Keanekaragaman hayati merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Penggunaan herbisida yang berlebihan dapat mengancam keberagaman spesies tanaman dan hewan di sekitar area pertanian. Herbisida tidak hanya menargetkan gulma, tetapi juga dapat mempengaruhi tanaman non-target yang ada di sekitar area yang disemprot.Â
Tanaman yang terpapar herbisida akan mengalami kerusakan atau kematian, yang dapat merusak habitat alami bagi berbagai spesies hewan.
Bahkan, beberapa spesies hewan, seperti serangga, burung, dan mamalia kecil, juga bisa terancam oleh paparan herbisida. Serangga yang terkontaminasi herbisida, misalnya, akan kehilangan sumber makanannya (seperti tanaman yang terkontaminasi), yang pada akhirnya dapat mengganggu rantai makanan di ekosistem tersebut.
 Burung yang memakan serangga atau tanaman yang terkontaminasi herbisida berisiko mengonsumsi bahan kimia berbahaya, yang dapat merusak organ tubuh atau mempengaruhi kemampuan reproduksi mereka. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan penurunan jumlah spesies dan bahkan kepunahan lokal spesies tertentu.
4. Resistensi Gulma
Salah satu dampak negatif lain dari penggunaan herbisida yang berlebihan adalah munculnya resistensi pada gulma. Seiring waktu, gulma yang sering terpapar herbisida dapat mengembangkan ketahanan terhadap bahan kimia tersebut. Hal ini berarti bahwa dosis herbisida yang sebelumnya efektif dalam membasmi gulma, menjadi kurang efektif, bahkan tidak berfungsi sama sekali.Â
Untuk mengatasi masalah ini, petani mungkin terpaksa menggunakan herbisida dalam dosis yang lebih tinggi atau beralih ke jenis herbisida yang lebih kuat. Namun, penggunaan herbisida yang lebih kuat atau lebih sering justru akan memperburuk masalah resistensi gulma dan mempercepat kerusakan lingkungan.
Resistensi gulma juga menyebabkan peningkatan biaya produksi pertanian. Petani harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli herbisida yang lebih mahal atau beralih ke metode pengendalian gulma lain yang lebih berisiko terhadap lingkungan.
5. Ancaman terhadap Kesehatan Manusia
Penggunaan herbisida yang berlebihan juga tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia. Beberapa bahan kimia dalam herbisida diketahui berbahaya jika terpapar langsung kepada manusia, baik melalui kontak kulit, inhalasi, atau konsumsi makanan yang terkontaminasi. Paparan jangka panjang terhadap herbisida tertentu, seperti glifosat, dapat meningkatkan risiko kanker, gangguan hormon, dan gangguan sistem saraf.
Selain itu, herbisida yang mencemari air atau makanan dapat menyebabkan keracunan pada manusia, baik melalui konsumsi langsung maupun akumulasi bahan kimia dalam tubuh melalui rantai makanan. Oleh karena itu, penggunaan herbisida secara berlebihan tidak hanya membahayakan ekosistem, tetapi juga berisiko terhadap kesehatan manusia.