Mohon tunggu...
Farly Mochamad
Farly Mochamad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sebagai lulusan baru teknologi informasi, saya adalah alumni Kebangsaan Lemhannas 2023 dan peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah Indonesia-Malaysia bersama KRI Dewaruci 2024

.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KRI Diponegoro-365: Kebanggan Indonesia dalam Menjaga Lautan Indonesia

1 September 2024   15:08 Diperbarui: 1 September 2024   15:11 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penamaan kapal perang dalam tradisi militer Indonesia biasanya mengikuti prinsip-prinsip tertentu yang berakar pada nilai-nilai sejarah, kebangsaan, dan kedaerahan. KRI Diponegoro-365 adalah kapal pertama dari kelas Sigma yang dibuat berdasarkan kerja sama antara TNI AL dan perusahaan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) dari Belanda. Kelas Sigma sendiri adalah singkatan dari "Ship Integrated Geometrical Modularity Approach," yang menunjukkan pendekatan modular dalam desain dan konstruksi kapal.

Pembangunan KRI Diponegoro dimulai dengan peletakan lunas pada tanggal 24 Maret 2005 di galangan kapal Damen Schelde di Vlissingen, Belanda. Kapal ini kemudian diluncurkan pada 16 September 2006, dan secara resmi diserahterimakan kepada TNI AL pada 5 Juli 2007. Pemberian nama Diponegoro kepada kapal ini dilakukan berdasarkan persetujuan dari pimpinan TNI AL, dengan harapan bahwa kapal ini akan mewarisi semangat juang Pangeran Diponegoro dalam menjaga kedaulatan Indonesia di lautan.

4. Peran KRI Diponegoro dalam Sejarah TNI AL

Sejak diresmikan, KRI Diponegoro telah menjadi bagian integral dari armada TNI AL dan memainkan peran penting dalam berbagai operasi maritim, baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu misi paling signifikan yang melibatkan KRI Diponegoro adalah keikutsertaannya dalam Satuan Tugas Maritim (MTF) di bawah misi PBB di Lebanon pada tahun 2009. Misi ini menunjukkan bahwa kapal ini tidak hanya penting bagi pertahanan nasional tetapi juga berperan dalam menjaga perdamaian dan keamanan global.

Dengan membawa nama besar Pangeran Diponegoro, kapal ini diharapkan dapat terus menginspirasi dan mendorong semangat para prajurit yang bertugas untuk menjalankan misi-misi penting dalam mempertahankan kedaulatan maritim Indonesia. KRI Diponegoro-365 tidak hanya sebuah kapal perang, tetapi juga simbol keteguhan dan keberanian yang selalu akan diingat dalam sejarah TNI AL dan bangsa Indonesia.

Konstruksi dan Pengembangan

KRI Diponegoro-365 adalah salah satu kapal perang modern yang menjadi kebanggaan TNI Angkatan Laut (TNI AL), dan merupakan bukti nyata dari kemajuan teknologi serta kerjasama internasional dalam bidang pertahanan maritim Indonesia. Proses konstruksi dan pengembangan KRI Diponegoro dilakukan melalui kolaborasi antara Indonesia dan Belanda, yang menjadi landasan kuat bagi peningkatan kemampuan pertahanan laut Indonesia.

1 . Kerjasama Indonesia-Belanda dalam Pembangunan KRI Diponegoro

Pembangunan KRI Diponegoro merupakan bagian dari program modernisasi angkatan laut Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan tempur maritim TNI AL. Kerjasama ini melibatkan **Damen Group**, sebuah perusahaan pembuat kapal ternama yang berbasis di Vlissingen, Belanda. Damen Group memiliki reputasi internasional dalam membangun kapal perang dan kapal komersial dengan kualitas tinggi, sehingga menjadi mitra yang tepat untuk proyek ini.

Kontrak pembangunan KRI Diponegoro ditandatangani sebagai bagian dari program Sigma (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach) Class Corvette, yang dikenal dengan desain modularnya. Pendekatan ini memungkinkan efisiensi dalam proses konstruksi, pemeliharaan, dan pengembangan lebih lanjut, sesuai dengan kebutuhan operasional TNI AL. Kelas Sigma dipilih karena fleksibilitasnya yang tinggi, serta kemampuan kapal yang dapat disesuaikan dengan berbagai jenis misi maritim, mulai dari patroli, pengawasan, hingga peperangan.

2. Proses Konstruksi dan Pengembangan Teknologi

Proses konstruksi KRI Diponegoro dimulai dengan peletakan lunas pada 24 Maret 2005 di galangan kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) di Vlissingen. Ini menandai dimulainya proyek pembangunan kapal yang diharapkan dapat memperkuat armada tempur TNI AL. Konstruksi kapal ini mengikuti standar kualitas tinggi yang diterapkan oleh Damen Group, dengan perhatian khusus pada detail teknis dan pemenuhan kebutuhan operasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun