PSM Makasar atau yang dijuluki juku Eja telah mentasbihkan diri sebagai kampiun Liga Indonesia musim 2022 - 2023. Tim kebanggan masyarakat Sulawesi Selatan ini  meraih gelar juara  dengan mengoleksi  75 Poin ungul 9 angka dari Pesaing terdekatnya Persija Jakarta. Menurut salah seorang Suporter Tim Juku Eja dan pecinta sepak bola Tanah air, gelar juara Liga ini sangat fantastis. Bagaimana tidak sebelum liga bergulir PSM tidak diperhitungkan sama sekali. Ini wajar mengingat pada musim sebelumnya PSM Makssar nyaris terdegradasi ke Liga 2 dengan menoleksi 38 Poin hanya unggul 2 Poin dari Persipura Jaya pura yang Musim lalu terdegradasi ke Liga 2.
                                                     Sumber  Foto: PAREPOS - FAJAR
Tidak hanya itu sebelum Liga dimulai PSM sudah tertimpa masalah dimana menurut sang Pelatih Bernardo Tavares, Manajemen kesulitan mencari pemain berkualitas dan berpengalaman di Liga Indonesia dikarenakan Pemain local handal minta bayaran tinggi dan manajemen tidak menyanggupinya ditambah lagi anggapan PSM sulit Berprestasi di musim ini, akibatnya pemain lebih meilih Persib, Persija atau persebaya yang lebih memiliki kans untuk juara. Alih -- alih patah semangat sang pelatih dan official tim justru mempromosikan pemain pemain muda berbakat dari akademi PSM sebagai alternatif menutupi kekurangan pemain handal. Melihat situasi ini Manajemen pun memasang target sederhana yaitu Tim mencatat prestasi lebih baik dari pada musim 2021 -- 2022.
Tapi Coach Bernardo Tavares dan pemain PSM kompak menolak di tekan keadaan. Seluruh angota Tim satu visi untuk memberikan lebih dari apa yang mereka bisa. Dampaknya PSM berubah menjadi Mesin kemenangan, Â satu persatu lawan dilumat hingga menjadi juara. Kemenangan demi kemenangan diraih karena tim ini punya semangat yang dilengkapi dengan strategi jitu Racikan tangan dingain Bernardo tavares, pemain asing, pilar local berdedikasi dan talenta muda bersemangat mampu dikombinasikan dalam permaianan yang apik.
Walaupun Mengandalkan pemain-pemain muda seperti Ramadan Sananta, Edgar Amping, Zakii Asraf, Akbar Tanjung, Ananda Raehan dan lain-lain Permainan PSM tidak melempem justru sebaliknya, tampil trengginas,  faktanya pada 5 pekan pertama PSM memberi pembuktian dengan mencatatkan  empat kemenangan dan satu kali imbang. Paling fenomenal lagi PSM tidak pernah kalah dalam 14 pekan beruntun puncaknya Ketika PSM menghempaskan Madura United pada pekan 32 Liga 1 di stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan Jumat(31/3/2023) sekaligus memastikan PSM merebut title Juara Liga I musim 2022-2023 dan dengan  gelar juara ini berakhir sudah puasa gelas PSM selam 23 tahun.
Hebatnya lagi setelah menjadi juara, pecinta sepak bola tanah air baru tersadar bahwasannnya  di skuad Juku Eja ada 9 pemain  muda dibawah usia  20 tahun dengan 7 berasal dari akademi PSM dan 2 direkrut. Statistik ini menunjukkan bagaimana PSM mengandalkan pemain muda untuk meraih gelar juara. Tentu saja dengan bimbingan dan visi permainan apik para senior  seperti Rasyid Bakri, M Arpan , dan duo kembar Yakob dan yance Sayuri. Mereka bahu membahu untuk memenangkan setiap pertandingan.
Setelah Tampil apik di Liga I banyak pemain PSM yang dipanggil ke Timnas sebut saja yakob Sayuri dan Yance Sayuri yang dipanggil Coach Sin-Tae Yong Ke timnas senior, sebagai Informasi Kedua kakak beradik ini Tampil sangat baik Ketika Timnas garuda mengalahkan Timnas Burundi Dalam Laga Persahabatan beberapa waktu lalu. Juga Ramadhan Sananta, Dzaki asraf, Ananda Raehan yang dipanggil Timnas Untuk persiapan Sea Games Kamboja 2023. Jangan lupa  pula ada anak makasar yang tampil ciamik di Liga Korea Bersama Klub Jeonnam dragons, yaitu asnawai Mangkualam Bahar
