Mohon tunggu...
Ade Candra
Ade Candra Mohon Tunggu... Insinyur - pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Saya orang yang berjiwa sosial, suka bermasyarakat dan dengan menulis ingin berbagi informasi bermanfaat dengan Khalayak Ramai

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pasokan Beras Terancam, Perlu Transformasi Pola Konsumsi Beras

6 Oktober 2023   10:41 Diperbarui: 7 Oktober 2023   08:32 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi beras (Shutterstock via KOMPAS.com)

Insentif ekonomi dan regulasi yang mendukung produksi, distribusi, dan konsumsi pangan lokal perlu diterapkan. Dukungan finansial untuk petani lokal, pengembangan infrastruktur pertanian, dan fasilitasi akses pasar adalah langkah-langkah kritis yang dapat ditempuh bersama-sama.

Kedua, pendidikan dan kampanye Masyarakat. Kunci kesuksesan perubahan ini juga terletak pada pendidikan masyarakat.

Program pendidikan yang merinci manfaat pangan lokal, baik dari segi kesehatan maupun lingkungan, perlu diluncurkan. Kampanye sosial media, acara komunitas, dan kerjasama dengan lembaga pendidikan dapat membantu mengubah persepsi masyarakat tentang pentingnya diversifikasi konsumsi.

Ketiga, Pengelolaan limbah dan keberlanjutan Lingkungan. Perubahan ke pangan lokal juga berarti memperhatikan dampak lingkungan. Pengelolaan limbah dan penggunaan sumber daya yang bijaksana adalah bagian integral dari upaya ini.

Pengembangan model pertanian yang berkelanjutan, termasuk praktik pertanian organik dan pemupukan yang berbasis lokal, dapat membantu menciptakan ekosistem pertanian yang seimbang dan tahan lama.

Terkait dengan hal di atas, revitalisasi pangan lokal bukan hanya tentang meninggalkan beras, tetapi juga tentang memilih pilihan makanan yang lebih berkelanjutan.

Berbagai jenis tanaman lokal, biji-bijian, dan sumber protein alternatif harus diperkenalkan dan didukung agar dapat menjadi bagian integral dari Masyarakat Indonesia.

Kemudian perlu pula diingat Meninggalkan 'rantai' beras bukan hanya tentang mengubah kebiasaan makan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang berkelanjutan dan inklusif. Pangan lokal yang beragam dan berkelanjutan bukan hanya kekayaan bagi Indonesia tetapi juga dapat menjadi daya tarik global.

Sukses dalam revitalisasi ini bukan hanya pencapaian untuk masyarakat Indonesia, tetapi juga kontribusi positif terhadap tantangan global dalam ketahanan pangan dan perubahan.

Meskipun tantangan yang dihadapi dalam melepaskan 'rantai' beras sebagai makanan utama, revitalisasi pangan lokal dapat menjadi kunci bagi masa depan yang berkelanjutan dan tangguh.

Melalui kesadaran, edukasi, dan dukungan, Indonesia dapat menjelajahi pilihan pangan alternatif yang tidak hanya memperkaya variasi kuliner tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun