Pada kegiatan di bulan Ramadhan tahun ini saya melayani catering sahur dan buka untuk para penghuni kos milik pakde saya. Sebenarnya saya memulai catering ini baru dari Ramadhan tahun kemarin bersama kakak saya yang sama-sama lulusan dari tata boga.Â
Berawal dari kakak saya berjualan nasi pecel dan nasi campur di depan rumah, kemudian pakde saya menawarkan kepada kakak saya apakah mau melayani catering sahur dan buka untuk para penghuni kos nya.Â
Karena kos milik pakde saya ada 4 gedung dengan total lebih dari 100 kamar kos dan hanya disediakan dapur umum, tidak boleh memasak didalam kamar. Jadi, mungkin itu peluang untuk kakak saya yang diberikan pakde saya agar mempermudah para penghuni kos nya.
Kemudian, kakak saya menerima tawarannya dan mulai membuat daftar menu untuk sahur dan buka selama 1 bulan dengan nomer Whatsapp pemesanan yang tertera agar siapa saja yang memesan dapat menghubungi nomer tersebut dan kemudian di foto copy dan dibagikan disetiap kamar kos.Â
Alhamdulillah pesanan untuk sahur biasanya mencapai 40 kotak lebih tetapi, pesanan untuk buka biasanya hanya lebih dari 10 atau terkadang kurang dari 10 karena mungkin para penghuni kos tersebut sudah mendapat makanan buka dari kantornya masing-masing.
Kakak saya hanya bekerja berdua dengan saya. Mulai dari belanja sayur, prepare sayur, memasak, mempackingnya, hingga mengantarkan nasi kotak nya dari kamar ke kamar dengan mengetok pintu kamar satu persatu sembari membangunkan sahur. Biasanya, Ayah saya juga membantu mengantarkan.
Begitulah kegiatan Ramadhan saya tahun ini, saya harus bisa membagi waktu dengan bekerja dan kuliah. Terkadang disaat kuliah saya menahan kantuk karena memang jam tidur saya yang hanya sedikit.Â
Setiap harinya saya tidur setelah subuh karena, malam digunakan bekerja untuk mempersiapkan pesanan sahur. Kemudian siang harinya sudah bekerja untuk mempersiapkan pesanan buka puasa. Biasanya saya baru bisa beristirahat lama pada hari minggu karena catering libur.
Kemudian hari demi hari berlalu dan tiba hari raya idul fitri. Pada tahun ini pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat untuk mudik lebaran. Tetapi, tetap melaksanakan sholat idul fitri di mushola kampung masing-masing.Â
Seperti budaya disetiap hari raya idul fitri keluarga saya, setelah sholat ied mengunjungi makam ibu saya terlebih dahulu, kemudian semua keluarga berkumpul dirumah nenek saya dari ayah saya yang rumahnya tidak jauh dari rumah saya.Â
Disana saya bertemu semua keluarga ayah saya dan saudara-saudara saya yang kemudian saling bermaaf-maafan.Â
Setelah itu tradisi saat hari raya idul fitri adalah makan bersama dengan menu wajib saat hari raya idul fitri yaitu soto daging, opor, lontong sayur, dan lain-lain.
Setelah mengunjungi rumah nenek saya hingga siang, saya pulang. Kemudian malamnya saya berkeliling ke tetangga rumah saya untuk bermaaf-maafan.Â
Lalu keesokan harinya saya hanya dirumah saja, dan keesokan harinya lagi saya pergi ke Pandaan kerumah bude, kakak tertua dari ibu saya. Setelah ke Pandaan saya langsung pergi ke Jombang berziarah ke makam nenek kakek dari ibu saya dan mengunjungi om saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H