Mohon tunggu...
Ade Candra
Ade Candra Mohon Tunggu... Insinyur - pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman

Saya orang yang berjiwa sosial, suka bermasyarakat dan dengan menulis ingin berbagi informasi bermanfaat dengan Khalayak Ramai

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mudik: Perantau Minang Pulang, Sektor Riil Berkembang

20 April 2023   15:29 Diperbarui: 20 April 2023   15:37 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mudik atau pulang kampung Merupakan aktivitas rutin Tahunan perantau minang yang ada di luar daerah dengan tujuan untuk berlebaran di kampung halaman. Pada tahun ini diperkirakan ribuan bahkan jutaan   perantau minang mudik kekampung halaman untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H/ 2023. 

Terkait dengan hal diatas suasanan lebaran memang sangat terasa di ranah minang. Mulai dari  bandara Internasional Minangkabau (BIM )  perantau sudah disuguhkan baliho besar bergambar gubernur dan wakil Gubernur Sumatera barat dan baliho tersebut bertuliskan " selamat datang Dunsanak Kami para perantau Minang " begitu juga diberbagai sudut kota dan sepanjang jalan menuju kota padang terpasang Baliho dengan ucapan yang sama. Begitulah kira-kira sambutan pemerintah daerah menyambut perantau pulang yang membuat Bangga dan gembira para perantau.

Suasana mudik  makin terasa Ketika melihat mobil -- mobil dengan plat nomor luar daerah dari  berbagai daerah di Indonesia  menyesakkan  dan bersiliweran di ranah Minang. Terlepas dari itu semua , mudik perantau ke ranah minang ternyata membawa dampak positif bagi daerah asal dimana ada 3 manfaat positif yang tampak sebagai dampak kepulangan perantau minang, antara lain Pertama, Meningkatkan perputaran uang di Sumatera Barat (Sumbar ). Mudik atau pulang kampung telah membawa berkah tersendiri bagi Daerah asal perantau minang, yakni Sumatera Barat. Terutama sekali dalam hal menggeliatkan ekonomi di daerah ini.

Menurut  Asisten II bidang perekonomian dan pembangunan Setdaprov Sumbar Wardarusmen yang dilansir dari Kompas.com, pada liburan lebaran kali ini diperkirakan ada Rp 12 Trilyun perputaran uang yang berasal dari Perantau minang yang mudik kekampung halaman. 

Hal ini memang tidak mengada-ngada karena jumlah perantau yang pulang kampung kali ini diperkirakan naik 4 kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Menurut Wardarismen lagi, tahun lalu  ada 1,5 juta perantau yang pulang ke Sumbar dan tahun ini diperkirakan ada 6 juta perantau yang pulang kekampung halaman, bukan hanya dari Wilayah Indonesia saja bahkan dari seluruh penjuru dunia.

Begitu  fantastisnya perputaran uang dari perantau pada mudik  kali ini.    bisa dipastikan,  Menjelang  H-3 Lebaran ini tiket Bis, pesawat, Kapal Laut dan moda transportasi lainnya  jurusan ke Sumatera Barat  ludes terjual. Ini berkah yang luar biasa bagi perusahaan transportasi terutama sekali Oto bus yang sebelum lebaran menjerit karena ketiadaaan penumpang dan naiknya harga BBM. 

Tidak hanya sampai disitu tempat-tempat wisata diprediksi akan diserbu perantau atau pemudik, souvenir laris manis, kuliner khas juga di sapu bersih. Artinya , mudik perantau minang mampu mengembangkan dan menggeliatkan sector Rill dimana kehadiran banyak perantau yang mudik , tentu sangat dirasakan bagi pelaku usaha kecil, seperti pedagang kaki lima dikawasan obyrek wisata, pedagang oleh-oleh, Rumah makan serta Kerajinan Industri Rumah Tangga.

Kedua, kehadiran perantau minang yang mudik lebaran di kampung halaman dapat meningkatkan kekompakan dan lebih perhatian terhadap kampung halaman. Faktanya banyak Perantau minang yang mudik,  menyisihkan sedikit rejekinya untuk pembangunan musholla, jalan dan berbagai macam fasilitas Umum lainnya. 

Dalam hal kekompakan keluarga dan masyarakat tampak jelas pada hari pertama lebaran dimana kemenakan yang pulang dari rantau akan mengunjungi mamak ( Bahasa Indonesia Red paman ) , Mak Tuo ( Bibi ), Kerabat dekat dan handai Taulan lainnya untuk saling bermaaf-maafan dan bertukar pengalaman yang diperoleh selama satu tahun belakang. Pada hari Kedua berlebaran barulah perantau atau pemudik mengunjungi kerabat jauh dan tempat-tempat wisata atau destinasi menarik lainnya dan pada hari kedua inilah Sektor Riil di Ranah Minang Menggeliat Hebat.

Ketiga, Memanfaatkan saling berbagi informasi dan menjalin Kerjasama  dalam berbagai sector. Bukan hanya individu tapi juga dengan instansi pemerintah. Sebagai contoh terbangunnya Kerjasama Pemkab  Agam dengan seorang perantau minang dalam bidang Pendidikan  melalui program beasiswa untuk 2 orang ke Malaysia. Langkah yang sama , tentunya sudah terlaksana  di Kabupaten dan Kota dengan para perantaunya , baik bidang Pendidikan, Lapangan pekerjaan dan Kesehatan.

Mungkin  itu hanya sebagian kecil manfaat mudiknya perantau minang ke kampung halaman, yang perlu ditingkatkan adalah berbagi informasi tentang pembangunan nagari dan membuka ruang bagi perantau untuk berpartisipasi  membangun kampung halaman, caranya adalah dengan melaksanakan dialog yang lebih intens antara pemerintah daerah  dengan perantau dan memberitahukan potensi nagari kepada  Perantau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun