Penulis : Panitia KKL Babali 2024
Banyuwangi-Bali, 17 Oktober 2024 -- Mahasiswa Departemen Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Negeri Malang angkatan 2022 mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Banyuwangi dan Bali selama lima hari, dari tanggal 13 hingga 17 Oktober 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebudayaan dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan, sesuai dengan komitmen terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 11, yaitu Kota dan Komunitas Berkelanjutan.
Pada tanggal 13 Oktober 2024, rombongan mahasiswa yang berjumlah 130 mahasiswa dengan didampingi 8 dosen pembimbing lapangan (DPL) berangkat dari Universitas Negeri Malang menuju ke Banyuwangi untuk memulai rangkaian acara KKL. Mereka berangkat dengan menggunakan 4 armada bus dari 27 trans dan dipandu oleh pihak travel dari Surya Negara Tour and Travel. Rombongan mahasiswa berkumpul di depan Graha Rektorat Universitas Negeri Malang dan mulai meninggalkan Malang pada pukul 22.30 WIB.
Hari Pertama: Kunjungan ke Taman Nasional Baluran dan Desa Adat Osing Kemiren di Banyuwangi
Pada tanggal 14 Oktober, mahasiswa telah tiba di Banyuwangi untuk memulai rangkaian KKL Babali tahun 2024. Destinasi pertama, yaitu Taman Nasional Baluran di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Di sana, mereka belajar mengenai pelestarian alam dan pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan. Kawasan ini dijuluki "Little Africa" karena hamparan savananya yang luas, dan menjadi salah satu upaya konkret dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Pada siang harinya, mahasiswa tiba di Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, yang dikenal dengan kekayaan adat dan tradisi uniknya. Mereka disambut dengan tarian tradisional dan upacara adat sebagai bagian dari kegiatan pelestarian budaya lokal dan diterima oleh para tetua adat disana. Mahasiswa mendapatkan wawasan tentang cara masyarakat Osing menjaga harmoni antara budaya dan lingkungan alam, salah satu poin penting dalam SDGs 11.
Hari Kedua: Kunjungan ke Desa Adat Panglipuran dan Desa Adat Tenganan Pengringsingan, Bali serta Acara Promnight di Pantai Jimbaran
Perjalanan berlanjut pada tanggal 15 Oktober ke Desa Adat Panglipuran di Kabupaten Bangli, Bali, yang dikenal sebagai salah satu desa terbersih di dunia. Desa ini menjadi model penerapan keberlanjutan dan pengelolaan komunitas yang harmonis dengan lingkungan. Mahasiswa belajar tentang sistem tata ruang yang menjaga kelestarian alam dan mempertahankan adat-istiadat setempat. Selanjutnya mahasiswa mengunjungi Desa Adat Tenganan Pengringsingan, salah satu desa Bali Aga yang mempertahankan tradisi kuno. Di sini, mereka mempelajari cara pengelolaan komunitas yang masih kental dengan adat purba.
Setelah kunjungan ke dua desa Adat khas Bali tersebut, mahasiswa melanjutkan rangkaian acara pada hari itu dengan kegiatan promnight (gala dinner) sebagai upaya untuk saling memperkuat rasa kekeluargaan diantara mahasiswa HKn angkatan 2022. Acara promnight tersebut diselenggarakan di area pantai Jimbaran dengan nuansa dekorasi warna pastel yang melambangkan semangat kehangatan, kelembutan, romansa masa muda yang manis, penuh cinta, dan persahabatan.
Hari Ketiga: Kunjungan ke Puja Mandala, Pantai Pandawa dan Garuda Wisnu Kencana
Pada tanggal 16 Oktober, kunjungan dilanjutkan ke Puja Mandala di Nusa Dua, tempat beribadah lima agama besar di Indonesia, yang mencerminkan semangat toleransi dan keberagaman. Selesai dari situ, mahasiswa bergeser untuk menikmati keindahan Pantai Pandawa, yang menjadi simbol keberhasilan pengelolaan pariwisata berbasis lingkungan. Kegiatan KKL kemudian ditutup dengan kunjungan ke Garuda Wisnu Kencana (GWK), ikon pariwisata Bali yang menggambarkan semangat persatuan dan nasionalisme.
Memperkuat Nilai Kebangsaan dan SDGs 11
Selama kegiatan KKL ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang kebudayaan dan keberagaman Indonesia, tetapi juga mempelajari pentingnya menjaga kota dan komunitas yang berkelanjutan, selaras dengan SDGs nomor 11. Eksplorasi ke desa-desa adat dan destinasi wisata berbasis lingkungan memberikan wawasan penting mengenai pelestarian budaya, pengelolaan komunitas, dan pembangunan yang ramah lingkungan.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat nilai kebangsaan mahasiswa, menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air, dan menginspirasi mereka untuk berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan kota dan komunitas di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H