Mohon tunggu...
Farrel Aribah Qatrunada
Farrel Aribah Qatrunada Mohon Tunggu... Lainnya - Selamat membaca

Suka menulis hal-hal random semoga bermanfaat!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekolah Lansia Sebagai Upaya Pencegahan Sandwich Generation

14 November 2023   09:38 Diperbarui: 14 November 2023   10:04 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membahas mengenai fenomena sandwich generation ini pada awalnya diperkenalkan oleh Dorothy Miller dalam bukunya yang berjudul The "sandwich" generation : Adult Children of the Aging yang diterbitkan pada tahun 1981. Dorothy Miller mengatakan bahwa sandwich generation adalah sekelompok orang dewasa dengan rentan umur 30-40 tahun yang perlu mengurus dua generasi yakni orang tua sebagai generasi atas dan anak sebagai generasi bawah. Hingga dapat disimpulkan bahwa hal tersebut dapat diibaratkan seperti roti lapis yang mana potongan daging terhimpit oleh dua bagian roti di bawah dan di atas. 

Sebagai mahasiswa magang di Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta (BKKBN DIY) saya baru mengerti bahwa sandwich generation bisa dicegah melalui beberapa upaya. Sebelum memasuki pada upaya pencegahan terjadinya sandwich generation, di sini saya paparkan beberapa penyebab terjadinya sandwich generation terutama bagi kalangan milenial di antaranya adalah : 

  1. Kurangnya kemampuan dalam mengelola finansial, sehingga tidak dapat mempersiapkan tabungan hari tua 

  2. Membeli berbagai barang bukan berdasarkan kebutuhan namun keinginan 

  3. Orang yang memiliki mindset bahwa saat tua nanti akan bergantung dengan anak-anak yang dimilikinya 

Menjadi orang dengan jumlah tanggungan yang besar serta tantangan finansial dari generasi atas maupun bawah bisa menyebabkan generasi milenial saat ini terganggu kesehatan mentalnya. Tentunya hal tersebut sudah menjadi sebuah permasalahan penting di negara berkembang seperti di Indonesia. Maka dari itu perlu adanya berbagai upaya guna pencegahan terjadinya sandwich generation di generasi selanjutnya. Rupanya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional tidak hanya mengurusi terkait stunting dan alat kontrasepsi, namun juga berupaya menjadi wadah guna mencegah terjadinya sandwich generation di generasi selanjutnya. 

Salah satu upaya yang berhasil dilakukan oleh BKKBN guna mencegah terjadinya sandwich generation adalah didirikannya sekolah lansia. Bersumber dari website resmi BKKBN, sekolah lansia merupakan pendidikan non formal yang ditujukan untuk lanjut usia guna peningkatan pengetahuan, sikap, perilaku, dan keterampilan yang nantinya dapat meningkatkan kualitas hidup. Fokus BKKBN terhadap upaya mencegah terjadinya sandwich generation memang pada lansia. Hal ini disiasati guna membuat para lansia memiliki kualitas hidup yang baik di usia tua sehingga tidak menjadi beban bagi keturunannya. Tak hanya itu, dengan adanya sekolah lansia juga berguna untuk para lansia memiliki perhatian khusus terhadap kesehatannya sehingga tidak akan menjadi beban bagi keturunannya. 

Pada akhirnya sebuah upaya yang dilakukan BKKBN dalam rangka pencegahan terjadinya sandwich generation yakni sekolah lansia diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah generasi milenial yang terjerat atas fenomena sandwich generation. Namun sebagai kaum muda, kita tidak boleh hanya bergantung dengan adanya sekolah lansia. Sebagai generasi Z kita juga bisa mencegah terjadinya sandwich generation yaitu dengan belajar tentang bagaimana mengelola finansial serta tidak berperilaku konsumtif. Hingga pada akhirnya dalam menghadapi masa depan perlu direncanakan dengan matang, supaya hidup semakin berkualitas. Sama dengan slogan milik BKKBN yakni "Berencana itu keren!" maka kita sebagai kaum muda perlu merencanakan masa depan dengan matang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun