Mohon tunggu...
Farly Mochamad
Farly Mochamad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sebagai lulusan baru teknologi informasi, saya adalah alumni Kebangsaan Lemhannas 2023 dan peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah Indonesia-Malaysia bersama KRI Dewaruci 2024

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Dunia I, dari Trench Warfare ke Transformasi Global -- Jejak Konflik yang Mengubah Dunia

6 September 2024   09:12 Diperbarui: 6 September 2024   09:27 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persaingan kolonial juga memperburuk ketegangan antara negara-negara Eropa. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, negara-negara besar Eropa berlomba-lomba untuk menguasai wilayah-wilayah di Afrika, Asia, dan Pasifik. Britania Raya dan Prancis, sebagai dua kekuatan kolonial utama, bersaing dengan Jerman yang juga berambisi untuk memperluas kekuasaannya. Persaingan ini tidak hanya menciptakan ketegangan antar negara tetapi juga meningkatkan rasa ketidakpuasan dan ketidakstabilan di wilayah-wilayah yang dikuasai. Persaingan kolonial ini seringkali memicu konflik internasional dan meningkatkan potensi terjadinya perang besar.

4. Nasionalisme

Nasionalisme yang meningkat juga menjadi salah satu penyebab utama Perang Dunia I. Di banyak wilayah Eropa, terutama di Balkan, kelompok-kelompok nasionalis berjuang untuk kemerdekaan dari kekaisaran besar yang mendominasi mereka. Bangsa-bangsa yang berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Austria-Hongaria dan Kekaisaran Ottoman, seperti Serbia dan Bulgaria, menginginkan kemerdekaan dan reunifikasi dengan bangsa-bangsa yang serumpun. Nasionalisme ini sering kali memicu ketegangan internal dan konflik, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki minoritas etnis atau kelompok-kelompok yang merasa tertekan oleh kekuasaan imperial.

5. Pembunuhan Franz Ferdinand

Peristiwa yang langsung memicu Perang Dunia I adalah pembunuhan Archduke Franz Ferdinand, pewaris takhta Austria-Hongaria, pada 28 Juni 1914 di Sarajevo. Franz Ferdinand dibunuh oleh Gavrilo Princip, seorang nasionalis Serbia yang berafiliasi dengan kelompok teroris yang menginginkan kemerdekaan Bosnia dari Austria-Hongaria. Pembunuhan ini menjadi titik pemicu yang menyebabkan Austria-Hongaria mengeluarkan ultimatum kepada Serbia. Ketegangan yang sudah ada, ditambah dengan respon yang cepat dari negara-negara besar, memperburuk situasi dan akhirnya memicu pecahnya perang.

Kesemua faktor ini, baik militerisme, aliansi, imperialisme, nasionalisme, dan kejadian spesifik seperti pembunuhan Franz Ferdinand, berkontribusi pada ketegangan yang menyebabkan Perang Dunia I. Ketika api konflik mulai menyebar, hampir seluruh Eropa terlibat dalam perang yang merubah tatanan dunia dan meninggalkan dampak yang mendalam dalam sejarah manusia.

Krisis Juli 1914 dan Deklarasi Perang

Pada 28 Juni 1914, dunia dihadapkan pada krisis yang memicu salah satu konflik paling berdarah dalam sejarah: pembunuhan Archduke Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria di Sarajevo. Franz Ferdinand, pewaris takhta Kekaisaran Austria-Hongaria, ditembak oleh Gavrilo Princip, seorang nasionalis Serbia, yang kemudian memicu ketegangan besar antara kekuatan Eropa. Pembunuhan ini, meskipun tampaknya adalah tindakan teroris yang terisolasi, segera berkembang menjadi penyebab utama ketegangan yang melanda seluruh benua.

Merespons kejadian ini, Austria-Hongaria mengeluarkan ultimatum yang mengandung tuntutan berat kepada Serbia pada 23 Juli 1914. Tuntutan tersebut mencakup penerimaan tanggung jawab penuh atas pembunuhan dan penindakan terhadap kelompok teroris yang terlibat. Meskipun Serbia menyetujui sebagian besar tuntutan tersebut, Austria-Hongaria menganggap tanggapan tersebut tidak memadai. Pada 28 Juli 1914, Austria-Hongaria menyatakan perang terhadap Serbia, mengawali rangkaian deklarasi perang yang cepat.

Keputusan ini memicu reaksi berantai di seluruh Eropa. Rusia, sebagai pelindung Serbia, segera memobilisasi pasukannya, yang mengancam posisi Jerman, sekutu utama Austria-Hongaria. Jerman, yang terjebak dalam sistem aliansi yang kompleks, merespons dengan mendeklarasikan perang terhadap Rusia pada 1 Agustus 1914. Kemudian, dalam upaya untuk membuka jalan menuju Paris, Jerman melancarkan invasi ke Belgia. Tindakan ini, yang melanggar netralitas Belgia, menyebabkan Britania Raya, yang telah menjamin netralitas Belgia, menyatakan perang terhadap Jerman pada 4 Agustus 1914.

Dalam hitungan minggu, hampir seluruh Eropa terlibat dalam konflik global yang meluas ke luar batas benua. Krisis Juli 1914, yang dimulai dengan sebuah pembunuhan dan berakhir dengan deklarasi perang, membuka babak baru dalam sejarah dunia: Perang Dunia I, konflik yang tidak hanya merubah peta politik Eropa tetapi juga mempengaruhi keseimbangan kekuatan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun