E-Commerce memudahkan kita para penggunanya untuk membeli barang atau jasa tanpa harus keluar rumah. Cukup hanya dengan membuka aplikasi marketplace pada smartphone kita dan, voila, kita bisa langsung melihat berbagai macam produk lengkap dengan spesifikasi dan harganya.
Pada tahun 2024, pertumbuhan E-Commerce di Indonesia diprediksikan akan mengalami kenaikan sebesar 30,5% oleh ECDB Jerman. Persentase tersebut merupakan yang tertinggi di dunia, disusul oleh Meksiko pada urutan ke-2 (26,8%) dan Thailand pada urutan ke-3 (22,9%).
Aktivitas E-Commerce yang tinggi membuat aktivitas distribusi barang juga ikut meningkat. Tentu berbeda dengan transaksi jual beli konvensional, dimana pembeli menghampiri penjual untuk membeli barang, transaksi jual beli online menambah satu proses penunjangnya, yaitu pengiriman barang. Hal ini karena transaksi secara online dilakukan dari jarak jauh sehingga barang yang dibeli harus melewati proses pengiriman dari tempat penjual ke tempat pembeli.
Proses distribusi barang ini masuk kedalam aspek logistik, yang juga memiliki peran penting dalam berkembangnya E-Commerce. Hal itu juga yang akan dibahas oleh saya dalam artikel ini, terkait peran logistik terhadap perkembangan E-Commerce di Indonesia.
Apa Itu Logistik?
Merujuk pada situs Muat Cargo, logistik didefinisikan sebagai aktivitas pengelolaan seluruh proses yang berkaitan dengan pergerakan dan pengelolaan barang. Logistik itu sendiri juga memiliki beberapa aspek, dari mulai perencanaan, pengangkutan, penyimpanan, pengawasan, hingga pengawasan barang.
Peran Logistik dalam E-Commerce
1. Mengantar Produk ke Konsumen
Peran utama dan yang paling jelas adalah menyalurkan barang dari penjual ke konsumen. Proses ini membuat jangkauan dan daya beli dari suatu bisnis menjadi lebih luas, karena penjual dapat menjangkau pasarnya hingga ke pelosok, dan konsumen pun tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan barang incarannya.
Peran ini tentu bersifat vital dalam perkembangan E-Commerce, khususnya di Indonesia, yang sebelumnya transaksi jual beli terbatas oleh wilayah tertentu saja. Kini, pembeli dapat menjangkau toko yang berada di luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri sekalipun.
2. Optimalisasi Pelayanan dengan Teknologi
Anda pasti sering menjumpai review dari para konsumen di marketplace seperti "baru pesan kemarin, tapi hari ini sudah sampai." dan lain sebagainya. Pengiriman dari tempat penjual ke konsumen dapat dilakukan dengan cepat tidak hanya bergantung pada sumber daya manusia, tetapi juga ditunjang oleh teknologi terkini.
Adanya Warehouse Management System (WMS), GPS, serta sistem rantai pasok yang mumpuni juga membuat proses distribusi barang menjadi efisien, sehingga akan berimbas pada kepuasan pelanggan terhadap pelayanan penjual. Ini juga merupakan bentuk sumbangsih besar dari aspek logistik, sehingga konsumen dapat terhindar dari barang hilang/tertukar serta dapat memantau (tracking) barang dari mulai dijemput kurir hingga sampai di alamat.
3. Efisiensi Biaya Operasional
Manajemen gudang serta rute yang dilakukan oleh pihak logistik membuat alur pendistribusian barang menjadi lebih efisien baik dari segi waktu maupun biaya. Pengiriman barang yang dibeli melalui E-Commerce dilakukan secara massal dan terorganisir, dengan cara barang sudah dikelompokkan berdasarkan jenis dan wilayah yang dituju. Hal ini membuat biaya yang perlu dikeluarkan lebih hemat.
Kesimpulan
Masing-masing aspek dalam logistik sangat penting dalam membuat manajemen rantai pasok yang ideal dan efisien. Tingkat efisiensi dari pengelolaan logistik ini yang menghasilkan proses kirim barang menjadi cepat, tepat, dan aman. Hal itulah yang tentunya diharapkan oleh setiap pengguna E-Commerce di seluruh dunia.