Mohon tunggu...
Farly Mochamad
Farly Mochamad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sebagai lulusan baru teknologi informasi, saya adalah alumni Kebangsaan Lemhannas 2023 dan peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah Indonesia-Malaysia bersama KRI Dewaruci 2024

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pasukan Siliwangi: Dari Bandung Lautan Api ke Garda Pertahanan Nasional

18 September 2024   11:00 Diperbarui: 18 September 2024   11:02 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama masa hijrah ini, Pasukan Siliwangi tidak hanya bertahan dari ancaman eksternal, tetapi juga menghadapi tantangan dari dalam negeri. Salah satunya adalah pemberontakan PKI Madiun pada tahun 1948, yang dipimpin oleh Musso. Pasukan Siliwangi memainkan peran penting dalam menumpas pemberontakan ini, membuktikan kesetiaan mereka terhadap Republik Indonesia. Keberhasilan dalam mengatasi ancaman dari dalam dan luar negeri selama periode ini semakin memperkuat reputasi Pasukan Siliwangi sebagai salah satu kekuatan utama yang menjaga keberlangsungan pemerintahan Republik yang masih muda.

Meskipun mereka harus berjuang di luar wilayah asalnya, hijrah ini menjadi bagian dari perjalanan panjang Pasukan Siliwangi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Setelah masa sulit ini, mereka akhirnya bisa kembali ke Jawa Barat pada tahun 1949, setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda, menandai kemenangan atas perjuangan panjang mereka.

Kembali ke Jawa Barat dan Masa Konsolidasi Pasukan Siliwangi

Setelah penyerahan kedaulatan oleh Belanda pada akhir tahun 1949, Pasukan Siliwangi akhirnya kembali ke tanah kelahirannya, Jawa Barat. Kembalinya mereka ke wilayah asal menandai dimulainya fase baru dalam sejarah pasukan ini, yaitu masa konsolidasi dan penguatan setelah bertahun-tahun berjuang di luar kampung halaman. Setelah bertempur dalam berbagai medan perang, kembalinya Pasukan Siliwangi tidak hanya disambut sebagai simbol kemenangan, tetapi juga menjadi awal dari reorganisasi dan perbaikan dalam tubuh Divisi Siliwangi.

Selama masa konsolidasi, Pasukan Siliwangi bertransformasi dari kesatuan gerilya menjadi kekuatan militer yang lebih modern dan terstruktur. Mereka melakukan penguatan di berbagai sektor, mulai dari peningkatan pelatihan militer, peremajaan peralatan, hingga penataan kembali strategi dan taktik. Fase ini juga berfokus pada stabilitas internal serta penanganan berbagai masalah keamanan dalam negeri, termasuk mengatasi pemberontakan yang masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Pasukan Siliwangi memainkan peran penting dalam menumpas pemberontakan-pemberontakan bersenjata, seperti DI/TII yang dipimpin oleh Kartosuwiryo di Jawa Barat.

Tidak hanya di dalam negeri, Pasukan Siliwangi juga berkembang menjadi salah satu kekuatan utama dalam tubuh TNI yang diandalkan dalam berbagai misi internasional. Mereka terlibat dalam berbagai operasi misi perdamaian di bawah bendera PBB, menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. Dari masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan hingga masa konsolidasi pascakedaulatan, Pasukan Siliwangi terus membuktikan diri sebagai kekuatan militer yang profesional, tangguh, dan loyal terhadap kedaulatan Republik Indonesia.

Kembalinya Pasukan Siliwangi ke Jawa Barat juga menjadi simbol kembalinya stabilitas di wilayah yang selama masa revolusi kemerdekaan penuh dengan konflik. Konsolidasi ini memberikan fondasi kuat bagi Divisi Siliwangi untuk terus tumbuh sebagai kekuatan militer yang disegani, baik di kancah nasional maupun internasional.

Pasukan Siliwangi dalam Era Modern

Memasuki era modern, Pasukan Siliwangi tetap memainkan peran yang krusial dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional Indonesia. Sejak awal kemerdekaan, pasukan ini tidak hanya bertanggung jawab dalam mempertahankan perbatasan dan kedaulatan negara, tetapi juga terlibat dalam berbagai operasi keamanan domestik yang penting. Di era modern, mereka terlibat dalam berbagai operasi militer untuk menghadapi tantangan baru yang muncul di seluruh nusantara.

Salah satu momen penting dalam sejarah modern Pasukan Siliwangi adalah keterlibatan mereka dalam Operasi Trikora dan Operasi Dwikora pada tahun 1960-an. Pada Operasi Trikora (1961-1962), Pasukan Siliwangi berperan aktif dalam usaha mengintegrasikan Irian Barat (Papua) ke dalam wilayah Republik Indonesia, yang saat itu masih berada di bawah kekuasaan Belanda. Operasi ini merupakan bagian dari upaya besar Indonesia untuk merebut kembali wilayah yang menjadi bagian dari perjuangan kemerdekaan. Keterlibatan mereka juga mencakup Operasi Dwikora (1964-1965), yang bertujuan untuk menanggulangi ancaman dari Malaysia di perbatasan Kalimantan selama konfrontasi Indonesia-Malaysia. Dalam operasi ini, Pasukan Siliwangi berperan sebagai kekuatan utama dalam menghadapi ancaman eksternal dan menjaga integritas wilayah Indonesia.

Di samping peran mereka dalam konflik internasional, Pasukan Siliwangi juga turut serta dalam menangani berbagai krisis domestik. Mereka aktif dalam penanganan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dan Aceh, yang merupakan tantangan besar bagi keamanan dan stabilitas negara. Selain itu, Pasukan Siliwangi berperan penting dalam penumpasan Gerakan 30 September/PKI (G30S/PKI) pada tahun 1965, yang merupakan upaya kudeta oleh komunis yang mengguncang pemerintahan Indonesia saat itu. Keterlibatan mereka dalam penumpasan gerakan ini menegaskan posisi mereka sebagai garda terdepan dalam menjaga ketertiban dan keamanan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun