Mohon tunggu...
Ade Candra
Ade Candra Mohon Tunggu... Insinyur - pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Saya orang yang berjiwa sosial, suka bermasyarakat dan dengan menulis ingin berbagi informasi bermanfaat dengan Khalayak Ramai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyingkap Bagaimana Usia Petani Memengaruhi Produksi Tanaman Pertanian

15 Juli 2023   15:02 Diperbarui: 17 Juli 2023   07:57 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani. Sumber: kompas.com/Slamet Priyatin

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, Otomatis kebutuhan akan pangan meningkat. Kebutuhan pangan seperti Beras, jagung, Gandum, Gula dan lain sebagainya sudah barang tentu dihasilkan dari sector Pertanian atau dari budidadaya tanaman pertanian. Hal diatas mengindikasikan bahwasannya Produksi Tanaman pertanian harus terus meningkat. 

Padahal Dalam dunia pertanian, banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman, mulai dari kondisi cuaca, teknik bercocok tanam, hingga pemilihan varietas yang tepat. Salah satu faktor yang sering diabaikan adalah usia petani itu sendiri. Sebagai referensi, penelitian terbaru menunjukkan bahwa usia petani dapat memiliki dampak signifikan terhadap produksi tanaman pertanian.

Korelasinya bisa diterangkan sebagai berikut : Pertama, Pengalaman dan pengetahuan. Usia petani seringkali berbanding lurus dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Petani yang telah bertahun-tahun berkecimpung dalam dunia pertanian biasanya memiliki pemahaman mendalam tentang praktik-praktik terbaik, teknik inovatif, dan kebijakan yang relevan dengan pertanian. Pengalaman dan pengetahuan ini memungkinkan mereka untuk mengatasi tantangan yang muncul selama bercocok tanam, sehingga meningkatkan produktivitas tanaman.

Kedua, Adaptasi terhadap Teknologi baru. Perkembangan teknologi pertanian terus berlanjut, dengan kemajuan seperti penggunaan sensor, drone, dan analitik data yang semakin umum digunakan. Namun, tidak semua petani dapat dengan mudah beradaptasi dengan teknologi baru ini. 

Usia petani sering kali mempengaruhi tingkat keterampilan teknologi dan kenyamanan dalam mengadopsi perubahan tersebut. Petani yang lebih muda cenderung lebih terbiasa dengan teknologi modern, sementara petani yang lebih tua mungkin perlu waktu lebih lama untuk mempelajari dan menguasai teknologi baru. Hal ini dapat mempengaruhi produktivitas tanaman, karena teknologi modern dapat memberikan keuntungan efisiensi dan presisi yang signifikan.

Ketiga, Kesehatan dan Kondisi Fisik. Produksi tanaman pertanian seringkali memerlukan kerja fisik yang intensif. Usia petani dapat mempengaruhi kesehatan dan kondisi fisik mereka. Petani yang lebih muda mungkin memiliki kekuatan fisik yang lebih baik dan stamina yang lebih tinggi untuk menghadapi tuntutan pekerjaan di lapangan. 

Sebaliknya, petani yang lebih tua mungkin mengalami penurunan kekuatan fisik dan kemampuan kerja yang lebih rendah. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi produktivitas secara langsung, karena pekerjaan yang membutuhkan kekuatan fisik seperti menanam, menyiangi, dan memanen bisa menjadi lebih sulit bagi petani yang lebih tua.

Keempat, Dukungan dan Akses ke Sumber daya. Usia petani juga dapat mempengaruhi tingkat dukungan dan akses mereka terhadap sumber daya yang diperlukan dalam pertanian modern. Petani muda sering kali lebih mungkin untuk mendapatkan dukungan finansial, akses ke modal, dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan produksi tanaman mereka. 

Di sisi lain, petani yang lebih tua mungkin menghadapi kesulitan dalam mendapatkan dukungan tersebut, terutama jika mereka menghadapi tantangan ekonomi atau kurangnya akses ke informasi dan pelatihan terbaru.

Meskipun usia petani dapat mempengaruhi produktivitas, bukan berarti petani yang lebih tua tidak dapat mengoptimalkan potensi mereka dalam pertanian. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas petani berusia Lanjut. 

  Sumber Gambar  : Berita BULOG Terkini
  Sumber Gambar  : Berita BULOG Terkini

Pertama, Pelatihan dan Edukasi. Program pelatihan khusus dapat diselenggarakan untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan petani berusia lanjut. Pelatihan ini dapat mencakup penggunaan teknologi pertanian terbaru, praktik pertanian berkelanjutan, manajemen sumber daya, dan peningkatan kualitas tanah. Dengan pengetahuan baru, petani berusia lanjut dapat mengadopsi metode yang lebih efisien dan meningkatkan produktivitas tanaman mereka.

Kedua, Akses ke Teknologi.  Pemerintah dan lembaga terkait dapat memberikan akses lebih mudah ke teknologi pertanian modern kepada petani berusia lanjut. Ini termasuk pemanfaatan sensor, perangkat lunak manajemen pertanian, dan peralatan mekanis yang dapat membantu dalam penanaman, pemeliharaan, dan panen. Dengan menggunakan teknologi yang tepat, petani berusia lanjut dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian mereka

Ketiga, Dukungan Finansial. Ketersediaan dana dan program pinjaman yang disesuaikan dengan kebutuhan petani berusia lanjut dapat membantu mereka dalam mengembangkan usaha pertanian. Dukungan finansial ini dapat digunakan untuk memperoleh peralatan modern, memperbaiki infrastruktur pertanian, atau membeli benih dan pupuk berkualitas. Dengan dukungan finansial yang memadai, petani berusia lanjut dapat meningkatkan produksi dan menghadapi tantangan ekonomi yang mungkin mereka hadapi.

Keempat, Kemitraan Generasi. Penting bagi petani berusia lanjut untuk membentuk kemitraan dengan petani muda. Petani muda dapat membantu dalam mengadopsi teknologi baru dan strategi inovatif, sementara petani berusia lanjut dapat berbagi pengalaman dan kebijakan pertanian yang telah terbukti. Dengan kolaborasi antargenerasi, pengetahuan dan keterampilan yang berbeda dapat digabungkan untuk mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi

Kelima, Perhatian terhadap Kesehatan. Kesehatan petani berusia lanjut harus menjadi perhatian utama. Program kesehatan dan perawatan medis yang memadai harus tersedia untuk memastikan mereka tetap dalam kondisi fisik yang baik untuk melakukan pekerjaan pertanian. Selain itu, adopsi praktik pertanian yang ergonomis dan penggunaan peralatan yang meminimalkan risiko cedera dapat membantu menjaga kesehatan petani berusia lanjut

Dari urain diatas, walaupun Usia petani dapat mempengaruhi produktivitas tanaman pertanian, tetapi dengan pendekatan yang tepat, petani berusia lanjut masih dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan produksi pangan. 

Dengan pelatihan, akses teknologi, dukungan finansial, kemitraan generasi, dan perhatian terhadap kesehatan, petani berusia lanjut dapat mengoptimalkan pengetahuan dan pengalaman mereka, serta memanfaatkan potensi teknologi modern. Peningkatan produktivitas petani berusia lanjut tidak hanya akan mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menghormati kontribusi mereka dalam sektor pertanian yang sangat penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun