Mohon tunggu...
Farokhah M Niswah S.EI
Farokhah M Niswah S.EI Mohon Tunggu... -

S1 Ekonomi Islam Universitas Airlangga, S2 Ekonomi dan Keuangan Syariah Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Perusahaan VS Bulan Ramadhan

5 Juni 2016   20:40 Diperbarui: 5 Juni 2016   21:00 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci bagi seluruh umat muslim di dunia. Bulan di mana orang akan berlomba-lomba melakukan ibadah dan perbuatan baik untuk mendapatkan paha yang berlipat ganda. Satu bulan penuh umat Islam menjalankan ibadah puasa dan diakhiri dengan hari raya Idul Fitri dengan saling memaafkan antar sesama. Bagi umat Islam, bulan suci ini merupakan ladang pahala yang sangat menggiurkan karena segala macam ibadah yang dilakukan di bulan ini akan dilipat-gandakan oleh Allah SWT, sebagaimana sabdah Rasulullah SAW:

عَنْ سَلْمَانَ الْفَارِسِى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : خَطَبَنَارَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى اٰخِرِشَعْبَانَ فَقَالَ : اَيُّهَاالنَّاسُ قَدْ اَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ مُبَارَكٌ فِيْهِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ جَعَلَ اللهُ صِيَامَهٗ فَرِيْضَةً وَقِيَامَ لَيْلَةٍ تَطَوُّعًا مَنْ تَطَوَّعَ (تَقَرَّبَ) فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنْ خِصَالِ الْخَيْرِ كَانَ كَمَنْ اَدَّى الْفَرِيْضَةَ فِيْمَا سِوَاهُ. وَمَنْ اَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ اَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ. وَهُوَ شَهْرٌ يُزَادُ فِيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ وَهُوَشَهْرٌ اَوَّلُهٗ رَحْمَةٌ وَاَوْسَطُهٗ مَغْفِرَةٌ وَاٰخِرُهٗ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ.(رواه ابن حزيمة)Artinya: “Dari Salman Al-Farisi ra. berkata: Rasulullah saw. memberi khutbah kepada kami di hari akhir dari bulan Sya’ban dan bersabda : “Hai sekalian manusia akan datang bulan yang agung (Ramadhan) yaitu bulan yang penuh berkah di dalamnya. Dalam bulan itu ada malam yang mulia (lailatul qadr)yang lebih utama dari pada seribu bulan. Allah telah mewajibkan puasa di bulan itu, dan shalat tarawih di malamnya sebagai ibadah sunah. Barang siapa yang melakukan kebaikan (ibadah sunah) di bulan itu pahalanya seperti melakukan ibadah wajib dibanding bulan yang lainnya. Dan barang siapa melakukan kewajiban di dalamnya, maka pahalanya seperti melakukan 70 kewajiban dibanding bulan lainnya. Bulan Ramadhan adalah bulan ditambahnya rizki orang mukmin, bulan di awalnya menjadi rahmat, di tengahnya menjadi ampunan dan di akhirnya merupakan kebebasan dari neraka.” (HR. Ibnu Huzaimah)Dalam hadits lain Rasulullah bersabda :لَوْيَعْلَمُ مَافِى هٰذَاالشَّهْرِ مِنَ الْخَيْرَاتِ لَتَمَنَّتْ اُمَّتِى اَنْ يَكُوْنَ رَمَضَانُ السَّنَةَ كُلَّهَا (رواه الطبرانى)Artinya: “Seandainya umatku mengerti kebaikan-kebaikan yang ada di bulan ini (Ramadhan), niscaya umatku mengharapkan dalam setahun menjadi Ramadhan semuanya.” (HR. Ath-Thabrani)

Dengan iming-iming tersebut, masyarakat muslim berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan, seperti memperbanyak sedekah, memberi makan orang berpuasa, memberikan santunan kepada anak yatim dan fakir miskin, dan lain sebagainya. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk mereka. Perusahaan-perusahaan seperti makanan, minuman, pakaian, dan alat sholat akan mendapatkan peningkatan penjualan pada bulan Ramadhan karena permintaan pasar yang tinggi, akibatkan mereka mendapatkan keuntungan yang berlimpah. Bahkan beberapa produk muncul hanya pada saat bulan Ramadhan datang. Salah satunya adalah minuman sirup yang kemunculan iklannya di layar televisi menjadi pertanda bahwa bulan puasa akan segera datang. Selain itu juga ada produk sarung yang kemunculan iklannya juga merupakan pengingat akan bulan suci yang semakin dekat.

Kenaikan penjulan perusahaan-perusahaan tersebut tentunya bukan dengan tanpa strategi yang diciptakan. Konsumen-konsumen tersebut tidak datang dengan sendirinya. Perusahaan akan menerapkan strategi-strategi tertentu dalam mendapatkan konsumennya. Salah satu strategi yang banyak digunakan perusahaan adalah dengan melakukan promosi besar-besaran. Hampir semua produk “khas Ramdhan” akan melakukan strategi ini. Dengan melakukan promosi melalui media televisi, radio, pamflet, banner, baliho, dan lain sebagainya akan memberitahukan informasi keberadaan produk kepada masyarakat luas. Selain itu, dengan promosi besar-besaran juga membuat produk tersebut seakan menjadi produk yang paling unggul atau paling terkenal sehingga masyarakat akan terpengaruh dan membeli produk tersebut.

Waktu diadakannya promosi juga mempengaruhi reaksi para calon konsumen. Sebagai contoh perusahaan minuman sirup, mereka hanya melakukan promosi di bulan Ramadhan dan promosi tersebut langsung dilakukan secara besar-besaran sehingga mereka dapat melakukan positioning bahwa produk mereka merupakan produk yang wajib dikonsumsi saat bulan puasa. Dengan begitu, masyarakat akan tertanam pemikiran tersebut, sehingga saat akan memberikan sesuatu kepada kerabat, tetangga, atau takjil, dan lain sebaginya mereka memilih produk tersebut karena produk tersebut merupakan produk khas bulan puasa.

Promosi besar-besaran serta diskon dan paket lebaran juga memberikan daya tarik tersendiri bagi para calon konsumen. Banyak produk yang berkolaborasi dengan produk lain yang merupakan “khas Ramadhan” membuat suatu paket Ramadhan atau paket lebaran yang biasanya dibandrol dengan harga yang lebih murah dari harga normal jika tanpa paket. Dengan sistem paket diskon, para calon konsumen akan berfikir bahwa produk tersebut murah dan akan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan harga tiap satuan produk. Dengan alasan dapat berhemat di bulan puasa, konsumen pun tertarik membeli paket tersebut.

Peningkatan konsumsi masyarakat di bulan Ramdhan menjadikan energi bagi perusahaan untuk menyusun strategi yang tepat dalam mempengaruhi konsumen. Strategi yang diterapkan oleh perusahaan tentunya berbeda antara perusahaan satu dengan lainnya. Namun sering juga terdapat perusahaan yang menggunakan startegi yang sama. Tak jarang kita menemui produk sejenis saling adu promosi di layar televisi maupun media lain. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan hari para calon komsumennya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun