Mohon tunggu...
Farrel Hanan
Farrel Hanan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menonton film

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Toleransi di Tengah Keberagaman

17 November 2024   20:26 Diperbarui: 17 November 2024   20:33 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberagaman di Indonesia

Indonesia Negeri dengan budaya luhur Bumi yang indah dan subur Menjadikan rakyat damai dan makmur Aku bangga padamu Wahai generasi muda Mari kita jaga Keberagaman budaya Itu hak milik kita Untuk selama-lamanya (Judul Negeri Seribu Budaya, Uswatun Khasanah)

Indonesia adalah perbedaan. Indonesia terdiri dari sekitar 17.000 pulau. Hal ini berdampak pada budaya Indonesia yang juga berbeda-beda. Suku yang sangat beragam, ras yang sangat banyak, dan juga agama yang berbeda-beda. Inilah identitas Indonesia, Indonesia menjadi negara yang sangat beragam budayanya. Perbedaan ini dapat menjadi suatu kekuatan untuk membangun Indonesia atau juga hal membahayakan untuk menjatuhkan Indonesia sendiri.

Kita semua memiliki hak dan kebebasan masing-masing untuk menggunakan perbedaan ini. Jika kita mau untuk bertoleransi dan menghargai perbedaan itu, seluruh rakyat Indonesia dapat bersatu dan bekerja sama untuk membangun Indonesia. Perbedaan-perbedaan ini dapat menjadi senjata untuk saling melengkapi. Budaya yang berbeda-beda juga memperlihatkan bagaimana keahlian-keahlian setiap daerah di Indonesia yang juga berbeda-beda. Indonesia dapat menjadi negara yang lebih kuat dan kokoh dengan perbedaan yang ada. Namun, perbedaan juga dapat merusak Indonesia jika rakyat tidak mau toleransi sehingga dapat saling menjatuhkan.

Menghadapi Perbedaan

Kolese Kanisius baru saja memberikan kesempatan untuk para Kanisian kelas 12 untuk melakukan ekskursi di pesantren-pesantren pada 29-31 Oktober 2024. Para Kanisian kelas 12 ini diberikan kesempatan untuk mengunjungi Pesantren Al-Falah, Pandeglang. Hal ini adalah pengalaman unik karena Kanisian tidak hanya harus menginap di sana, tetapi mereka juga harus mengikuti kegiatan santri-santri di sana. Santri adalah pelajar-pelajar yang memilih untuk belajar di pesantren. 

Mereka semua harus belajar untuk menerima saja karena hal ini adalah kegiatan sekolah. Mereka mengikuti segala keseharian para santri yang begitu membutakan bagi mereka semua. Banyak juga yang tidak mengerti apa yang mereka lakukan dan mereka juga sulit mengerti mengapa mereka harus melakukan semua itu. Mereka harus mengikuti kegiatan salat dari subuh hingga malam hari, bahkan kegiatan pengajiannya. Hal ini menjadi hal yang sangat sulit dalam menjalankan kegiatan ekskursi ini.

Para Kansian juga diberi kesempatan oleh pesantren untuk mengikuti pembelajaran sekolah SMK yang ada di pesantren itu. Para Kanisian mengikuti keseharian teman-teman yang bersekolah di kelas yang berbeda-beda dengan jurusan yang berbeda-beda juga. Mereka mempelajari banyak sekali mata pelajaran dari wajib hingga pelajaran vokasi spesifik seperti DKV, bisnis, dan jurusan-jurusan lain. Sekolah di sana juga sangat berbeda dengan di Kolese Kanisius, maka mereka dapat mendapatkan pengalaman yang sangat berbeda dari yang biasa dijalankan. Hal-hal itulah hal yang para Kanisian lewati selama mereka menjalankan kegiatan ekskursi di pesantren.

Keindahan Dalam Toleransi

Lalu? Apa yang didapatkan dari pengalaman ini? Mengapa Kansian diberi kesempatan untuk menjalankan ekskursi di pesantren? Pertanyaan yang selalu berputar di kepala sebelum dan selama menjalankan ekskursi ini. Lalu, kata yang selalu disebutkan berkali-kali dalam kegiatan ini adalah toleransi. Toleransi adalah hal yang menjadi fokus utama dalam menjalankan ekskursi ini.

Mereka diberi kesempatan untuk belajar betapa indahnya untuk mencoba untuk menghargai perbedaan itu. Betapa indahnya untuk tidak selalu mengatakan bahwa hal yang berbeda adalah hal yang salah. Mereka semua dapat merasakan betapa indahnya untuk merasakan kehangatan di tengah dua dunia yang sangat berbeda. Mereka yang beragama bukan Islam pun berusaha untuk memahami bagaimana budaya dan cara hidup teman-teman baru mereka yang beragama Islam. Dua hal yang sangat jauh berbeda, tetapi belajar untuk menghargai. Oleh karena itu, toleransi di Indonesia adalah suatu hal yang sangat mungkin terjadi, terlihat dari kedua kelompok yang sangat berbeda dapat duduk bersama untuk berdiskusi dan saling mengajarkan satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun