Pola asuh seperti ini adalah pola asuh di mana orang tua selalu memberikan target kepada anaknya tanpa disertai dukungan materi maupun non materi. Biasanya orang tua dengan pola asuh ini adalah seorang yang otoriter, sehingga membuat anaknya merasa tertekan. Â
3. Undemending and Not SupportiveÂ
Orang tua yang sangat acuh pada anaknya serta tidak menargetkan apa pun kepada anaknya, termasuk pola asuh yang termasuk toxic parenting. Hal ini disebabkan karena orang tua tidak peduli akan kehidupan sang anak, sehingga sang anak akan merasa kebingungan dalam menjalani hidupnya. Â
Dari berbagai pola asuh yang telah disebutkan, seharusnya orang tua menerapkan pola asuh yang memberikan target untuk sang anak dan selalu mengarahkan ke jalan kebenaran tanpa adanya paksaan serta tekanan kepada si anak, tak luput juga untuk selalu memberikan dukungan baik materi maupun non materi yang nantinya bisa jadi jalan terbaik bagi orang tua maupun si anak.Â
Dengan pola asuh yang benar, diharapkan anak tidak menjadi korban dari toxic parenting yang berdampak di kehidupannya. Lalu apa saja ciri-ciri dari toxic parents yang biasanya tidak disadari oleh para orang tua, di antaranya adalah :Â
1. Orang tua yang tidak bisa memberikan rasa kasih sayang serta kenyamanan kepada anaknya
2. Orang tua yang selalu mengkritisi segala tindakan anak dan selalu menganggap segala perbuatan anak salah Â
3. Orang tua yang menganggap segala ucapan dan perintahnya harus diikuti sang anak tanpa adanya bantahanÂ
4. Orang tua yang selalu membebankan suatu kebahagiaan mereka kepada anaknyaÂ
5. Orang tua yang selalu membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain
Jika kalian adalah salah satu anak yang menjadi korban dari toxic parents atau toxic parenting, Â berikut adalah tips bagaimana menghadapinya dikutip dari alodokter.com dan perspektif saya di antaranya adalah :Â