Mohon tunggu...
Farrel Aribah Qatrunada
Farrel Aribah Qatrunada Mohon Tunggu... Lainnya - Selamat membaca

Suka menulis hal-hal random semoga bermanfaat!!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Toxic Parents, Bagaimana Cara Menghadapinya?

20 Maret 2021   19:44 Diperbarui: 21 Maret 2021   18:10 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memiliki orang tua yang tidak pernah menuntut, selalu membebaskan segala keinginan anak, serta selalu mendukung apa pun yang anaknya lakukan adalah sebuah keberuntungan bagi seorang anak. 

Namun, sayangnya tidak semua anak dapat memiliki orang tua yang seperti itu bahkan kerap kali ditemukan orang tua yang memperlakukan serta mendidik buah hatinya dengan cara yang salah. Dengan cara mendidik yang salah, nantinya akan menimbulkan trauma bahkan depresi pada seorang anak tersebut. 

Sehingga secara tidak langsung didikan orang tua  sangat berdampak besar pada Inner Child seorang anak, yang nantinya akan berdampak pada kehidupan di masa dewasanya. Maka dari itu, sebagai orang tua harusnya bisa mendidik anaknya dengan cara yang benar. 

Dewasa ini banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa dalam mendidik anak, mereka telah menempuh cara yang salah. Mereka para orang tua selalu merasa benar atas segala kesalahan yang mereka lakukan dalam mengasuh buah hatinya. 

Hal tersebut bisa kita sebut sebagai toxic parents atau bisa disebut juga toxic parenting. Masih banyak di antara orang tua kita yang belum bisa memahami apa itu toxic parents, sehingga mereka tidak sadar atas yang mereka perbuat termasuk sebuah kesalahan dalam mendidik buah hati. 

Lalu sebenarnya apa pengertian dari toxic parents itu, dikutip dari alodokter.com toxic parents adalah tipe orang tua yang mengatur anak sesuai dengan kemauannya tanpa menghargai perasaan dan pendapat sang anak.

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai toxic parents, berikut ada beberapa tipe pola asuh yang biasa diterapkan orang tua pada umumnya bersumber dari channel Youtube bernama Analisa dan perspektif saya di antaranya adalah : 

 1. Undemending but Supportive 

Orang tua kerap kali memperbolehkan anaknya untuk melakukan apa pun, selalu membebaskan anaknya tanpa adanya larangan, serta tidak memberikan target di kehidupan sang anak. 

Pola asuh seperti ini merupakan salah satu pola asuh yang termasuk toxic parenting, karena anak akan terjerumus atas kebebasan yang telah diberikan dari orang tuanya. 

2. Demending but Not Supportive 

Pola asuh seperti ini adalah pola asuh di mana orang tua selalu memberikan target kepada anaknya tanpa disertai dukungan materi maupun non materi. Biasanya orang tua dengan pola asuh ini adalah seorang yang otoriter, sehingga membuat anaknya merasa tertekan.  

3. Undemending and Not Supportive 

Orang tua yang sangat acuh pada anaknya serta tidak menargetkan apa pun kepada anaknya, termasuk pola asuh yang termasuk toxic parenting. Hal ini disebabkan karena orang tua tidak peduli akan kehidupan sang anak, sehingga sang anak akan merasa kebingungan dalam menjalani hidupnya.  

Dari berbagai pola asuh yang telah disebutkan, seharusnya orang tua menerapkan pola asuh yang memberikan target untuk sang anak dan selalu mengarahkan ke jalan kebenaran tanpa adanya paksaan serta tekanan kepada si anak, tak luput juga untuk selalu memberikan dukungan baik materi maupun non materi yang nantinya bisa jadi jalan terbaik bagi orang tua maupun si anak. 

Dengan pola asuh yang benar, diharapkan anak tidak menjadi korban dari toxic parenting yang berdampak di kehidupannya. Lalu apa saja ciri-ciri dari toxic parents yang biasanya tidak disadari oleh para orang tua, di antaranya adalah : 

1. Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa kasih sayang serta kenyamanan kepada anaknya

2. Orang tua yang selalu mengkritisi segala tindakan anak dan selalu menganggap segala perbuatan anak salah  

3. Orang tua yang menganggap segala ucapan dan perintahnya harus diikuti sang anak tanpa adanya bantahan 

4. Orang tua yang selalu membebankan suatu kebahagiaan mereka kepada anaknya 

5. Orang tua yang selalu membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain

Jika kalian adalah salah satu anak yang menjadi korban dari toxic parents atau toxic parenting,  berikut adalah tips bagaimana menghadapinya dikutip dari alodokter.com dan perspektif saya di antaranya adalah : 

1. Membuat batasan antara diri sendiri dan orang tua 

Membuat batasan bukan berarti membuat jarak antara kita dengan orang tua, namun pada situasi seperti ini kita sebagai anak harus bisa mengkomunikasikan segala sesuatu yang membuat kita tidak nyaman dengan orang tua. 

Meski sulit dilakukan hal ini dapat berdampak baik ke depannya, karena orang tua akan tahu jika yang selama ini mereka lakukan adalah sesuatu yang membuat anaknya tidak nyaman. 

2. Maafkan kondisi toxic parenting dan tegas menentukan sikap 

Dengan memaafkan dan mengerti keadaan orang tua dengan pola asuh yang salah kita diharapkan bisa berdamai dengan hal tersebut, namun jika orang tua sudah melakukan toxic parenting yang sudah terlewat batas kita sebagai anak diharuskan untuk tegas dalam mengambil sikap.  Jangan biarkan kebahagiaan dalam hidupmu direnggut oleh pola asuh orang tua yang salah. 

3. Mencari kesibukan di luar rumah 

Cobalah mencari kesibukan di luar rumah agar pikiranmu terbebas dari segala omongan orang tua yang toxic, dengan hal itu kamu akan lebih bahagia berinteraksi dengan orang lain di luar rumah tidak hanya di dalam rumah tertekan akan keadaan yang ada. 

4. Sempatkan waktu untuk me time 

Sesekali luangkanlah waktumu untuk sekadar menikmati hidup dengan me time, seperti staycation di hotel, liburan di pantai, atau sekadar menikmati indahnya pemandangan alam. Dengan itu kamu bisa lebih mencintai diri sendiri dan kehidupan ini tanpa memikirkan segala tekanan yang diberikan orang tua kepadamu. 

 5. Sampaikan segala unek-unek kepada orang tua tanpa melukai mereka 

Kita boleh menyampaikan apa yang menjadi unek-unek kita kepada mereka, namun jangan biarkan dirimu tersulut emosi hingga mengeluarkan kata-kata yang melukai mereka. Susun kalimat demi kalimat agar unek-unek kita tersampaikan tanpa membuat mereka sakit hati atas perkataan kita. 

Mungkin beberapa tips di atas dapat membantu kalian yang merupakan korban toxic parents, namun yang terpenting adalah kebahagiaan tidak tergantung pada sikap orang tua atau orang lain, tetapi tergantung pada sikap kita menentukan kebahagiaan kita sendiri. Tetap semangat dan bahagia. 

Sekian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun