilatih untuk berani berbicara di depan umum lewat tugas presentasi yang diberikan.Â
Setelah mengikuti Geladi Hominisasi ini saya juga menjadi lebih paham betapa pentingnya bahasa dan logika sebagai warga negara. Dengan logika, kita bisa selalu berpikir kritis dalam mengerjakan sesuatu sehingga kita bisa lebih kreatif lagi sehingga hasil yang didapatpun bisa maksimal. Dengan bahasa kita bisa menyampaikan gagasan-gagasan atau ide kreatif yang ada dipikiran kita dengan baik sehingga kesepakatan antar manusia bisa tercapai dengan mudah.
Dari Geladi Hominisasi ini saya mendapatkan beberapa manfaat seperti berpikir kritis dan kreatif, menghargai pendapat orang lain, berani mengemukakan pendapat dan bicara di depan umum,dan bisa menahan godaan pada saat berada di kondisi yang mungkin kurang nyaman bagi diri kita. Dari manfaat-manfaat tersebut saya bisa mempelajari kemampuan baru yang akan saya terapkan di dunia perkuliahan. Kemampuan tersebut adalah berpikir kritis, berani berbicara di depan umum, dan juga bisa menahan godaan-godaan pada saat sedang belajar.
Geladi Hominisasi ini juga memotivasi saya untuk terus meningkatkan kemampuan saya dalam berpikir dan berbahasa sebagai warganegara. Saya bisa meningkatkan kemampuan berpikir dan berbahasa saya dengan cara membaca buku untuk menambah pengetahuan dan wawasan saya, mencari pengalaman baru, belajar dari orang-orang yang lebih berpengalaman, dan menambah koneksi pergaulan saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H